Dewan komisaris Good Corporate Governance

Tugas dan tanggung jawab direksi menurut peraturan tersebut yaitu : a. Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUMN, serta memastikan agar BUMN melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Salah seorang anggota direksi ditunjuk oleh rapat direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di BUMN yang bersangkutan. c. Direksi harus menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan- pekerjaan utamanya, jabatan dewan komisaris di anak perusahaanperusahaan patungan danatau perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku rapat internal maupun rapat gabungan dengan dewan komisaris, serta gaji, fasilitas, danatau tunjangan lain yang diterima dari BUMN yang bersangkutan dan anak perusahaanperusahaan patungan BUMN yang bersangkutan, untuk dimuat dalam laporan tahunan BUMN. d. Direksi wajib melaporkan kepada BUMN mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya istrisuami dan anak-anaknya pada BUMN yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya.

2.1.3.2 Dewan komisaris

Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 pasal 12 dewan komisaris atau dewan pengawas adalah organ perseroan yang memiliki tanggung jawab dan wewenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai BUMN maupun usaha BUMN dan memberikan nasihat kepada direksi dengan tujuan untuk Universitas Sumatera Utara kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUMN, dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu. Menurut Yusrizal 2011 komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada dewan direksi. Studi yang dilakukan oleh McKinsey Co. dalam Prasetyantoko 2008 dengan tajuk Investor Opinion Study menyimpulkan bahwa sebagian besar investor menganggap untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, pertama-tama mereka perlu melakukan evaluasi mengenai peran dewan pengawas dalam melakukan tugasnya. Selain itu, dalam study tersebut dinyatakan bahwa lebih dari 80 persen investor mengatakan mereka rela membayar lebih untuk saham-saham perusahaan yang dikelola dengan baik. Peran dewan komisaris dalam suatu perusahaan lebih ditekankan pada fungsi monitoring dari implementasi kebijakan direksi. Peran komisaris ini diharapkan akan meminimalisir permasalahan agensi yang timbul antara dewan direksi dengan pemegang saham. Oleh karena itu dewan komisaris seharusnya dapat mengawasi kinerja dewan direksi sehingga kinerja yang dihasilkan sesuai dengan kepentingan pemegang saham Wardhani, 2006. Menurut peraturan menteri BUMN No. PER-01MBU2011 pasal 12 Dewan komisaris memiliki fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Dalam melaksanakan tugasnya, dewan komisaris harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan danatau anggaran dasar. Universitas Sumatera Utara 2. Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai BUMN usaha BUMN dan memberikan nasihat kepada direksi. 3. Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada ayat 2, dilakukan untuk kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUMN, dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan golongan tertentu. 4. Dewan komisaris membuat pembagian tugas yang diatur mereka sendiri. 5. Dewan komisaris wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dan RKAP. 6. Dewan komisaris wajib menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPSMenteri. 7. Dewan komisaris harus memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 8. Dewan komisaris harus memastikan bahwa dalam laporan tahunan BUMN telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan dewan komisaris di perusahaan lain, termasuk rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku rapat internal maupun rapat gabungan dengan direksi, serta honorarium, fasilitas, danatau tunjangan lain yang diterima dari BUMN yang bersangkutan. 9. Dewan komisaris wajib melaporkan kepada BUMN mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada BUMN yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. Universitas Sumatera Utara 10. Mantan anggota direksi BUMN dapat menjadi anggota dewan komisaris pada BUMN yang bersangkutan, setelah tidak menjabat sebagai anggota direksi BUMN yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 satu tahun.

2.1.3.3 Kepemilikan institusional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2012

2 38 113

Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

5 82 79

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perkebunan Dan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 40 107

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN DENGAN KOMISARIS INDEPENDEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia) TESIS

0 0 17