Profitabilitas perusahaan Landasan Teori 1. Teori keagenan

Jika antar pemegang saham dan manajemen memiliki kepentingan yang berbeda, muncul konflik yang dinamakan konflik keagenan agency conflict. Pemisahan fungsi antara pemilik dan manajemen ini memiliki dampak negatif yaitu keleluasaan manajemen atau pengelola perusahaan untuk memaksimalkan laba. Hal ini akan mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri dengan biaya yang harus ditanggung oleh pemilik perusahaan. Kondisi ini terjadi karena asymmetry information antara manajemen dan pihak lain yang tidak memiliki sumber dan akses yang memadai untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk memonitor tindakan manajemen Richardson, 1998. Manajemen dan pemilik melakukan kesepakatan atau kontrak kerja untuk mencapai manfaat yang diharapkan. Lambert 2001 menyatakan bahwa dalam kesepakatan tersebut diharapkan dapat memaksimumkan utilitas pemilik principal, dan dapat memuaskan serta menjamin manajemen agent untuk menerima reward. Manfaat yang diterima oleh kedua belah pihak didasarkan pada kinerja yang diperoleh perusahaan. Pada umumnya kinerja perusahaan diukur dari profitabilitas dimana besarnya profitabilitas diinformasikan oleh manajemen kepada pihak pemilik melalui penyajian laporan keuangan. Dengan teori keagenan maka dapat menjelaskan fenomena masalah keagenan di Indonesia khususnya di dalam struktur dewan dan struktur kepemilikan. Manajer mengendalikan perusahaan dan masalah keagenan yang terjadi antara pemegang saham dan manajer.

2.1.2. Profitabilitas perusahaan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi Universitas Sumatera Utara keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi : aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban termasuk keuntungan dan kerugian, dan arus kas. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari siklus akuntansi yang memberikan gambaran keuangan tentang suatu perusahaan yang secara periodik disusun oleh manajemen perusahaan. Laporan keuangan memiliki sifat historis yaitu memuat angka-angka tentang kinerja dan kondisi keuangan perusahaan pada masa yang lalu Sumarsan, 2011. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan dalam menilai penerapan sumber daya yang dimiliki perusahaan, termasuk penerapan Good Corporate Governance. Profitabilitas perusahaan adalah ukuran prestasi perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen yang kompleks dan sulit, karena menyangkut efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi, dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan merupakan hasil dari suatu proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya pada periode tertentu. Profitabilitas perusahaan atau yang sering disebut laba perusahaan sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan operasional. Kegiatan operasional ini dapat terlaksana jika perusahaan mempunyai sumber daya. Profitabilitas dapat memberikan sinyal yang positif mengenai prospek perusahaan di masa depan tentang kinerja perusahaan. Dengan adanya penerapan seluruh sumber daya yang ada di dalam perusahaan diharapkan memaksimalkan profitabilitas yang akan diperoleh oleh perusahaan. Pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan penerapan dan seluruh sumber daya yang ada telah berjalan dengan baik. Karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Untuk memperoleh profitabilitas perusahaan bisa diwujudkan dalam berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan karena setiap kegiatan tersebut memerlukan sumber daya, maka kinerja perusahaan akan tercermin dari penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain melakukan kegiatan operasional perusahaan, baik itu melalui penjualan baik barang dan jasa maupun kegiatan lainnya, untuk memaksimalkan profitabilitas perusahaan, salah satunya bisa dilakukan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Berdasarkan alasan tersebut, diharapkan bahwa tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan yang salah satunya adalah meningkatkan profitabilitas yang dilaporkan.

2.1.3. Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2012

2 38 113

Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

5 82 79

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perkebunan Dan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 40 107

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN DENGAN KOMISARIS INDEPENDEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia) TESIS

0 0 17