sebanyak 5 orang terdapat 2 orang direksi yang memiliki jabatan di perusahaan lain yaitu menjabat sebagai direktur di PT. Adhyaksa Dharmasatya, PT. Gaharu
dan PT. Investindo Laporan tahunan PT. BW Plantation, Tbk., 2013. PT. Jaya Agro Wattie, Tbk memiliki dewan direksi sebanyak 6 orang
dimana 1 orang direksi memiliki jawabatan sebagai anggota komite audit pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Laporan tahunan PT. Jaya Agro Wattie, Tbk.,
2013. Adapun pada PT. Sampoerna Agro, Tbk dari 6 orang jumlah direksi terdapat 1 orang direksi yang menjabat sebagai direktur PT. Binasawit Makmur.
Laporan tahunan PT. Sampoerna Agro, Tbk., 2013. Sedangkan pada PT. Salim Ivomas Pratama, Tbk dari 7 dewan direksi semuanya memiliki jabatan di
perusahaan lain seperti di PT. Indo Agri, PT. PP London Sumatera Indonesia, Tbk, PT. Laju Perdana Indah, PT. Indofood Fritolay Makmur, PT. Nestlé
Indofood Citarasa Indonesia, Tbk dan menjabat direktur utama beberapa anak perusahaan perseroan Laporan tahunan PT. Salim Ivomas Pratama, Tbk., 2013.
PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk dari 6 orang dewan direksi 3 dewan direksi yang memiliki jabatan pada perusahaan lain seperti menjabat komisaris
PT. Purimas Sasmita, dan pemegang saham perseroan Laporan tahunan PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk., 2013. Sedangkan PT. Tunas Baru Lampung, Tbk dari
5 dewan direksi terdapat 1 orang yang menjabat sebagai komisaris PT. Budi Starch Sweetener, Tbk dan 1 orang menjabat sebagai direktur PT. Budi Starch
Sweetener, Tbk Laporan tahunan PT. Tunas Baru Lampung, Tbk., 2013.
5.5.3 Pengaruh dewan komisaris terhadap profitabilitas perusahaan
Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurulita 2013 dimana ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
ROE perusahaan BUMN di Indonesia. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Yonnedi Sari 2009 yang mengemukakan
adanya pengaruh negatif signifikan dari komposisi dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA namun tidak berdampak signifikan
terhadap ROE dan SER perusahaan BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kemalasari 2009 bahwa dewan
komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA, NPM, BOPO dan ROE.
Peran dan tanggung jawab dewan komisaris sebagai pengawas terhadap implementasi kebijakan, dan memberikan nasehat kepada dewan direksi dalam
menjalankan roda perusahaan telah terlaksana dengan baik. Selain itu karena kemampuan dewan komisaris dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya
maka kinerja dewan direksi akan semakin baik, sehingga pengelolaan terhadap dana investor akan terkelola dengan baik yang akhirnya perusahaan akan
memperoleh profitabilitas yang maksimal.
5.5.4 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap profitabilitas perusahaan
Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional X3 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kemalasari 2009 bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
yang diukur dengan ROA, NPM, BOPO dan ROE. Dan penelitian yang dilakukan oleh Kesuma 2005 bahwa Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginting 2013 dimana variabel kepemilikan
institusional berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional dalam perkebunan belum memberikan dampak
yang signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan kemungkinan disebabkan oleh persentase kepemilikan institusional banyak yang persentasenya
hampir sama dengan kepemilikan publik, sehingga tekanan kepada perusahaan untuk menerapkan Good Corporate Governance masih kurang. Selain itu dalam
kepemilikan institusional kemungkinan adanya kepentingan pihak lain dalam pembelian saham, sehingga perusahaan perlu memperhatikan tujuan dan latar
belakang membeli saham perusahaan.
5.5.5 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas perusahaan