manajer  dan  pemegang  saham,  sehingga  dapat  meningkatkan  nilai  perusahaan. Kepemilikan  manajerial  berpengaruh  pada  nilai  perusahaan  Nurlela  dan
Islahuddin, 2008. Semakin  besar  kepemilikan  manajerial  dalam  perusahaan  maka
manajemen  akan  lebih  giat  untuk  meningkatkan  kinerjanya  karena  manajemen mempunyai  tanggung  jawab  untuk  memenuhi  keinginan  dari  pemegang  saham
yang tidak lain adalah dirinya sendiri. Manajemen akan lebih berhati-hati dalam mengambil  suatu  keputusan,  karena  manajemen  akan  ikut  merasakan  manfaat
secara  langsung  dari  keputusan  yang  diambil.  Selain  itu  manajemen  juga  ikut menanggung kerugian apabila mereka salah dalam mengambil keputusan.
2.1.3.5 Komisaris independen
Dalam  rangka  memberdayakan  fungsi  pengawasan  dewan  komisaris, keberadaan komisaris independen sangat diperlukan. Secara langsung keberadaan
komisaris independen menjadi penting, karena didalam praktek sering ditemukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang mengabaikan kepentingan
pemegang saham publik  pemegang saham  minoritas serta  stakeholder lainnya, terutama  pada  perusahaan  di  Indonesia  yang  menggunakan  dana  masyarakat
didalam pembiayaan usahanya. Komisaris  independen  adalah  anggota  dewan  komisaris  yang  tidak
terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas  dari  hubungan bisnis atau hubungan lainnya  yang dapat
mempengaruhi  kemampuannya  untuk  bertindak  independen  atau  bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Amri, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gani  2005  mendefenisikan  komisaris  independen  merupakan  anggota komisaris  yang  berasal  dari  luar  perusahaan  tidak  memiliki  hubungan  afiliasi
dengan  perusahaan  yang  dipilih  secara  transparan  dan  independen,  memiliki integritas dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh yang berhubungan
dengan kepentingan pribadi atau pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan independen dengan berpedoman pada perinsip-perinsip GCG transparency,
accountability, responsibility, fairness. Berdasarkan  Pedoman  Good  Corporate  Governance,  komposisi  atau
jumlah  Komisaris  Independen  tidak  ditentukan  dalam  jumlah  tertentu  namun demikian  jumlah  atau  komposisi  komisaris  independen  harus  dapat  menjamin
agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.  Adapun  kriteria  yang  ditetapkan  yaitu  salah  satu  dari
Komisaris Independen harus mempunyai latar belakang akuntansi atau keuangan. Menurut  Peraturan  Bapepam-LK  tentang  Kajian  tentang  Pedoman  Good
Corporate Governance kriteria Komisaris Independen secara rinci yaitu : a.  Berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik
b.  Tidak  mempunyai  saham  Emiten  atau  Perusahaan  Publik  baik  langsung maupun tidak langsung
c.  Tidak  mempunyai  hubungan  Afiliasi  dengan  Komisaris,  Direksi  dan Pemegang saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik
d.
Tidak  mempunyai  hubungan  usaha  dengan  Emiten  atau  Perusahaan  Publik baik langsung maupun tidak langsung
Misi komisaris independen adalah mendorong terciptanya iklim yang lebih objektif  dan  menempatkan  kesetaraan  fairness  di  antara  berbagai  kepentingan
Universitas Sumatera Utara
termasuk  kepentingan  perusahaan  dan  kepentingan  stakeholder  sebagai  prinsip utama dalam pengambilan keputusan oleh dewan komisaris.
Dalam upaya untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik maka komisaris independen harus secara proaktif mengupayakan agar dewan komisaris
melakukan  pengawasan  dan  memberikan  nasehat  kepada  direksi  yang  terkait dengan, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a.  Memastikan  perusahaan  memiliki  strategi  bisnis  yang  efektif,  termasuk  di dalamnya memantau jadwal, anggaran dan efektifitas strategi tersebut.
b.  Memastikan  bahwa  perusahaan  mengangkat  eksekutif  dan  manajer-manajer profesional.
c.  Memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi, sistem pengendalian, dan sistem audit yang bekerja dengan baik.
d.  Memastikan  perusahaan  mematuhi  hukum  dan  perundangan  yang  berlaku maupun nilai yang ditetapkan perusahaan dalam menjalankan operasinya.
e.  Memastikan  resiko  dan  potensi  krisis  selalu  diidentifikasikan  dan  dikelola dengan baik.
f.  Memastikan prinsip dan praktek GCG dipatuhi dan diterapkan dengan baik. Tugas Komisaris independen sebagaimana yang dimaksud pada butir f di
atas antara lain berupa: a.  Menjamin transparansi dan keterbukaaan laporan keuangan perusahaan.
b.  Perlakuan  yang  adil  terhadap  pemegang  saham  minoritas  dan  stakeholder yang lain.
c.  Diungkapkannya  transaksi  yang  mengandung  benturan  kepentingan  secara wajar dan adil.
Universitas Sumatera Utara
d.  Kepatuhan perusahaan pada undang-undang dan peraturan yang berlaku. e.  Menjamin akuntabilitas organ perseroan.
Keberadaan  komisaris  independen  bertujuan  untuk  menciptakan  iklim yang  lebih  objektif,  independen  dan  menjaga  fairness  serta  memberikan
keseimbangan  antara  kepentingan  pemegang  saham  mayoritas  dan  perlindungan terhadap  kepentingan  pemegang  saham  minoritas,  bahkan  kepentingan
stakehorlder  lainnya.  Komisaris  independen  sangat  dibutuhkan  oleh  perusahaan yang ada terutama bagi perusahaan publik. Dengan adanya komisaris independen
semua  pihak  yang  berkepentingan  mendapatkan  manfaat  yang  besar,  terutama terbentuknya situasi yang suitabel dengan prinsip GCG, dimana komisaris dapat
memberikan pandangan dengan independensi dan akuntabilitas yang lebih tinggi.
2.2. Review Penelitian Terdahulu Theoretical Mapping