Deskripsi Teori Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan
17 3 Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode imiah dengan
merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, 13 pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis. 4 Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan
juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan
masyarakat. 5 Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Kurikulum adalah seperangkat rencana daan pengaturan tentang tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Sebab itu, kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah Ahmadi, Amri,
Setyo, Elisah, 2011, h.59. Arifin 2013 mengemukakan fungsi kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya
18 sesuai dengan visi, misi, dan tuuan pendidikan nasional, termasuk berbagai
tingkatan tujuan pendidikan yang ada di bawahnya. Kurikulum ssebagai alat dapat diwujudkan dalam bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang
harus dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Program tersebut harus dirancang secraa sistematis, logis, terencana, dan sesuai
dengan kebutuhan, sehingga dapat dijadikan acuan bagi guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Ahmadi et al. 2011 mengungkapkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada saat danatau kelompok mata pelajaran tema tertentu yang mencakup standard
kompetensi, kompetensi
dasar, materi
pokok.pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumberbahanalat belajar. Tujuan diterapkannya KTSP menurut Sanjaya 2013 untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan otonomi kepada lembaga pendidikan. Dengan demikian, melalui KTSP diharapkan dapat
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Kurikulum yang dikembangkan di setiap satuan
pendidikan akan menjadi lebih bermakna untuk mempersiapkan anak didik
menjadi anggota masyarakat yang berguna mengembangkan potensi daerahnya.
19 c. Chemistry Edutainment Games
Chemistry Edutainment Games adalah sebuah rangkaian permainan yang telah termodifikasi terdapat soal di dalamnya. Terdapat empat buah permaianan
yang tertuang dalam Chemistry Edutainment Games yaitu permainan untuk materi bilangan kuantum, konfigurasi elektron, golongan dan periode, dan bentuk
molekul. Peserta didik dalam memainkan Chemistry Edutainment Games akan menjawab soal yang tertuang di dalam games tersebut. Penghargaan berupa poin
bagi tiap peserta didik yang dapat menjawab soal dengan benar, dapat mebuat peserta didik memiliki rasa tanggung jawab untuk membuat kelompoknya
menjadi pemenang dalam memainkan Chemistry Edutainment Games, sehingga peserta didik akan berusaha untuk menguasai materi yang tertuang pada soal
tersebut. Masing-masing jenis permainan dalam Chemistry Edutaiment Games
memilki keunggulan diantaranya, game untuk materi bilangan kuantum lebih menarik apabila dilihat dari kemasan game yang berbentuk roda berlapis dengan
permainan warna yang menarik sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Game untuk materi konfigurasi elektron apabila
dilihat dari kemasannya cukup menarik minat peserta didik karena bentuk permainannya dirancang tiga dimensi dengan pemilihan warna yang menarik.
Game untuk materi golongan dan periode disajikan seperti tabel periodik unsur pada umumnya namun tidak terdapat unsur-unsur didalamnya sehingga untuk
memainkannya membutuhkan ketangkasan serta kecermatan. Game untuk materi bentuk molekul memiliki keunggulan dari segi tampilan game yang dirancang
20 seperti bola-bola mainan dimana peserta didik harus merancang bola-bola tersebut
menjadi suatu bentuk molekul yang benar, sehingga dapat meningkatkan rasa penasaran dan keingintahuan peserta didik mengenai bentuk molekul yang benar.
Bahan ajar dengan media permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi karena peserta didik merasa senang, adanya kompetisi dan
jika peserta didik tidak belajar berarti tidak bisa mengisi dan akan kalah. Model dan media pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan disebut dengan
edutainment education-entertainment. Edutainment dapat digambarkan sebagai aktivitas yang meliputi pendidikan dan hiburan. Dalam aplikasi edutainment rasio
pendidikan dan hiburan dapat bervariasi Chairiah, Silalahi, Hutabarat, 2016. Edutainment menurut Hamid 2011 lebih menekankan pada tataran metode,
strategi, dan taktik. Strategi biasanya berkaitan dengan taktik, sedangkan taktik sendiri adalah segala cara dan daya untuk menghadapi sasaran dan kondisi
tertentu, agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal. Namun, dalam proses pendidikan, yang lazim digunakan bukan taktik, melainkan metode atau
teknik. Permainan dapat digunakan sebagai metode dalam belajar peserta didik.
Permainan sebagai media bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar secara mandiri dan menciptakan suasana rekreatif bagi peserta didik. Chemistry
Edutainment Games sebagai media pembelajaran merupakan media yang dapat membuat peserta didik aktif dan menumbuhkan kembali minat belajar peserta
didik sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan mengerjakan soal- soal latihan yang dirangkum dan dimodifikasi menjadi dalam bentuk games.
21 Selain itu, dengan adanya penerapan games dapat membuat prestasi belajar
peserta didik akan semakin meningkat karena peserta didik antusias dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga peserta didik lebih memperhatikan
materi yang disampaikan melalui games yang dimainkan. 1 Metode Pembelajaran
Sanjaya 2006 mengemukakan bahwa metode adalah cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah diterapkan. metode memegang peran yang sangat penting dalam rangkaian sistem pembelajaran. Keberhasilan implementasi
strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar menurut Djamarah Zain 2013 guru
tidak harus terpaku dengan menggunakan suatu metode, tetapi guru menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi
menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak
tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis peserta didik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif, yaitu
sebuah metode yang berpusat kelompok dan berpusat peserta didik student centred yang melibatkan peserta didik secara aktif, saling berdiskusi, bertukar
pikiran Ulya, 2016. Metode kooperatif dapat dilakukan dengan metode
22 kompetisi. Dimana peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian
dikompetisikan dan nantinya akan diperoleh sutu kelompok sebagai pemenangnya. Menurut Bobbi De Porter dalam Armen 2011 keberhasilan dalam
berkompetisi ini dapat memberikan sugesti internal yang positif terhadap individu dalam kelompok, sugesti positif ini akan menumbuhkan emosional positif yang
dapat membuat kemampuan kerja otak untuk berfikir menjadi lebih efektif. Edutainment merupakan kombinasi, fungsi pendidikan dan konten dengan
bentuk hiburan, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik. Proses pembelajaran di sekolah akan menyenangkan dengan
diterapkannya metode edutainment, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh atau bosan, tapi menjadi lebih bermakna dan mampu mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari. Metode edutainment dipandang relevan dalam meningkatkan keterampilan peserta didik. Munculnya konsep edutainment
mengupayakan proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, telah membuat suatu asumsi bahwa perasaan positif senang atau gembira akan
mempercepat pembelajaran dan peserta didk akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Agustriana, 2013.
Menurut Sumantri dan Permana dalam Hidayanti dan Djumali 2016, ada beberapa prinsip edutainment yang dapat mempengaruhi pembelajaran :
a Hal apapun yang dipelajari oleh murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri tidak ada seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut
untuknya.
23 b Setiap murid belajar menurut tempo kecepatan sendiri dan setiap kelompok
umur terdapat variasi dalam kecepatan belajar. c Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah memungkinkan
belajar secara keseluruhan lebih berarti. d Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajarinya sendiri, maka
ia lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat secara lebih baik.
2 Media Pembelajaran Media pembelajaran menurut Sadiman, Rahardjo, Haryono, Rahardjito