Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

64 Tabel 12. Hasil Uji-t Sama Subjek Motivasi Belajar Kimia Kelas Kontrol Kelas Motivasi Rata- rata T hitung SignifikansiP sig Keterangan Kontrol Awal 126,13 -1,806 0,081 Tidak Ada beda Akhir 129,47 Berdasarkan hasil analisis uji-t sama subjek terhadap data motivasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh harga t hitung =-5,090 dan P sig =0,000. Dengan taraf signifikansi α=5 t tabel =1,6955 sehingga t hitung 5,090 1,697 dan P tabel =0,05 sehingaa P sig 0,000 p tabel 0,05. Harga ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games pada kelas eksperimen. Hasil uji-t sama subjek terhadap data motuivasi belajar kimia peserta didik pada kelas kontrol diperoleh harga t hitung = -1,806 dan P sig = 0,081. Dengan taraf signifikansi α=5 t tabel = 1,6973 sehingga t hitung 1,806 t tabel 1,6973 dan P sig = 0,081 sehingaa P sig 0,081 P tabel 0,05. Harga ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia dengan metode konvensional pada kelas kontrol. Analisis perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 11. 65 b. Uji-t beda subjek Uji t-beda subjek digunakan untuk mengetahui apakah ada atau tidak perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Uji t-beda subjek dilakukan terhadap gain skor, yaitu selisih antara skor motivasi awal dan motivasi akhir belajar kimia peserta didik baik pada kelas eksperimen maupun kontrol. Hipotesis nol Ho adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games pada kelas eksperimen dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional pada kelas kontrol. Ringkasan hasil uji-t beda subjek dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Analisis Uji-t Beda Subjek Sumber Kelas Rata-rata T hitung SignifikansiP sig A1 - A2 Eksperimen : 6,9677 1,589 0,117 Kontrol : 3,3333 Berdasarkan hasil analisis uji-t beda subjek terhadap data motivasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh harga t hitung = 1,589 dan P sig = 0,117. Dengan taraf signifikansi α=5 t tabel =1,671 sehingga t hitung 1,589 t tabel 1,671 dan p tabel =0,05 sehingaa P sig 0,117 P tabel 0,05. Harga ini menunjukkan bahwa hipotesis nol Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik 66 sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games pada kelas eksperimen dan peserta didik mengikuti pembelajaran kimia dengan metode konvensional pada kelas kontrol karena memiliki peluang kesalahan sebesar 0,117. Analisis perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 12. c. Uji Analisis Kovarian Anakova Uji analisis kovarian anakova merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Variabel yang dikendalikan pada uji anakova ini adalah nilai pengetahuan awal kimia yang didapatkan dari nilai Ujian Akhir Semester UAS. Hipotesis nol Ho adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar kimia antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games pada kelas eksperimen dan peserta didik mengikuti pembelajaran kimia dengan metode konvensional pada kelas kontrol jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Ringkasan hasil uji anakova dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil Uji Analisis Kovarian Anakova terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Sumber Variabel JK db RK F SignifikansiP sig Antar A Y 629.729 1 629.729 3.673 0.06 Dalam Y 10114.205 59 171.427 Total Y 10743.934 60 67 Berdasarkan hasil uji analisis kovarian anakova terhadap data prestasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh harga P sig = 0,06. Peluang kesalahan P sig sebesar 0,06 dan taraf signifikansi α=5 maka dapat dituliskan P sig = 0,06 0,05. Harga ini menunjukkan bahwa hipotesis nol Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar kimia antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games pada kelas eksperimen dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia dengan metode konvensional pada kelas kontrol jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Data yang didapatkan secara numerik dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pengetahuan awal kimia dan prestasi belajar kimia kelas eksperimen adalah 63,81 dan 75,00. Rata-rata nilai pengetahuan awal kimia dan prestasi belajar kimia kelas kontrol adalah 68,30 dan 73,07. Kenaikan nilai pada kelas eksperimen sebesar 11,19 dan pada kelas kontrol sebesar 4,77. Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kenaikan nilai pada kelas eksperimen jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan nilai pada kelas kontrol. Angka tersebut apabila dilakukan uji statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan prestasi belajar kimia antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, apabila pengetahuan awalnya dikendalikan secara statistik. Hasil uji analisis kovarian anakova selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. Hubungan antara prestasi belajar kimia dengan pengetahuan awal kimia peserta didik dapat 68 diketahui dengan analisis regresi. Ringkasan hasil analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Kelas Sumber Harga Kelas Eksperimen r 0,127 r 2 0,016 F 0,475 P sig 0,496 Kelas Kontrol r 0,117 r 2 0,031 F 0,906 P sig 0,349 Berdasarkan uji regresi pada kelas eksperimen diperoleh harga r hitung = 0,127 dan r 2 sebesar 0,016. Sumbangan efektif pengetahuan awal terhadap prestasi belajar peserta didik sebesar 1,6 . Dapat diartikan bahwa peningkatan prestasi belajar kimia peserta didik tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan awalnya saja, namun masih ada faktor-faktor lain sebanyak 98,4 selain pengetahuan awal yang dapat mempengaruhi nilai prestasi belajar peserta didik. Setelah dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5 diperoleh r tabel = 0,291 dan r hitung = 0,127. Karena r hitung r tabel maka pada kelas eksperimen, tidak ada pengaruh yang positif antara pengetahuan awal peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik. Berdasarkan uji regresi pada kelas kontrol diperoleh harga r= 0,117 dan r 2 sebesar 0,031. Sumbangan efektif pengetahuan awal terhadap prestasi belajar peserta didik sebesar 3,1 . Dapat diartikan bahwa peningkatan prestasi belajar 69 kimia peserta didik tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan awalnya saja, namun masih ada faktor-faktor lain sebanyak 96,9 selain pengetahuan awal yang dapat mempengaruhi nilai prestasi belajar peserta didik. Setelah dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5 diperoleh r tabel = 0,2960 dan r hitung = 0,117. Karena r hitung r tabel maka pada kelas kontrol, tidak ada pengaruh yang positif antara pengetahuan awal peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik. Hasil uji regresi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pleret pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2016. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari jumlah populasi yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen A1 memiliki jumlah peserta didik sebanyak 31 orang dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol A2 memiliki jumlah peserta didik sebanyak 30 orang. Penetapan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol berdasarkan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan suatu pertimbangan. Salah satu pertimbangan yang menjadikan dasar pemilihan kelas adalah jam pelajaran kimia pada masing-masing kelas tersebut. Pada kelas eksperimen, pembelajaran kimia dilaksanakan dengan metode Chemistry Edutainment Games, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran kimia dilaksanakan dengan metode 70 konvensional. Peneliti mengajar sendiri pada kedua kelas tersebut agar pengaruh guru dapat diabaikan. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games Van Eck R dalam Park 2012 mengemukakan bahwa games pada umumnya terdiri dari berbagai elemen baik grafis, kompleksitas, interaksi antara pemain dengan sistem, dan adanya cara-cara permainan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa konsep games untuk proses pembelajaran sering digunakan oleh guru. Mayoritas guru percaya bahwa melalui games, dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efektif untuk diterima oleh peserta didik. Pembelajaran kimia dengan metode Chemistry Edutainment Games dilaksanakan pada kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen A1 yang terdiri dari 30 peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran kimia dilakukan sebanyak tujuh kali pertemuan, yaitu enam kali pertemuan untuk memberikan materi pelajaran beserta metode Chemistry Edutainment Games dan satu kali pertemuan untuk melaksanakan tes prestasi belajar kimia peserta didik. Pada penelitian ini penggunaan metode Chemistry Edutainment Games dibatasi pada materi pembelajaran kimia tertentu, sehingga permainan yang digunakan dalam penelitian hanya empat jenis yaitu permainan bilangan kuantum, permainan konfigurasi elektron, permainan golongan dan periode, serta permainan bentuk molekul. Materi yang disampaikan oleh peneliti yaitu beberapa materi pelajaran kimia kelas XI semester 1 yaitu bilangan kuantum, konfigurasi elektron, golongan dan periode, serta bentuk molekul. 71 Masing-masing jenis permainan dalam metode Chemistry Edutainment Games memilki keunggulan diantaranya, permainan bilangan kuantum lebih menarik apabila dilihat dari kemasan game yang berbentuk roda berlapis dengan permainan warna yang menarik sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Permainan konfigurasi elektron apabila dilihat dari kemasannya cukup menarik minat peserta didik karena bentuk permainannya dirancang tiga dimensi dengan pemilihan warna yang menarik. Permainan golongan dan periode disajikan seperti tabel periodik unsur pada umumnya namun tidak terdapat unsur-unsur didalamnya sehingga untuk memainkannya membutuhkan ketangkasan serta kecermatan. Permainan bentuk molekul memiliki keunggulan dari segi tampilan game yang dirancang seperti bola-bola mainan dimana peserta didik harus merancang bola-bola tersebut menjadi suatu bentuk molekul yang benar, sehingga dapat meningkatkan rasa penasaran dan keingintahuan peserta didik mengenai bentuk molekul yang benar. Pada pembelajaran menggunakan metode Chemistry Edutainment Games peneliti membagi peserta didik menjadi 6 kelompok terdiri dari 5 peserta didik. Pembagian kelompok dilakukan secara acak oleh peneliti berdasarkan beberapa kriteria diantaranya dalam satu kelompok harus terdiri dari minimal satu orang laki-laki dikarenakan jumlah laki-laki pada kelas XI IPA 2 yaitu sebanyak 10 peserta didik. Metode Chemistry Edutainment Games disajikan berupa media pembelajaran didepan kelas dan dimainkan secara berkelompok dimana peserta 72 didik wajib menjawab soal yang diberikan oleh peneliti terlebih dahulu sebelum bermain. Metode Chemistry Edutainment Games dimainkan oleh masing-masing kelompok setelah peneliti menjelaskan mengenai cara serta aturan permainannya. Masing-masing permaiann yang tertuang dalam Chemistry Edutainment Games mempunyai cara bermain serta aturan bermain yang berbeda satu dan lainnya. Pada pembelajaran menggunakan Chemistry Edutainment Games, peneliti berperan sebagai fasilitator dan motivator yaitu peneliti menyediakan media belajar dan dengan media tersebut diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga prestasi yang dihasilkan meningkat. Berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pembelajaran menggunakan metode Chemistry Edutainment Games peserta didik menunjukkan partisipasi aktif dan antusias yang cukup tinggi. Peserta didik nampak merasa senang serta tidak terlihat kejenuhan selama mengikuti proses embelajaran di dalam kelas. Adapun ringkasan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan peneliti di kelas eksperimen adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, materi kimia yang disampaikan oleh peneliti adalah bilangan kuantum. Sebelum menerapkan metode Chemistry Edutainment Games untuk materi bilangan kuantum, terlebih dahulu peneliti menjelaskan konsep dasar bilangan kuantum serta memberikan beberapa contoh soal beserta cara mengerjakannya. Kemudian peneliti membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5 peserta didik. Peserta didik mula-

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25