58 sehingga kendala yang dihadapi pada Siklus I dapat teratasi. Adapun kendala
yang dihadapi pada Siklus I adalah sebagai berikut: 1
Pada saat salah satu anak maju bermain menggunakan media papan flanel, ada beberapa anak yang ingin maju bermain juga padahal belum giliranya maju.
Hal ini menjadikan anak kurang fokus saat bermain menggunakan papan flanel karena ada beberapa teman yang mengganggu. Solusinya yaitu sebelum
kegiatan bermain menggunakan media papan flanel, guru perlu membuat perjanjian pada anak terkait aturan main yang berlaku dan menambah jumlah
media papan flanel lagi agar waktu pembelajaran lebih efektif. 2
Saat diminta maju ke depan masih ada anak yang dibantu guru. Solusinya yaitu guru lebih memberikan penguatan berupa motivasi agar anak mau bekerja
mandiri. Selain itu untuk meningkatkan motivasi anak, guru juga memberikan hadiah stiker bagi anak yang telah selesai maju ke depan.
3 Persepsi anak terhadap bentuk gambar yang ditempel pada papan flanel saat
siklus I masih berbeda-beda. Solusinya yaitu bentuk gambar lebih diperjelas lagi agar persepsi anak terhadap gambar tersebut sama.
3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus II
Tahap perencanaaan Siklus II ini hampir sama dengan tahap perencanaan pada Siklus I, diantaranya yaitu:
1 Merencanakan jadwal dan tema
Tema yang digunakan pada Siklus II ini menyesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung di TK PKK 106 Merten.
59 2
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Penyusunan RPPH dilakukan oleh guru dan peneliti. Kegiatan dilakukan
sesuai dengan tema dan sub tema yang sedang digunakan 3
Menyiapkan media pembelajaran Peneliti menyiapkan media pembelajaran papan flanel yang terbuat dari
papan triplek berukuran 70 cm x 50 cm yang dilapisi kain flanel. Selain papan flanel, peneliti juga menggunakan potongan gambar dan angka yang dapat
ditempel pada papan. 4
Menyiapkan alat dokumentasi dan lembar check list. Lembar check list yang digunakan adalah mengenai kemampuan berhitung
anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan yang sudah divalidasi oleh ahlinya.
b. Tindakan II 1
Siklus II Pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 dilakukan pada Hari Senin 13 Maret 2017 dimulai pukul 07.30-10.30 WIB. Tema pembelajaran pada hari tersebut yaitu alat
komunikasi dengan topik handphone. Pada pertemuan ini indikator yang diobservasi adalah membilang dengan menunjuk benda 1-10 dan membuat
urutan bilangan 1-10 dengan benda. Pertama, guru memperlihatkan media papan flanel dan benda-benda yang ditempel pada papan flanel. Pada tahap ini, guru
mejelaskan aturan main dan cara penggunaaan media papan flanel terlebih dahulu. Saat mencontohkan, guru juga meminta beberapa anak maju mencoba memainkan
papan flanel sesuai intruksi guru. Rangkaian kegiatan untuk indikator membilang
60 dan menunjuk benda yaitu anak diminta menempelkan gambar handphone sambil
membilang. Jika sudah sampai sepuluh, anak diminta membilang lagi sambil menunjuk handphone yang sudah ditempelkan anak. Sedangkan kegiatan untuk
indikator membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda, anak diminta menyusun gambar handphone tiap satu baris ke bawah sesuai urutan bilangan yaitu dari satu
handphone, bawahnya lagi dua handphone, bawahnya lagi tiga handphone, hingga sampai pada urutan bilangan sepuluh.
2 Siklus II Pertemuan 2
Siklus II pertemuan 2 ini dilakukan pada Hari Selasa 14 Maret 2017, dari pukul 07.30-10.30 WIB. Pada pertemuan kedua ini, indikator yang diobservasi
adalah menunjukkan lambang bilangan 1-10 dan memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10. Tema pembelajaran pada hari tersebut yaitu
alat komunikasi dengan topik televisi. Sebelum memulai kegiatan guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari tersebut menggunakan media
papan flanel. Guru juga membuat perjanjian dengan murid terkait dengan aturan main. Saat guru mencontohkan, beberapa anak diminta maju ke depan untuk
mencoba. Setelah itu anak baru maju secara bergantian. Sekali maju ada dua anak yang bermain papan flanel.
Saat kegiatan ini guru menyebutkan lambang bilangan kemudian anak diminta untuk memasangkan pada papan flanel sesuai perintah guru. Setelah
semua angka 1-10 dipasang, anak diminta menunjukkan lambang bilangan pada papan flanel. Sedangkan untuk indikator memasangkan lambang bilangan dengan
benda, gambar diacak kemudian anak diminta mencari angka yang sesuai dengan
61 jumlah pada gambar dalam masing-masing kotak. Pada masing-masing kotak
berisi gambar televisi mulai dari satu hingga sepuluh televisi.
3 Siklus II Pertemuan 3
Siklus II pertemuan 3 dilakukan pada Hari Rabu 14 Maret 2017, dari pukul 07.30-10.30 WIB. Tema pembelajaran pada hari tersebut yaitu alat komunikasi
dengan topik radio. Pada pertemuan ketiga indikator yang dinilai adalah membilang dengan menunjuk benda 1-10 dan membuat urutan bilangan 1-10
dengan benda. Pada pertemuan ini guru mengulas kembali pembelajaran mengenai berhitung permulaan 1-10 pada hari sebelumnya. Guru juga
mengingatkan aturan main dan mencontohkan terlebih dahulu. Rangkaian kegiatan untuk indikator membilang dan menunjuk benda yaitu anak diminta
menempelkan gambar radio sambil membilang. Jika sudah sampai sepuluh, anak diminta membilang kembali sambil menunjuk radio yang sudah ditempelkan
anak. Sedangkan kegiatan untuk indikator membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda, anak diminta menyusun gambar radio tiap satu baris ke bawah
sesuai urutan bilangan yaitu dari satu radio, bawahnya lagi dua radio, bawahnya lagi tiga radio, hingga sampai pada urutan bilangan sepuluh.
4 Siklus II Pertemuan 4
Siklus II pertemuan 4 dilakukan pada Hari Kamis, 16 Maret 2017 dimulai pukul 07.30-10.30 WIB. Tema pada pertemuan ini yaitu alat komunikasi dengan
topik surat. Pada pertemuan keempat indikator yang dinilai adalah menunjuk lambang bilangan 1-10 dan memasangkan lambang bilangan dengan benda-
benda 1-10. Pada pertemuan ini guru juga terlebih dahulu menjelaskan kembali
62 kegiatan pembelajaran pada hari sebelumnya serta membuat perjanjian aturan
main dengan anak-anak. Setelah mengulas pembelajaran sebelumnya, guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada hari tersebut. Guru
memberi contoh cara bermain menggunakan media papan flanel. Setelah itu, anak maju ke depan. Sekali maju ada dua anak yang bermain papan flanel.
Dalam kegiatan ini guru menyebutkan lambang bilangan kemudian anak diminta untuk memasangkan pada papan flanel sesuai perintah guru. Setelah
semua angka 1-10 dipasang anak diminta menunjukkan lambang bilangan pada papan flanel. Sedangkan untuk indikator memasangkan lambang bilangan dengan
benda, gambar diacak kemudian anak diminta mencari angka yang sesuai dengan jumlah pada gambar dalam masing-masing baris. Pada masing-masing baris berisi
gambar surat mulai dari satu hingga sepuluh surat.
3 Observasi II
Selama kegiatan penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengamati kemampuan berhitung dalam mengenal konsep
bilangan dan lambang bilangan Observasi dilakukan pada setiap pertemuan dan akan dilakukan perhitungan rata-rata. Pertemuan pertama dan ketiga peneliti
melakukan observasi pada indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10 serta membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda. Selanjutnya, pada pertemuan
kedua dan keempat indikator yang diobservasi yaitu menunjuk lambang bilangan 1-10 serta memasangkan benda dengan lambang bilangan 1-10.
Berikut ini merupakan tabel kemampuan berhitung permulaan 1-10 anak kelompok A di TK PKK 106 Merten Sanden Bantuk melalui media papan flanel
63 pada siklus II, mulai dari pertemuan pertama, pertemuan kedua, pertemuan ketiga
dan pertemuan keempat: Tabel 7. Kemampuan Berhitung Permulaan 1-10 Siklus II
Indikator Pert.
I Pert.
II Pert.
III Pert.
IV Rata-
Rata
Membilang dengan
menunjuk benda 1-10 87,55
- 93,05
- 90,3
Membuat urutan
bilangan 1-10 dengan benda
79,16 -
86,11 -
83,63
Menunjuk lambang
bilangan 1-10 -
86,11 -
90,27 88,19
Memasangkan benda dengan lambang
bilangan 1-10 -
81,19 -
87,5 84,34
Keterangan : Pert : Pertemuan
Tabel 8. Rekapitulasi Kemampuan Berhitung Permulaan 1-10 Melalui Papan Flanel pada Siklus I dan Siklus II
Indikator Siklus I
Siklus II Peningkatan
Membilang dengan
menunjuk benda 1-10
70,82 BSH
90,3 BSB
19,48 Membuat urutan bilangan 1-10
dengan benda 64,58
BSH 83,63
BSB 19,05
Menunjuk lambang bilangan 1-10 66,66
BSH 88,19
BSB 21,53
Memasangkan benda
dengan lambang bilangan 1-10
62,49 BSH
84,34 BSB
20,85
Hasil dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan berhitung permulaan 1-10. Berdasarkan perbaikan hasil refleksi pada Siklus I
maka pada Siklus II kemampuan berhitung permulaan 1-10 menngalami peningkatan. Indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10 dari Siklus I ke
Siklus II mengalami peningkatan sebesar 19,48. Indikator membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan
sebesar 19,05. Indikator menunjuk lambang bilangan 1-10 dari Siklus I ke
64 Siklus II mengalami peningkatan sebesar 21,53. Indikator memasangkan benda
dengan lambang bilangan 1-10 mengalami peningkatan sebesar 20,85. Dalam hal ini dapat juga disajikan dalam sebuah grafik:
70,82 64,58
68,05 62,49
90,30 83,63
88,19 84,39
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
Membilang dengan
menunjuk benda 1-10
Membuat urutan bilangan
1-10 dengan benda
Menunjuk lambang
bilangan 1-10 Memasangkan
benda dengan lambang
bilangan 1-10 Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II
4 Refleksi II
Refleksi pada siklus II dilakukan oleh peneliti dan guru kelas pada akhir siklus II. Dalam refleksi ini dibahas mengenai proses pembelajaran yang terjadi
saat melakukan tindakan. Pada saat kegiatan berhitung permulaan 1-10 melalui media papan flanel pada Siklus II, anak-anak lebih tertarik dan mau mengikuti
kegiatan dengan semangat. Hal ini disebabkan media papan flanel ditambah jumlahnya dan gambar yang ditempel pada papan flanel diperjelas bentuknya.
Selain itu, guru juga memberikan motivasi dan reward berupa stiker bergambar kepada anak. Anak menjadi semakin antusias untuk mengikuti pembelajaran
berhitung yang diberikan guru. Hal tersebut mampu membuat anak untuk
melakukan kegiatan dengan baik tanpa bantuan dari guru.
65 Adapun rekapitulasi kemampuan berhitung permulaan 1-10 melalui media
papan flanel pada kelompok A TK PKK 106 Merten saat pra siklus, tindakan siklus I dan tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Rekapitulasi Kemampuan Berhitung Permulaan 1-10 Melalui Media Papan Flanel Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No Indikator
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
1 Membilang dengan menunjuk
benda 1-10 50
MB 70,82
BSH 90,3
BSB 2
Membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda
44,44 MB
64,58 BSH
83,63 BSB
3 Menunjuk lambang bilangan
1-10 445,83
MB 66,66
BSH 88,19
BSB 4
Memasangkan benda dengan lambang bilangan 1-10
38,88 MB
62,49 BSH
84,39 BSB
Hasil dari tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan berhitung permulaan 1-10. Masing-masing indikator mengalami peningkatan
pada setiap siklusnya. Pada saat pra siklus semua indikator berada pada kriteria Mulai Berkembang MB. Setelah adanya tindakan, saat Siklus I semua indikator
berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH. Saat Siklus II semua indikator berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik BSB. Untuk dapat
melihat dengan jelas peningkatan dari masing-msasing indikator kemampuan berhitung permulaaan 1-10 mulai tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat
disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:
Gambar 5. Perbandingan dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
66 Berdasarkan hasil pengamatan kemampuan berhitung permulaan 1-10
melalui media papan flanel pada Siklus II, dapat ditegaskan dalam indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10 mencapai 90,27, indikator membuat
urutan bilangan 1-10 dengan benda mencapai 83,33. Pada indikator menunjuk lambing bilangan 1-10 mencapai 87,55, indikator memasangkan benda dengan
lambing bilangan 1-10 mencapai 84,72. Berdasarkan grafik di atas, pada Siklus II kemampuan berhitung permulaan 1-10 mengalami peningkatan dan
semua indikator kemampuan berhitung permulaan 1-10 telah mencapai kriteria keberhasilan yait
u ≥ 80 sehingga penelitian dirasa cukup dan diberhentikan sampai siklus II.
B. Pembahasan