49 Dari rekapitulasi hasil pra siklus di atas dapat lihat bahwa kemampuan
berhitung permulaan dari keempat indikator yang dinilai menunjukkan kemampuan anak masih rendah. Pada indikator pertama yaitu membilang dengan
menunjuk benda 1-10 persentase yang dicapai 50, indikator kedua yaitu membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda persentase yang dicapai 44,44,
indikator ketiga yaitu menunjuk lambang bilangan 1-10 persentase yang dicapai 45,83, dan indikator keempat yaitu memasangkan benda-benda dengan lambang
bilangan 1-10 persentase yang dicapai 38,88. Keadaan ini menjadi landasan peneliti untuk melakukan suatu tindakan guna meningkatkan kemampuan
berhitung permulaan anak terutama dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan.
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I
Pada tahap perencanaan ini terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti diantarannya:
1 Merencanakan jadwal dan tema.
Penelitian tindakan kelas Siklus I ini dilakukan 4 kali pertemuan. Tema yang digunakan menyesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung di sekolah
tersebut. 2
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Penyusunan RPPH dilakukan oleh guru dan peneliti. Kegiatan dilakukan
sesuai dengan tema dan sub tema yang sedang digunakan. Tema yang digunakan pada saat Siklus I yaitu air,udara dan api.
50 3
Menyiapkan media pembelajaran Peneliti menyiapkan media pembelajaran papan flanel yang terbuat dari
papan triplek berukuran 70 cm x 50 cm yang dilapisi kain flanel. Selain papan flanel, peneliti juga menggunakan potongan gambar dan angka yang dapat
ditempel pada papan. 4
Menyiapkan alat dokumentasi dan lembar check list. Lembar check list yang digunakan adalah mengenai kemampuan berhitung
anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan yang sudah divalidasi oleh ahlinya.
b. Tindakan I
1 Siklus I Pertemuan 1
Siklus I Pertemuan 1 dilaksanakan pada Hari Selasa 28 Februari 2017 dari 07.30 - 10.30 WIB. Tema pada hari tersebut yaitu air udara api dengan topik air
bersih dan tidak bersih. Adapun kegiatan yang diobservasi pada pertemuan ini meliputi indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10 dan membuat
urutan bilangan 1-10 dengan benda. Tahap pertama, guru mendemonstrasikan cara penggunaan papan flanel
tersebut. Pada indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10, guru menempelkan beberapa gambar ember, kemudian gambar yang ditempel ditambah
lagi hingga sebanyak sepuluh buah. Kedua, guru menunjuk gambar dan meminta anak untuk membilang secara bersama-sama. Ketiga, guru melakukan tanya jawab
kepada anak berapa jumlah benda yang ditempel pada papan tersebut. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan pada indikator kedua yaitu membuat urutan bilangan
51 1-10 dengan benda. Guru menjelaskan tentang urutan bilangan satu, dua, tiga
dan seterusnya dengan mengunakan papan flanel. Guru menempel satu gambar ember, kemudian dibawahnya lagi ditempel dua ember, di bawahnya lagi tiga
ember begitu seterusnya sampai sepuluh ember. Selanjutnya, guru melakukan tanya jawab kepada anak terkait dengan contoh yang sudah guru peragakan.
Kemudian, anak diminta maju secara bergantian untuk memainkan papan flanel sesuai instruksi guru. Anak mengerjakan indikator pertama dahulu kemudian
dilanjutkan pada indikator kedua. Pada indikator pertama anak diminta menempelkan gambar ember sambil
membilang. Jika sudah sampai sepuluh, anak diminta membilang kembali sambil menunjuk ember yang sudah ditempelkan anak. Pada indikator kedua anak
diminta menyusun gambar ember tiap satu baris ke bawah sesuai urutan bilangan yaitu dari satu ember, bawahnya lagi dua ember, bawahnya lagi tiga ember,
hingga sampai pada urutan bilangan sepuluh.
2 Siklus I Pertemuan 2
Siklus I Pertemuan 2 dilaksanakan pada Hari Kamis, 2 Maret 2017 dari 07.30 -10.30 WIB. Tema pembelajaran pada hari tersebut yaitu air udara api
dengan topik parasut. Berhubung topik pembelajaran yang dibahas adalah tentang parasut maka gambar yang ditempel pada papan flanel juga berupa gambar
parasut. Sebelum kegiatan dimulai, guru melakukan apersepsi tentang topik pada hari tersebut. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan anak. Adapun kegiatan yang diobservasi pada pertemuan kedua ini meliputi menunjuk lambang bilangan 1-10 serta memasangkan benda dengan
52 lambang bilangan 1-10. Kegiatan untuk indikator menunjukkan lambang
bilangan 1-10, pertama dengan mengenalkan media flanel serta gambar-gambar yang akan ditempel. Guru mendemonstrasikan cara memainkan papan flanel
tersebut. Kemudian guru menempelkan lambang bilangan 1-10 pada papan flanel dan menjelaskan bentuk dari masing-masing lambang bilangan tersebut. Misal
angka satu bentuknya seperti tongkat, dua seperti angsa, tiga seperti kuping dan seterusnya sampai angka sepuluh. Kedua, guru menunjuk lambang bilangan yang
ditempel dan anak diminta mengucapkan secara bersama. Ketiga, guru melakukan tanya jawab kepada anak.
Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara memainkan papan flanel pada indikator memasangkan lambang bilangan dengan benda 1-10. Guru
menempelkan kotak flanel yang berisi gambar-gambar parasut. Kotak tersebut berjumlah sepuluh buah. Dalam setiap kotak ada yang berisi satu gambar parasut,
dua gambar parasut, hingga sepuluh gambar. Kotak-kotak tersebut ditempel secara acak. Guru mengajak anak untuk menghitung gambar yang ada dalam setiap kotak
sambil memasangkan lambang bilangan yang sesuai. Kemudian, guru melakukan tanya jawab kepada anak. Selanjutnya anak diminta maju memainkan papan flanel
sesuai instruksi guru. Anak maju mengerjakan indikator menunjuk lambang bilangan 1-10 dahulu kemudian dilanjutkan pada indikator memasangkan
lambang bilangan 1-10 dengan benda. Pada indikator pertama, anak diminta menunjuk lambang bilangan yang diucapkan oleh guru. Sedangkan pada indikator
kedua, anak diminta memasangkan angka yang sesuai dengan jumlah gambar pada setiap kotak.
53
3 Siklus I Pertemuan 3
Siklus I pertemuan 3 dilaksanakan pada Hari Sabtu 4 Maret 2017 dari 07.30 - 10.30 WIB. Tema pembelajaran pada hari tersebut yaitu air udara api. Adapun
kegiatan yang diobservasi meliputi indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10 dan membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda. Kegiatan pada
pertemuan ketiga ini membahas topik “kipas” jadi gambar yang ditempelkan pada papan flanel juga berbentuk kipas. Pertama, guru mendemonstrasikan cara
penggunaan papan flanel tersebut. Pada indikator membilang dengan menunjuk benda 1-10, guru menempelkan beberapa gambar kipas, kemudian gambar yang
ditempel ditambah lagi hingga sebanyak sepuluh buah. Kedua, guru menunjuk gambar dan meminta anak untuk membilang secara bersama-sama. Ketiga, guru
melakukan tanya jawab kepada anak berapa jumlah benda yang ditempel pada papan tersebut. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan untuk indikator kedua yaitu
membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda. Pada indikator ini, pertama guru menjelaskan tentang urutan bilangan satu, dua, tiga dan seterusnya dengan
mengunakan papan flanel. Guru menempel satu gambar kipas, kemudian dibawahnya lagi ditempel dua kipas, di bawahnya lagi tiga kipas begitu seterusnya
sampai sepuluh kipas. Kedua, guru melakukan tanya jawab kepada anak terkait dengan contoh yang sudah guru peragakan. Ketiga, anak diminta maju secara
bergantian untuk melakukan unjuk kerja sesuai instruksi guru. Anak mengerjakan indikator pertama dahulu kemudian dilanjutkan pada indikator kedua.
Pada indikator pertama anak diminta menempelkan gambar kipas sambil membilang. Jika sudah sampai sepuluh, anak diminta membilang kembali sambil
54 menunjuk kipas yang sudah ditempelkan anak. Pada indikator kedua anak diminta
menyusun gambar kipas tiap satu baris ke bawah sesuai urutan bilangan yaitu dari satu kipas, bawahnya lagi dua kipas, bawahnya lagi tiga kipas, hingga sampai
pada urutan bilangan sepuluh.
4 Siklus I Pertemuan 4
Siklus I pertemuan 4 dilaksanakan pada Hari Selasa7 Maret 2017 dari 07.30 -10.30 WIB. Tema pembelajaran pada hari tersebut yaitu air udara api. Kegiatan
yang diobservasi meliputi indikator menunjukkan lambang bilangan 1-10 serta memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10. Kegiatan pada
pertemuan keempat ini membahas topik “balon” jadi gambar yang ditempelkan pada papan flanel juga berbentuk balon. Sebelum memulai kegiatan inti, guru
melakukan apersepi terkait topik balon terlebih dahulu. Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara memainkan media papan flanel. Sambil mencontohkan
pada anak, guru juga melakukan tanya jawab terkait bentuk-bentuk lambang bilangan yang ditempel. Anak diperkenalkan bentuk-bentuk lambang bilangan 1-
10. Kemudian anak diajak menghitung bersama jumlah balon yang ditempel dan mencari angka yang sesuai. Selanjutnya guru membagikan tugas kepada anak
sesuai yang ada pada RPPH. Guru menunjuk salah satu anak untuk maju ke depan untuk unjuk kerja. Anak yang belum ditunjuk diminta mengerjakan tugas yang
sudah dibagikan sebelumnya. Rangkaian kegiatan yang dilakukan ketika anak maju yaitu anak diminta
menunjuk angka pada papan flenel yang diucapkan oleh guru. Anak diminta menunjuk angka dari satu sampai sepuluh. Setelah selesai, kegiatan dilanjutkan
55 dengan memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10. Anak
diminta memasangkan angka yang sesuai dengan jumlah balon yang ditempel pada setiap barisnya.
c. Observasi I
Selama kegiatan penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengamati kemampuan berhitung permulaan anak dalam
mengenal konsep bilangan 1-10 dan mengenal bilangan 1-10. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan dan nantinya akan dilakukan perhitungan rata-rata. Pada
setiap pertemuan ada dua indikator yang diobservasi oleh peneliti. Pada pertemuan pertama dan ketiga indikator yang diobservasi yaitu membilang dengan
menunjuk benda 1-10 serta membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda. Selanjutnya, pada pertemuan kedua dan keempat indikator yang diobservasi yaitu
menunjuk lambang bilangan 1-10 serta memasangkan benda dengan lambang bilangan 1-10.
Berikut ini merupakan tabel kemampuan anak kelompok A dalam berhitung permulaan 1-10 melalui media papan flanel selama siklus I:
Tabel 5. Kemampuan Berhitung Permulaan 1-10 Siklus I
Indikator Pert.
I Pert.
II Pert.
III Pert.
IV Rata-
Rata
Membilang dengan
menunjuk benda 1-10 65,27
- 76,38
- 70,82
Membuat urutan bilangan 1- 10 dengan benda
58,33 -
70,83 -
64,58 Menunjuk lambang bilangan
1-10 -
61,11 -
75 68,05
Memasangkan benda dengan lambang bilangan 1-10
- 54,16
- 70,83
62,49 Keterangan:
Pert : Pertemuan
56 Adapun rekapitulasi kemampuan berhitung permulaan 1-10 melalui media
papan flanel pada kelompok A TK PKK 106 Merten saat sebelum tindakan dengan tindakan Siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Rekapitulasi Berhitung Permulaan 1-10 Melalui Media Papan Flanel Pra Siklus dan Siklus I
No Indikator
Pra Siklus
Siklus I Peningkatan
1 Membilang dengan menunjuk benda
1-10 50
MB 70,82
BSH 20,82
2 Membuat urutan bilangan 1-10
dengan benda 44,44
MB 64,58
BSH 20,14
3 Menunjuk lambang bilangan
1-10 45,83
MB 66,66
BSH 20,83
4 Memasangkan benda-benda dengan
lambang bilangan 1-10 38,88
MB 62,49
BSH 23,61
Dengan menggunakan papan flanel sebagai media, maka dalam kemampuan berhitung permulaan 1-10 mengalami peningkatan. Dari tabel di atas maka dapat
dilihat peningkatannya melalui grafik berikut:
Gambar 3. Perbandingan Hasil Pra Siklus dan Siklus I Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat kenaikan pada setiap indikator
kemampuan berhitung permulan 1-10. Kemampuan membilang dengan menunjuk benda 1-10 pada saat pra siklus sebesar 50, setelah diberi tindakan
57 dapat meningkat menjadi 70,82, maka terdapat peningkatan sebesar 20,82.
Kemampuan anak membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda pada saat pra siklus sebesar 44,44, setelah diberi tindakan meningkat menjadi 64,58, maka
terdapat peningkatan sebesar 20,14. Kemampuan anak menunjuk lambang bilangan 1-10 pada saat pra siklus sebesar 45,83, setelah diberi tindakan
meningkat menjadi 68,05, maka terdapat tingkatan sebesar 22,22. Kemampuan anak memasangkan benda dengan lambang bilangan 1-10 pada saat
pra siklus sebesar 38,88, setelah diberi tindakan menjadi 62,49, maka terdapat peningkatan sebesar 23,61.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa masing-masing indikator memang sudah mengalami peningkatan. Setiap indikator meningkat pada kriteria baik atau
setara dengan Berkembang Sesuai Harapan BSH yaitu 51-75. Namun masing-
masing indikator tersebut belum mencapai persentase keberhasilan yaitu ≥ 80 yang berada pada kriteria sangat baik atau setara dengan Berkembang Sangat
Baik BSB.
d. Refleksi Siklus I
Setelah tindakan pada Siklus I selesai, maka peneliti bersama guru kelas melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan. Dalam tahap refleksi ini peneliti bersama guru kelas membahas kendala-kendala yang dihadapi pada Siklus I dan juga membahas perbandingan
antara hasil pra siklus dengan hasil dari Siklus I. Dari kendala-kendala tersebut kemudian peneliti dan guru mencari solusi sebagai bahan perbaikan pada Siklus II
58 sehingga kendala yang dihadapi pada Siklus I dapat teratasi. Adapun kendala
yang dihadapi pada Siklus I adalah sebagai berikut: 1
Pada saat salah satu anak maju bermain menggunakan media papan flanel, ada beberapa anak yang ingin maju bermain juga padahal belum giliranya maju.
Hal ini menjadikan anak kurang fokus saat bermain menggunakan papan flanel karena ada beberapa teman yang mengganggu. Solusinya yaitu sebelum
kegiatan bermain menggunakan media papan flanel, guru perlu membuat perjanjian pada anak terkait aturan main yang berlaku dan menambah jumlah
media papan flanel lagi agar waktu pembelajaran lebih efektif. 2
Saat diminta maju ke depan masih ada anak yang dibantu guru. Solusinya yaitu guru lebih memberikan penguatan berupa motivasi agar anak mau bekerja
mandiri. Selain itu untuk meningkatkan motivasi anak, guru juga memberikan hadiah stiker bagi anak yang telah selesai maju ke depan.
3 Persepsi anak terhadap bentuk gambar yang ditempel pada papan flanel saat
siklus I masih berbeda-beda. Solusinya yaitu bentuk gambar lebih diperjelas lagi agar persepsi anak terhadap gambar tersebut sama.
3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II