23 dilapisi  flanel  serta  dapat  ditempeli  gambar-gambar  yang  berhubungan  dengan
materi pembelajaran. d.
Keuntungan Papan Flanel Penggunaan papan flanel dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
dan  keuntungan.  Menurut  Hujair  2013:  71  keuntungan  menggunakan  papan flanel sebagai media pembelajaran adalah:
1 Memudahkan untuk menempelkan gambar.
2 Efisiensi waktu dan tenaga.
3 Menarik perhatian pembelajar.
4 Memudahkan pengajar menjelaskan materi pelajaran.
Adapun menurut Kustandi dan Bambang Sutjipto 2011: 47 kelebihan dari
papan flanel adalah: 1
Papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru. 2
Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti. 3
Dapat  memusatkan  perhatian  siswa  terhadap  suatu  masalah  yang dibicarakan.
4 Dapat  menghemat  waktu  pembelajaran  karena  segala  sesuatu  sudah
dipersiapkan dan peserta didik dapat melihat sendiri secara langsung. Berdasarkan  beberapa  uraian  yang  telah  dijelaskan  di  atas,  maka  dapat
disimpulkan  bahwa  media  papan  flanel  memiliki  banyak  keuntungan  dan kelebihan  diantaranya  yaitu  membuat  pembelajaran  lebih  efektif,  dapat
disesuaikan  dengan  permasalahan  yang  dibahas  dan  dapat  dipersiapkan  terlebih dahulu.
3. Karakteristik Perkembangan Kogntif Kelompok A
a. Pengertian Perkembangan Kognitif
Beberapa  ahli  dalam  bidang  pendidikan,  mendefinisikan  intelektual  atau kognitif  dengan  berbagai  pendapat.  Menurut  Garder  Susanto,  2011:  47,
24 inteligensi sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau mencipta karya
yang  dihargai  dalam  suatu  kebudayaan  atau  lebih.  Selanjutnya,  menurut Witherington Susanto, 2011: 53 mengemukakan bahwa kognitif adalah pikiran,
melalui  pikiran  dapat  digunakan  dengan  cepat  dan  tepat  untuk  mengatasi  situasi untuk  memecahkan  masalah.  Adapun  yang  dimaksud  perkembangan  kognitif
adalah perkembangan pikiran. Sejalan dengan hal itu, menurut Suyanto 2005: 53 perkembangan kognitif
menggambarkan  bagaimana  pikiran  berkembang  dan  dapat  digunakan  untuk berfikir. Perkembangan kognitif berkaitan erat dengan fungsi otak yang digunakan
untuk  berfikir.  Apabila  fungsi  dalam  otak  berkembang  dengan  baik  maka  proses berfikir  seseorang  juga  akan  baik.  Proses  berfikir  digunakan  untuk  memahami
pembelajaran maupun untuk melakukan hal-hal yang membutuhkan pemikiran. Jadi,  dari  beberapa  pengertian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
perkembangan  kognitif  adalah  kemampuan  memecahkan  suatu  permasalahan yang dapat bekaitan dengan angka, hubungan sebab-akibat, bahasa maupun suatu
karya serta hal-hal lainnya yang membutuhkan pemikiran. b.
Klasifikasi Perkembangan Kognitif Menurut Susanto 2011: 61 tujuan pengembangan kognitif diarahkan pada
beberapa    pengembangan.  Beberapa  bidang  pengembangan  tersebut  seperti pengembangan
auditory, pengembangan
visual, pengembangan
visual, pengembangan  kinestetik,  pengembangan  taktik,  pengembangan  aritmatika,
pengembangan  geometri,  pengembangan  sains  permulaan  dan  lain  sebagainya.
25 Masing-masing  bidang  tersebut  memiliki  materi  pengembangan  yang  berbeda-
beda. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bidang pengembangan tersebut: 1
Pengembangan auditory Kemampuan  auditory  yaitu  kemampuan  yang  berhubungan  dengan  bunyi
atau  indra  pendengaran  anak,  seperti  mendengarkan  atau  menirukan  bunyi, mendengarkan  nyanyian  atau  syair  dengan  baik,  mengikuti  perintah  lisan
sederhana dan sebagainya. 2
Pengembangan visual Kemampuan  visual  yaitu  kemampuan  yang  berhubungan  dengan
penglihatan,  pengamatan,  perhatian,  tanggapan  dan  persepsi  anak  terhadap lingkungan  sekitarnya.  Adapun  kemampuan  yang  akan  dikembangkan  yaitu
mengenali  benda-benda  sehari-hari,  membandingkan  benda  dari  sederhana menuju  kompleks,  mengetahui  ukuran,  bentuk,  warna  benda,  menjawab
pertanyaan gambar seri, dan sebagainya. 3
Pengembangan taktik Kemampuan  taktik  yaitu  kemampuan  yang  berhubungan  dengan
pengembangan  tekstur  indra  peraba.  Adapun  kemampuan  yang  akan dikembangkan  yaitu  mengembangka  akan  indra  sentuhan,  mengembagkan
kesadaran akan tekstur, mengembangkan kosakata seperti halus-kasar, tebal-tipis, panas-dingin  serta  tekstur  kontras  lainnnya,  bermain  di  pasir,  bermain  air  dan
sebagainya.
26 4
Pengembangan kinestetik Kemampuan  kinestetik  yaitu  kemampuan  yang  berhubungan  dengan
kelancaran  gerak  tangan  atau  keterampilan  tangan  atau  motorik  halus  yang memengaruhi  perkembangan  kognitif.  Kemampuan  yang  berhubungan  dengan
keterampilan  tangan  dapat  dikembangkan  melalui  permainan-permainan  seperti finger  painting,  menjiplak  geometri,  melukis  dengan  cat  air,  menjahit  dengan
sederhana dan sebagainya. 5
Pengembangan aritmatika Kemampuan  aritmatika  adalah  kemampuan  yang  diarahkan  untuk
penguasaan berhitung permulaan. Adapun kemampuan  yang akan dikembangkan antara  lain  mengenali  atau  membilang  angka,  menyebut  urutan  bilangan,
menghitung  benda,  memberi  nilai  bilangan  pada  suatu  himpunan  benda, mengerjakan  atau  menyelesaikan  operasi  penjumlahan,  pengurangan,  perkalian,
pembagian dan sebagainya. 6
Pengembangan geometri Kemampuan geometri adalah kemampuan yang berhubungan dengan bentuk
dan  ukuran.  Adapun  kemampuan  yang  dikembangkan  yaitu  memilih  benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran, mencocok benda, membandingkkan benda
berdasarkan  besar-kecil  ;  tinggi-rendah,  menciptkan  bentuk  kepingan  geometri, mencontoh bentuk geometri dan sebagainya.
7 Pengembangan sains permulaan
Kemampuan  ini  berhubungan  dengan  berbagai  percobaan  atau  demontrasi sebagai  suatu  pendekatan  saintifik
atau  logis,  tetapi  tetap  dengan
27 mempertimbangkan  tahap  berpikir  anak.  Adapun  kemampuan  yang  akan
dikembangkan  yaitu  mengeksplorsi  berbagai  benda  di  sekitar,  mengadakan percobaan sederhana, mengomunikasikan apa yang diamati.
Dari  beberapa  bidang  pengembangan  tersebut,  maka  dapat  disimpulkan bahwa  kemampuan  berhitung  permulaan  merupakan  salah  satu  pengembangan
kognitif  pada  bidang  pengembangan  aritmatika.  Adapun  kemampuan  yang  dapat dikembangkan  antara  lain  mengenal  atau  membilang  angka,  menyebut  urutan
bilangan, menghitung benda, memberi nilai bilangan pada suatu himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan serta pengurangan.
c. Karakteristik Perkembangan Kognitif Kelompok A
Salah  satu  tokoh  yang  membahas  mengenai  perkembangan  kognitif  pada anak  adalah  Jean  Piaget.  Menurut  Piaget  Santrock,  2007:  245,  tahap
perkembangan  kognitif  anak  dibagi  menjadi  empat  tahap,  yaitu  tahap sensorimotor  0-2  tahun,  tahap  pra  operasional  2-7  tahun,  tahap  operasional
konkret  7-11  tahun,  dan  tahap  operasional  formal  11-18  tahun.  Sejalan denganhal  itu,  menurut  Piaget  Suciningsih,  2012:  195    berdasarkan  tahap
perkembangan  kognitif  Piaget,  masa  kanak-kanak  awal  2-7  tahun  berada  pada tahap  pra-operasional.  Disebut  tahap  pra-operasional  karena  pada  masa  ini  anak
belum siap untuk terlibat dalam operation atau manipulasi mental yang pemikiran logis.  Menurut  Piaget,  pada  tahap  ini  anak  makin  kompleks  dan  mampu
menggunakan pemikiran simbolis. Pada berpikir simbolis, anak mengembangkan kemampuan  untuk  membayangkan  secara  mental  suatu  objek  yang  tidak  ada.
Kemampuan simbolis semacam ini disebut sebagai fungsi simbolis.
28 Piaget  membagi  perkembangan kognitif tahap pra-operasional menjadi  dua
bagian  yaitu  saat  usia  2-4  tahun  serta  usia  4-7  tahun.  Pada  usia  2-4  tahun, dicirikan  oleh  perkembangan  pemikiran  simbolis  yaitu  berupa  gambar  dan
ucapan. Sedangkan saa usia 4-7 tahun, dicirikan oleh pemikiran intuitif. Pemikiran intuitif yaitu anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban
atas  semua  pertanyaan.  Selain  itu,  ciri  lain  pada  masa  kanak-kanak  awal  adalah anak  sudah  mampu  memahami  angka-angka  walaupun  masih  secara  terbatas,
namun pada bagian akhir dari tahapan ini kemampuannya lebih baik. Adapun  Gessel  dan  Amatruda  Susanto,  2011:  50    mengemukakan  bahwa
anak  usia  3-4  tahun  telah  mampu  berbicara  secara  jelas  dan  berarti.  Selanjutnya pada  usia  4-5  tahun  yaitu  masa  belajar  matematika.  Pada  tahap  ini  anak  mulai
belajar  sederhana,  misalnya  menyebut  bilangan,  menghitung  urutan  bilangan walaupun  masih keliru urutannya dan penguasaannya sejumlah kecil dari benda-
benda. Sedangkan menurut Permendikbud Nomor 137 Tahun  2014 tentang Standar
Nasional  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  disebutkan  tingkat  pencapaian perkembangan  pada  anak  TK  khususnya  pada  aspek  kognitif  usia  4-5  tahun
Kelompok  A  yaitu:  a  belajar  dan  pemecahan  masalah,  antara  lain  seperti mengenal  benda  berdasarkan  fungsi,  menggunakan  benda-benda  sebagai
permainan  simbolis,  mengenal  konsep  sederhana  dalam  kehidup  sehari-hari;  b berpikir  logis,  antara  lain  seperti  mengklasifikasikan  benda,  mengenal  pola,
mengurutkan benda;  c  berpikir simbolik, seperti  membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan, lambang bilangan dan lambang huruf.
29 Dari  beberapa  teori  di  atas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  perkembangan
kognitif  pada  kelompok  A  atau  usia  4-5  tahun,  menunjukkan  bahwa  anak  sudah dapat melakukan proses berpikir yang lebih jelas. Anak mulai mampu mengenali
simbol,  gambar  dan  bahasa.  Pada  usia  ini  anak  juga  sudah  mulai  mampu  belajar matematika  sederhana,  seperti  berhitung  maupun  menyebut  bilangan.Pada
penelitian  ini,  perkembangan  kognitif  anak  usia  empat  sampai  lima  tahun  dalam kemampuan  berhitung  permulaan  akan  lebih  difokuskan  pada  kemampuan
mengenal konsep bilangan dan mengenal lambang bilangan.
B. Hasil Penelitian Relevan