25 Demikian juga dalam penelitian ini, hasil belajar yang diteliti mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Dalam pembelajaran, terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk memilih dan menetapkan suatu model agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal. Salah satunya yaitu pemahaman mengenai pertumbuhan dan perkembangan siswa. Pemahaman ini akan memudahkan guru untuk menilai
kebutuhan siswa dalam merencanakan tujuan pembelajaran, memilih bahan atau materi yang akan digunakan dalam pembelajaran, dan prosedur belajar mengajar
dengan tepat sesuai dengan karakteristiknya. Berdasarkan ciri-cirinya, siswa sekolah dasar termasuk dalam akhir masa
kanak-kanak. Ciri akhir masa kanak-kanak menurut Soeparwoto ,dkk 2007 : 61 adalah mencakup dua label, yaitu label yang digunakan para pendidik dan label
yang digunakan ahli psikologi. Label yang digunakan para pendidik yaitu label usia sekolah dasar dan
periode kritis dalam dorongan berprestasi. Pada label usia sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian
diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan penting tertentu. Label periode kritis dalam dorongan berprestasi merupakan masa dimana anak
membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses.
26 Label yang digunakan ahli psikologi meliputi label usia berkelompok dan
usia penyesuaian diri. Label usia berkelompok merupakan masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya sebagai anggota
kelompok terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya. Pada label usia penyesuaian diri, anak menyesuaikan diri dengan standar yang
disetujui kelompok. Sumantri dan Syaodih 2007: 6.3-4 juga mengungkapkan tentang
karakteristik siswa sekolah dasar bahwa siswa sekolah dasar mempunyai karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok,
dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Pada karakteristik senang bermain, guru dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
bermuatan permainan. Pada karakteristik senang bergerak, guru dituntut untuk merancang proses pembelajaran yang memungkinkan siswa ikut serta terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada karakteristik senang bekerja dalam kelompok, guru dituntut untuk merancang proses pembelajaran yang
memungkinkan siswa bekerja atau belajar dalam kelompok. Pada karakteristik senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung, guru dituntut untuk
merancang proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah memahami jika melakukan sendiri.
Berdasarkan karakteristik anak usia sekolah dasar yang dinyatakan oleh Sumantri dan Syaodih tersebut, guru sekolah dasar hendaknya dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, sehingga dapat mendukung proses pembelajaran, terutama pembelajaran IPS. Diharapkan siswa dapat
27 mengikuti proses pembelajaran secara aktif dan akan mendapatkan hasil belajar
IPS yang lebih bermakna, tahan lama, dan mencapai tujuan. Model TPS ini sudah sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar
yang suka bermain, bergerak dan senang bekerja dalam kelompok. Model TPS ini melatih siswa untuk dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan
idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan didepan kelas. Model TPS memberikan kesempatan kepada siwa secara langsung untuk dapat memecahkan
masalah dan memahami suatu materi secara berkelompok. Model TPS membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam
kelompok, setiap kelompok hanya terdiri dari dua orang.
2.1.7 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS