Pengujian Validitas Tes pada Ranah Kognitif

62

3.6.3.1.1 Pengujian Validitas

Menurut Arikunto 2013: 80, “validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil uji pemikiran dan pengalaman”. Hal yang pertama dilakukan yakni uji validitas logis dan hal yang kedua diperoleh validitas empiris”. Validitas logis yang akan memberitahu hasil pemikiran yang dilakukan apakah sesuai dengan kaidah penyusunan alat tes, kemudian diuji validitas empirisnya untuk memberitahu hasil pengujian alat tes berdasarkan pengalaman di lapangan berupa uji coba instrumen. Pengertian validitas logis dan empiris yaitu sebagai berikut: 1 Validitas Logis Logical Validity Menurut Arikunto 2013: 80, “validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan penalaran”. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria dan kisi-kisi soal yang telah dibuat berdasarkan silabus oleh penilai ahli. Pengujian validitas logis akan dilakukan oleh dua penilai, ahli yaitu dosen pembimbing, yaitu bapak Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd. dan guru kelas III SD Negeri Kaligiri 2Kabupaten Brebes, yaitu ibu Supriyatun, S.Pd.SD. Adapun lembar telaah validitas logis dari para ahli selengkapnya ada pada lampiran23 dan 24. 2 Validitas Empiris Empirical Validity Arikunto 2013: 81 menyatakan bahwa sebuah instrumen memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Untuk mengetahui validitasnya, peneliti kemudian melakukan uji coba instrumen. Instrumen diujikan kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu responden kelas III 63 SD Negeri Sridadi 1 Kabupaten Brebes,dengan alasan siswa kelas III SD Sriadadi 1 usianya relatif sama dengan siswa di SD kaligiri 1 dan 2dan belum diajarkan materi yang akan dieksperimenkan belum ada pengaruh guru kelas jadi kemampuannya akan relatif sama. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan data hasil uji coba dan menganalisisnya dengan mengorelasikan antarskor item instrumen menggunakan rumus pearson product moment Riduwan, 2010: 98. Untuk mempermudah penghitungan tanpa mempengaruhi hasil, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Untuk mencari validitas dalam SPSS 20 ini menggunakan menu Analyze – Correlate – Bivarate. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 Priyatno, 2010: 94. Jika nilai korelasi lebih besar dari pada nilai r tabel , maka item valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan, maka item tidak valid. Adapun rekap data hasil penghitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Uji Coba dengan r tabel = 0, 396 Taraf Signifikansi 0,05 dan n = 25 Nomor Item Pearson Correlations r 11 Validitas Nomor Item Pearson Correlations r 11 Validitas 1 0,595 Valid 26 0,371 Tidak Valid 2 0,782 Valid 27 0,472 Valid 3 -0,042 Tidak Valid 28 0,782 Valid 4 0,499 Valid 29 0,276 Tidak Valid 5 0,430 Valid 30 0,525 Valid 6 .b Tidak Valid 31 0,734 Valid 7 0,453 Valid 32 0,643 Valid 8 0,782 Valid 33 0,129 Tidak Valid 9 0,561 Valid 34 0,390 Tidak Valid 10 0,782 Valid 35 0,104 Tidak Valid 11 0,588 Valid 36 0,677 Valid 12 0,503 Valid 37 0,558 Valid 64 Nomor Item Pearson Correlations r 11 Validitas Nomor Item Pearson Correlations r 11 Validitas 13 0,415 Valid 38 0,441 Valid 14 0,521 Valid 39 0,558 Valid 15 0,368 Tidak Valid 40 0,514 Valid 16 0,696 Valid 41 0,595 Valid 17 0,782 Valid 42 0,439 Valid 18 0,782 Valid 43 -0,042 Tidak Valid 19 -0,198 Tidak Valid 44 0,499 Valid 20 0,313 Tidak Valid 45 0,430 Valid 21 0,782 Valid 46 b Tidak Valid 22 0,782 Valid 47 0,453 Valid 23 0,439 Valid 48 -0,332 Tidak Valid 24 -0,139 Tidak Valid 49 0,561 Valid 25 0,247 Tidak Valid 50 0,782 Valid Berdasarkan 50 data hasil uji coba , dilakukan uji validitassoal menggunakan program SPSS 20, dan diperoleh 35 butir soal yang valid dan 15 butir soal yang tidak. Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 27, 28, 30, 31, 32, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 47, 49, dan 50. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

3.6.3.1.2 Pengujian Reliabilitas