Belajar Pembelajaran Landasan Teori

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka dipaparkan mengenai landasan teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Landasan Teori

Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pembelajaran, hasil belajar, karakteristik anak usia Sekolah Dasar SD, Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, pembelajaran IPS di SD, materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan, model pembelajaran terpadu, model pembelajaran, model pembelajaran kooperatif, dan model pembelajaran Think Pair Share TPS.

2.1.1 Belajar

Secara umum, masyarakat berpendapat bahwa belajar merupakan usaha untuk mencari dan menambah ilmu pengetahuan. Belajar identik dengan kegiatan utama di sekolah yang selalu dikaitkan dengan tugas dan penguasaan ilmu pengetahuan. Hamalik 2008: 154 menyatakan bahwa, “belajar adalah perubahan tingkah laku manusia yang relatif menetap berkat latihan dan pengalaman dan berlangsung selama hidupnya”. Gagne 1981 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 82 berpendapat bahwa “Belajarmerupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku 16 itu tidak berasal dari proses pertumbuhan”. Menurut Slameto 2013: 2, “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku baik terlihat maupun tidak. Perubahan perilaku tersebut merupakan hasil pengalaman atau latihan, bukan berasal dari keturunan atau warisan genetika. Proses perubahan perilaku tersebut bersifat relatif permanen dan berlangsung selama periode tertentu di dalam kehidupan manusia.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar yang terjadi pada masing-masing siswa mempunyai hasil yang berbeda antara satu individu dan lainnya. Hasil dari belajar dapat dilihat dari perbedaan perilaku siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Perbedaan hasil belajar pada masing-masing individu tergantung oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rifa’i dan Anni 2011: 97 menyatakan bahwa faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar meliputi kondisi internal dan eksternal siswa. Keberhasilan suatu pembelajaran yang optimal, mempersyaratkan guru memperhatikan kemampuan internal dan situasi stimulus eksternalsiswa. Menurut Slameto 2013: 54-72, faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut uraian masing-masing faktor: 17

2.1.2.1 Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang mempengaruhi belajarnya. Faktor internalterdiri dari tiga aspek, meliputi: faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Berikut uraian dari masing-masing faktor: 1 Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Agar seseorang dapat belajar dengan baik, ia harus menjaga kesehatan badannya. Keadaan cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar. 2 Faktor psikologis yaitu faktor yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan siswa. Faktor psikologis terdiri atas inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan mengalami kesulitan saat mempersiapkan kegiatan belajar, apalagi saat mengikuti proses belajar. 3 Faktor Kelelahan merupakan suatu kondisi menurunnya ketahanan tubuh, baik dari aspek jasmani maupun psikis. Kelelahan jasmani ditunjukkan dengan lemahnya badan dan timbulnya kecenderungan untuk membaringkan badan, sedangkan kelelahan psikis ditandai dengan kelesuan dan kebosanan, sehingga menurunkan semangat dan minat seseorang terhadap suatu kegiatan.

2.1.2.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah semua faktor di luar diri siswa yang mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Penjelasan mengenai masing-masing faktor yaitu sebagai berikut: 18 1 Keluarga merupakan lingkungan pendidikan awal siswa. Siswa belajar dengan kedua orang tuanya. Keberadaan keluarga berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Faktor tersebut meliputi cara mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 2 Sekolah yang mempengaruhi belajar siswa meliputi: model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, model belajar, serta tugas rumah. 3 Masyarakat merupakan lingkungan dimana siswa berada. Faktor masyarakat berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Lingkungan yang baik akan mendidik anak menjadi anak yang baik dan juga sebaliknya. Keberadaan lingkungan yang mempengaruhi belajar siswa meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu aspek- aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi perbedaan hasil pembelajaran antara satu individu dan individu lainnya. Pengaruh yang ditimbulkan antarfaktor saling berkaitan, sehingga perlu perhatian terhadap keadaan siswa baik fisik, psikis, maupun lingkungansekitar siswa. Keterkaitan antarfaktor tersebut dapat memberikan dampak positif dan negatif kepada siswa. Oleh karena itu, 19 perlukerjasama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat agar siswa dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Dalam penelitian ini faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi hasil belajar pada pembelajaran yang menggunakan model TPSyaitu faktor internal siswa. Faktor internal yang terdiri dari jasmaniah, psikologis, dan kelelahan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model TPSmengaktifkan seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk bekerjasama antarsiswa yang mempunyai kemampuan heterogen sehingga faktor internal siswa sangat berpengaruh terhadap model TPS.

2.1.3 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning. Pembelajaran disebut sebagai tombak utama pendidikan, karena keberhasilan pembelajaran mempengaruhi kualitas pendidikan. Dengan kata lain, hakikat pendidikan yang sesungguhnya yaitu pembelajaran. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 20, “Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Dalam proses pendidikan di sekolah, tugas utama seorang guru yaitu mengajar sedangkan tugas utama siswa yaitu belajar. Keterkaitan antara proses belajar dan mengajar inilah yang disebut sebagai proses pembelajaran. Menurut Suprijono 2011: 13, “Pembelajaran merupakan dialog interaktif dalam suatu proses konstruktif dengan subjek siswa”. Gagne 1981 dalam Rifa’i 20 dan Anni 2011: 191 menjelaskan bahwa “Pembelajaran adalah serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar”. Sagala 2013: 61, menjelaskan bahwa “pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan atau teori belajar merupakan penentu utama dalam keberhasilan pendidikan”. Berdasarkan penjelasan mengenai pembelajaran dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian proses penyampaian ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai model. Dengan demikian, siswa dapat mendapatkan informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal dalam bentuk ingatan jangka panjang.

2.1.4 Pembelajaran Terpadu