Uji Normalitas Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

72 inferensial”.Dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, karena penelitian yang diterapkan pada sampel akan diberlakukan pada populasi. Statistik inferensial dibagi menjadi dua macam, yakni statistik parameteris dan nonparametris. Sebelum menentukan uji statistik inferensial, peneliti terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas. Penjelasan mengenai uji normalitas, homogenitas, dan analisis akhir yaitu sebagai berikut:

3.7.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui jenis statistik yang akan digunakan. Jika persebarannya merata, maka data tersebut berdistribusi normal dan analisis pengujian menggunakan statistik parametris dengan uji t dua sampel tidak berkorelasi. Jika data berdistribusi tidak normal, maka pengujian analisisnya menggunakan rumus U Mann Whitney. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Lilliefors pada kolom Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengambilan keputusan dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikansi 5. Apabila nilainya ≥0,05, maka distribusi data dinyatakan normal, namun apabila nilainya ≤0,05, maka diinterpretasikan sebagai tidak normal Priyatno, 2010: 71. Dalam penelitian ini, penghitungan uji normalitas data menggunakan program SPSS versi 20. 3.7.2.2 Uji Homogenitas Priyatno 2010: 35 menjelaskan bahwa, sebelum dilakukan uji hipotesis dengan uji t, harus dilakukan uji homogenitas. Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat homogen pada variasi 73 antarkelompok. Lebih lanjut, Priyatno 2010: 76 mengemukakan bahwa “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians populasi data adalah sama atau tidak”. Uji homogenitas yang peneliti gunakan yaitu dengan metode independent samples t test dengan pengambilan keputusan dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikansi 5.Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variansnya sama homogen, namun apabila signifikansinya kurang dari 0,05 maka variannyaberbeda tidak homogenPriyatno 2010: 35. Nilai homogenitas ditunjukkan melalui penghitungan dengan taraf kesalahan 5. Jika nilai signifikansilebih besar dari 0,05, maka datanya homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan program SPSS versi 20.

3.7.2.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

Analisis akhir ini dilaksanakan saat semua data di lapangan telah terkumpul. Analisis akhir yang dilakukan yaitu analisis hasil belajar yang diuji secara empiris dan statistik. Pada analisis akhir secara statistik, jika pengujian normalitas menyatakan data berdistribusi normal, maka analisis hasil belajar menggunakan statistik parametris menerapkan rumus independent samples t-test yang penghitungannya dapat dilakukan dengan program SPSS versi 20. Rumus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan: n 1 dan n 2 = jumlah sampel 74 = rata – rata kelas eksperimen = rata – rata kelas kontrol S1 = standar deviasi kelas eksperimen S2 = standar deviasi kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol Sugiyono, 2011: 122. Pengujian hipotesis dibantu dengan SPSS versi 20, dengan menggunakan menu Analyze – Compare Means – Independent Samples T Test. Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, yaitu dengan melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika didapatkan nilait hitung lebih besar daripada t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05, maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak Priyatno, 2010: 36. Ketentuan tersebut digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji dua pihak two tailed. Apabila pengujian normalitas menyatakan data berdistribusi tidak normal, maka analisis akhirnya menggunakan statistik nonparametris.Untuk pengujian hipotesis menggunakan U Mann Whitney, menu yang dipilih yaitu Analyze – Nonparametrics Tests – 2 Independent Samples. Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. 2- tailed.Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila U hitung kurang dari 75 U tabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Sebaliknya, apabila U hitung lebih dari atau sama dengan U tabel atau nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima. Menurut Sugiyono 2013: 118, analisis akhir secara empiris menggunakan rumus: Dimana: O 1 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen O 2 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol O 3 = rata-rata nilai hasil tes akhir kelas eksperimen O 4 = rata-rata nilai hasil tes akhir kelas kontrol Sementara itu, analisis statistik untuk uji keefektifan hipotesis 2 menggunakan uji pihak kanan Sugiyono, 2013: 219. Untuk melakukan uji pihak kanan, harus mencari t hitung terlebih dulu, kemudian dibandingkan dengan t tabel . Jika menggunakan SPSS, maka menggunakan pengujian one sample t test. Langkah-langkahnya yaitu Analyze-Compare Means- One Sample t Test. Berdasarkan pengujian menggunakan uji t ini akan diketahui perbedaan rata-rata nilai sampel di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan rata-rata nilai sampel di kelas kontrol. Dengan pengambilan keputusan jika –t tabel ≤t hitung ≤t tabel , maka Ho diterima, artinya hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika-t hitung –t tabel dan t hitung t tabel , makaHo ditolak, artinya hasil belajar IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. O 2 -O 1 - O 4 -O 3 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini membahas pelaksanaan pembelajaran, analisis deskriptif data penelitian, analisis statistik data hasil penelitian, dan pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian