36
2.1.13 Model pembelajaran
Think Pair Share
Dalam model think pair share akan diuraikan tentang pengertian model Think Pair Share, langkah-langkah model think pair share, serta kelebihan dan
kelemahan model think pair share.
2.1.13.1 Pengertian Model Think Pair Share
Menurut Isjoni 2013 : 112, “model Think Pair Share adalah model yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang
lain”. “Model Think Pair Share TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi
pola interaksi siswa. Model Think Pair Share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu” Trianto, 2009: 81. Menurut Huda 2014:
136, “model pembelajaran Think Pair Share ini bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas”.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa TPS adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model TPS, siswa berpasangan dan mendiskusikan untuk
memecahkan masalah dengan bimbingan guru, kemudian pasangan-pasangan tersebut akan berbagi dengan keseluruhan kelas.
2.1.13.2 Langkah-langkah Model Think Pair Share
Suprijono 2011: 91 mengemukakan langkah-langkah think pair share yaitu sebagai berikut:
37 1
Thinking berpikir Guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk
dipikirkan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk memikirkan jawabannya.
2 Pairing berpasangan
Guru menyuruh siswa untuk berpasang-pasangan dan memberi kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Dengan
diskusi, diharapkan siswa dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.
3 Sharing berbagi
Pada tahap ini, hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Melalui kegiatan ini,
diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif dan siswa dapat menemukan struktur dari
pengetahuan yang dipelajarinya. Huda 2014: 206-7 mengemukakan prosedur pembelajaran think pair
share sebagai berikut. Pertama, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari empat anggotasiswa. Setelah siswa berada di
kelompok masing-masing, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok. Masing-masing anggota terlebih dahulu memikirkan dan mengerjakan tugas
secara mandiri. Kemudian, setiap kelompok membentuk anggotanya secara berpasangan dan setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.
Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing dan
38 membagikan hasil diskusinya.
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran think pair share yang dikemukakan oleh kedua ahli, dapat disusun langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut: 1
Guru menyampaikan pertanyaan. Guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan
menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan kepada setiap kelompok.
2 Siswa berpikir secara individual.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut secara individu. Langkah ini dapat
dikembangkan dengan menyuruh siswa untuk menuliskan hasil pemikirannya masing-masing.
3 Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan
pasangan. Guru juga mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut mereka paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa
untuk aktif dalam kerja kelompoknya. 4
Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas. Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan masalah secara
individual atau kelompok di depan kelas.
39 5
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.
2.1.13.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Think Pair Share