9 g.
Peralatan yang terdiri dari penghapus, CD interaktif, dan spidol. h.
Sampul belakang Buku pinter araning kewan Araning Kewan. 3.
Media buku pinter araning kewan didesain menggunakan software CorelDRAW X6.
4. Media buku pinter araning kewan berbentuk media cetak buku dengan
ukuran 20x32cm. Kertas yang digunakan adalah kombinasi antara kertas ivory 260 gram kertas karton no.60, kertas stiker chromo, dan scotlett atau
stiker bening. 5.
Media buku pinter araning kewan dilengkapi dengan CD interaktif yang berisi suara hewan yang diletakkan di halaman perlengkapan dengan tujuan
agar siswa dapat mengenali suara hewan dan menyebutkan sebutan suaranya araning swarane kewan.
6. Media buku pinter araning kewan dilengkapi dengan spidol boardmarker
yang bertujuan agar siswa dapat mengisi nama hewan, nama anak hewan, dan jenis suara hewan berulang-ulang dapat dihapus.
G. Manfaat Penelitian Pengembangan
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
a. Memberikan suasana belajar yang berbeda dan menyenangkan sehingga
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam bahasa Jawa. b.
Meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis.
10 c.
Menambah sumber belajar bagi siswa. d.
Siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri. 2.
Bagi Guru a.
Sebagai alernatif media pembelajaran untuk menyampaikan materi mata pelajaran bahasa Jawa pokok bahasan araning kewan.
b. Memudahkan guru dalam membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran mata pelajaran bahasa Jawa pokok bahasan araning kewan. 3.
Bagi Lembaga Pendidikan, khususnya SD Muhammadiyah Pendowoharjo Sewon Bantul
a. Menambah ketersediaan media pembelajaran, khususnya untuk mata
pelajaran bahasa Jawa. b.
Memperluas wawasan tentang alternatif media pengajaran menggunakan media buku pinter araning kewan.
c. Membuat mata pelajaran bahasa Jawa pokok Bahasan araning kewan
agar lebih menarik dan mudah dipahami.
H. Definisi Operasional Media Buku Pinter Araning Kewan
1. Pengembangan adalah suatu upaya untuk mempersiapkan dan merencanakan
secara seksama dalam memproduksi, memvalidasi, mengevaluasi, hingga mengemas produk dalam suatu bentuk fisik tertentu.
2. Pokok bahasan araning kewan adalah pokok bahasan yang membahas tentang
arane anak kewan dan aran swaraning kewan. Pokok bahasan araning kewan diajarkan pada siswa kelas II Sekolah Dasar.
11 3.
Buku pinter araning kewan adalah suatu media pembelajaran yang dibuat menggunakan kertas ivory 260gr, kertas karton no.60, stiker chromo, dan
scotlett stiker bening yang dapat merangsang aktivitas motorik halus siswa. Buku pinter araning kewan ini dibuat terinspirasi dari buku pinter araning
kewan terbitan PT. Sygma Creative Media Corporation. Siswa akan belajar mengenal, menghafalkan dan menulis araning kewan dengan menarik
menggeser ujung kertas pada setiap halaman. Di setiap halaman terdapat foto hewan araning kewan, foto anak hewan araning anak kewan, dan foto
hewan seperti sedang berbicara araning swarane kewan, serta di bawah foto hewan tersebut terdapat space sebagai media tulis siswa yang dapat dihapus
kembali sehingga dapat digunakan lebih dari satu kali. Foto-foto hewan didapatkan dengan cara browsing di google.com. Foto hewan-hewan yang
diambil merupakan foto nyata hewan dengan lingkungan asli hewan tersebut. Dilengkapi suara hewan pada CD interaktif di halaman perlengkapan untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang araning swarane kewan. 4.
Pengembangan media buku pinter araning kewan adalah suatu upaya untuk mempersiapkan dan merencanakan secara seksama dalam memproduksi,
memvalidasi, mengevaluasi, hingga mengemas media buku pinter araning kewan dalam suatu bentuk buku. Buku pinter araning kewan merupakan
media pembelajaran bahasa Jawa materi araning kewan yang berisi tentang araning kewan, araning anake kewan, dan araning swarane kewan. Media
buku pinter araning kewan berbeda dengan buku-buku yang lain karena media buku pinter araning kewan dilengkapi dengan CD interaktif untuk
12 memutar 13 suara hewan yang ada dalam buku pinter araning kewan. Selain
itu, buku pinter araning kewan dapat digunakan untuk berlatih menulis lalu dhapus kembali jika jawaban yang ditulis masih belum tepat. Hal tersebut
berarti penggunaannya dapat secara berulang-ulang.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA