Pengertian Media Pembelajaran Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan

20

C. Kajian Mengenai Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang terjadi antara guru dengan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran. Proses pembelajaran sangat bergantung pada guru sebagai satu- satunya sumber belajar. Oleh karena itu, diperlukan komponen penunjang dalam proses pembelajaran seperti media pembelajaran.

1. Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar. Menurut Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya, 2006:161 media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya. Secara lebih luas, Gerlach dan Ely dalam Wina Sanjaya,2006:161 menyatakan: “A medium, conceived is any person, material or event that establish condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude”, yang berarti sebuah media termasuk meliputi orang atau manusia, alat atau bahkan kondisi yang memungkinkan siswa belajar untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan sikap perilaku. Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang berupa alat, orang atau manusia dan kondisi yang memungkinkan untuk membantu guru mencapai tujuan pembelajaran. Media dibagi menjadi dua macam, yakni perangkat keras hardware dan perangkat lunak software. 21

2. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan

Oemar Hamalik dalam Azhar Arsyad, 2009: 15 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Sumanto dalam Sa’dun Akbar, 2013: 119 secara umum mengemukakan manfaat dan fungsi media pendidikan yang membuat siswa dapat: a. Menyaksikan benda atau peristiwa masa lampau. b. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena jarak, berbahaya, atau terlarang. c. Memperoleh gambaran jelas tentang benda berukuran terlalu besar atau terlalu kecil. d. Mendengar suara yang sukar ditangkap oleh telinga secara langsung. e. Memudahkan membandingkan sesuatu. f. Melihat dengan cepat sesuatu yang berproses dengan lambat. g. Mengamati gerakan alatmesin yang sukar diamati secara langsung. h. Melihat bagian yang tersembunyi dari suatu alat. i. Melihat ringkasan suatu rangkaian pengamatan yang lama. j. Belajar sesuai kemampuan, minat, dan tempo masing-masing. k. Mengamati dengan jelas benda-benda yang cepat rusak dan sukar diawetkan. l. Mengamati peristiwa yang sukar diamati dan berbahaya didekati. Landasan teori penggunaan media dalam proses pembelajaran salah satunya adalah Dale’s Cone of Experience. Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner dalam Haryanto, 1 pengalaman langsung enactive, 2 pengalaman pictorial gambar iconic, dan 3 pengalaman abstrak symbolic. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung konkrit, kenyataan yang ada di 22 lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal abstrak. Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan tersebut. Urutan tersebut tidak berarti proses belajar dan interaksi pembelajaran harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, melainkan dimulai dari jenis pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Gambar 1. Dale’s Cone of Experience Berdasarkan kerucut pengalaman Dale tersebut, buku pinter araning kewan yang berisi foto hewan-hewan berada pada tingkatan watch still pictures atau visual yang mengindikasikan 30 ingatan dari apa yang dilihat pengguna media. Dilengkapi dengan audio suara hewan yang termasuk pada listen to lecture atau misalnya dari radio yang mengindikasikan 20 oleh apa yang didengar pengguna media. media buku pinter araning kewan dapat membantu mengingat materi araning kewan. 23 Berdasarkan manfaat dan fungsi media pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat membantu guru mengatasi keterbatasan-keterbatasan dalam mengajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

3. Ciri-Ciri Media Pembelajaran