Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

40 Buku pinter araning kewan berbeda dengan buku-buku pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada tujuh halaman buku yang dapat digeser untuk menemukan informasi tersembunyi dalam buku. Buku digeser pada kotak di tepi buku yang bertuliskan dudut. Setelah digeser, siswa dapat menemukan jawaban tersembunyi yakni nama hewan, nama anak hewan, dan nama suara hewan tersebut. Buku pinter araning kewan dapat digunakan berulang-ulang, karena buku ini dilengkapi dengan spidol boardmarker dan tempat menulis yang dilapisi stiker bening atau scottlet sehingga tulisan yang sudah ditulis dapat dihapus kembali. Buku pinter araning kewan juga dilengkapi dengan CD interaktif yang berisi tigabelas suara hewan untuk mendukung ke konkretan gambar dan siswa menjadi lebih memahami, hafal, sekaligus tertarik dengan materi araning kewan. Berdasarkan kerucut pengalaman Dale tersebut, buku pinter araning kewan yang berisi foto hewan-hewan berada pada tingkatan watch still pictures yang mengindikasikan 30 ingatan dari apa yang dilihat pengguna media. Dilengkapi dengan audio suara hewan yang termasuk pada listen to lecture yang mengindikasikan 20 oleh apa yang didengar pengguna media. media buku pinter araning kewan dapat membantu mengingat materi araning kewan.

F. Kerangka Pikir

Bahasa Jawa merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai alat komunikasi lokal di beberapa daerah di Pulau Jawa seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahasa Jawa termasuk dalam muatan lokal wajib di SDMI, SMPMTs, SMAMASMK dan perguruan tinggi. Hal tersebut termasuk salah 41 satu cara pemerintah mengupayakan kelestarian bahasa Jawa. Salah satu materi dalam mata pelajaran bahasa Jawa di SD adalah araning kewan. Materi ini penting dikuasai karena aran kewan masuk dalam bahasa dan sastra budaya Jawa yang harus dilestarikan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah pada mata pelajaran bahasa Jawa, terutama pada materi araning kewan masih menggunakan metode mengajar yang konvensional ataupun direct instruction tanpa menggunakan media. Padahal, ada tiga istilah aran kewan untuk satu hewan. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengingat dan menghafal aran kewan serta minat siswa untuk belajar aran kewan menjadi rendah. Apabila hal ini terus-menerus terjadi, maka lama-kelamaan bahasa dan sastra budaya Jawa akan terancam kelestariannya. Perkembangan teknologi hingga ke berbagai bidang kehidupan membuat manusia lebih berinovasi dalam segala bidang kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan. Hal tersebut menimbulkan suatu pandangan baru bahwa teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Teknologi dimanfaatkan untuk membuat suatu media yang praktis, efektif, dan efisien. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bahasa Jawa materi araning kewan ini sekaligus dapat membantu guru mengatasi masalah keterbatasan media pembelajaran dalam menyampaikan materi bahasa Jawa araning kewan. Pembuatan media pembelajaran memperhatikan berbagai aspek, mulai dari segi materi, segi media, karakteristik siswa, hingga tampilan dan pengemasan produk yang mengacu pada kelayakan produk tersebut untuk dapat digunakan 42 dalam proses belajar mengajar. Sebagai sebuah inovasi pembelajaran, pengemasan materi araning kewan dalam bentuk buku yang dilengkapi dengan CD interaktif dapat dipadukan dengan penerapan strategi pembelajaran untuk lebih meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan interaktivitas, serta menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik. Buku pinter araning kewan dibuat berbeda dengan buku-buku pada umumnya. Perbedaan tersebut adalah buku pinter araning kewan dapat digeser untuk menemukan informasi tersembunyi dalam buku. Buku dapat digunakan berulang-ulang, karena buku ini dilengkapi dengan spidol boardmarker dan tempat menulis yang dilapisi stiker bening atau scottlet sehingga tulisan yang sudah ditulis dapat dihapus kembali. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan suasana belajar baru dan berbeda sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Jawa materi araning kewan. Meningkatnya motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jawa materi araning kewan tentu saja akan memberikan dampak positif dalam pencapaian tujuan dan hasil pembelajaran serta usaha pelestarian kebudayaan Jawa. 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan Research and Development. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menyempurnakan produk. Borg and Gall 1983:772 mengemukakan bahwa Educational research and development R D is a process used to develop and validate educational products. Sugiyono 2011:407 mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini berupa media pembelajaran dalam bentuk buku bergeser sliding book yang berisi materi araning kewan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari model pengembangan Borg and Gall 1989 dengan beberapa modifikasi. Terdapat 10 langkah dalam model pengembangan untuk digunakan sebagai landasan penelitian, namun karena keterbatasan biaya dan waktu langkah penelitian di modifikasi menjadi 9 langkah. Langkah yang belum dapat dilaksanakan yaitu langkah kesepuluh, dissemination and implementation. Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.