Buku Pinter Araning Kewan

38 a. Informasi tercetak, sehingga sehingga tidak dibutuhkan fasilitas pendukung dalam penggunaan media buku bergeser. b. Informasi dapat langsung dibaca, sehingga siswa dapat menggunakannya secara mandiri. c. Informasi di atas kertas, sehingga praktis dalam penggunaannya. d. Biaya operasional murah, sehingga dapat dijangkau oleh sekolah dan orangtua siswa. Berdasarkan pendapat Arief S, dkk 2009: 29, buku bergeser yang termasuk dalam media grafis memiliki kelebihan sebagai berikut. a. Bersifat konkret. b. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. c. Mengatasi keterbatasan pengamatan. d. Memperjelas suatu masalah sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman

5. Kekurangan Media Grafis

Menurut Arief S, dkk 2009: 31 media grafis memiliki kekurangan sebagai berikut. a. Gambar foto hanya menekankan persepsi indera mata. b. Gambar foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

E. Buku Pinter Araning Kewan

Media buku pinter araning kewan merupakan bagian dari media grafis. Buku pinter araning kewan yang baik dan layak adalah buku pinter yang mengacu 39 pada tujuh aspek untuk kelayakan materi dan tujuh aspek untuk kelayakan media. Berdasarkan kajian pustaka mengenai kelayakan media grafis dari Sya’dun akbar dan Arief S. Sadiman ketujuh aspek kelayakan materi tersebut adalah : a. Relevansi, b. Keakuratan, c. Kelengkapan sajian d. Kesesuaian sajian dengan tuntutan pembelajaran yang terpusat pada siswa, e. Cara penyajian, f. Kesesuaian bahasa dengan kaidah bahasa yang baik dan benar, dan g. Keterbacaan dan keterkomunikatifan. Sedangkan ketujuh aspek kelayakan media berdasarkan kajian pustaka dari Sya’dun Akbar dan Arief S. Sadiman adalah : a. Format tata ruang, b. Gambar, c. Huruf, d. Spasi, e. Kesesuaian media, f. Kemampuan media, dan g. Efisiensi media. Berdasarkan ke empatbelas aspek tersebut media buku pinter araning kewan dapat dikembangkan untuk menjadi media buku pinter araning kewan yang baik dan layak untuk pembelajaran bahasa Jawa. 40 Buku pinter araning kewan berbeda dengan buku-buku pada umumnya. Perbedaan tersebut terletak pada tujuh halaman buku yang dapat digeser untuk menemukan informasi tersembunyi dalam buku. Buku digeser pada kotak di tepi buku yang bertuliskan dudut. Setelah digeser, siswa dapat menemukan jawaban tersembunyi yakni nama hewan, nama anak hewan, dan nama suara hewan tersebut. Buku pinter araning kewan dapat digunakan berulang-ulang, karena buku ini dilengkapi dengan spidol boardmarker dan tempat menulis yang dilapisi stiker bening atau scottlet sehingga tulisan yang sudah ditulis dapat dihapus kembali. Buku pinter araning kewan juga dilengkapi dengan CD interaktif yang berisi tigabelas suara hewan untuk mendukung ke konkretan gambar dan siswa menjadi lebih memahami, hafal, sekaligus tertarik dengan materi araning kewan. Berdasarkan kerucut pengalaman Dale tersebut, buku pinter araning kewan yang berisi foto hewan-hewan berada pada tingkatan watch still pictures yang mengindikasikan 30 ingatan dari apa yang dilihat pengguna media. Dilengkapi dengan audio suara hewan yang termasuk pada listen to lecture yang mengindikasikan 20 oleh apa yang didengar pengguna media. media buku pinter araning kewan dapat membantu mengingat materi araning kewan.

F. Kerangka Pikir