70 Lindung sebagai mata pencarian mereka sehari-hari. Dan pihak-pihak perangkat
kerja Desa Tolang Jae baik itu kepala desa dan BPD juga menyebutkan bahwa dari dulu hingga sekarang status tanah yang diduduki oleh Dusun Adian Goti
adalah tanah yang sifatnya menyewa kontrak. Bahkan menurut kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil monitoring
yang dilakukan oleh pihak Dinas Kehutanan Tapanuli Selatan, lokasi yang menjadi keberatan masyarakat Desa Tolang Jae dan sekitarnya berada di dalam
kawasan hutan lindung. Dan saran yang dilontarkan oleh pihak instansi kehutanan bahwa demi menjaga kelestarian hutan meminta kepada warga untuk menertibka
masyarakat yang bermukim dan merambah kawasan hutan lindung tersebut.
2.1.7. Hubungan Penduduk Asli Dan Pendatang
Secara umum masyarakat Desa Tolang Jae mayoritas Adalah suku BatakMandailing. dilihat dari sejarah, seluruh masyarakat desa ini adalah
masyarakat pendatang sama halnya dengan Dusun Adian Goti tetapi yang menjadi masalah adalah antara ruang dan waktu, berlalunya waktu ruang juga akan
berbeda. masyarakat yang ada di Desa merupakan petani penggarap yang lama kelamaan menetap di desa tersebut. Mayoritas penduduk di kawasan di Desa
Tolang Jae merupakan masyarakat dari suku Mandailing yang berusaha mencari lahan untuk bertani dan berkebun pada zaman hindia belanda. Dari informasi dan
pengamatan yang dilakukan oleh penulis, banyak terjadi kecenderungan pada
71 setiap masyarakat desa mengelompokkan dirinya sebagai kelompok pendatang
dan penduduk asli. Jika dikaji dalam sejarah hindia belanda, banyak sekali program-program
hindia belanda seperti program transmigrasi yang merupakan bagian dari siasat politik etis kolonial pada saat itu, yang memberikan kebebasan pada setiap
individu dari setiap suku untuk berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain danterus membuka lahan dan menanam tanaman yang diinginkan oleh pasar
global. jika diamati saat ini dari perkembangan sejarah yang telah ada, selain suku
mandailing, jawa, dan suku nias. Suku Nias dan Jawa merupakan masyarakat pendatang, dimana mereka bermigrasi dari wilayah utara dan timur Tapanuli
Selatan. Kelompok masyarakat ini kemudian menetap dan mencari penghasilan dari berbagai kegiatan usaha yang ada di Desa Tolang Jae.
Ada beberapa faktor kenapa penduduk pendatang di desa ini : 1.
Faktor Perkawinan Faktor perkawinan menjadi alasan utama seseorang untuk menetap di
suatu daerah. Dalam hal ini salah satu pihak melakukan perkawinan dengan pihak lain. Artinya, seseorang penduduk desa ini melakukan
perkawinan dengan seseorang dari pihak luar desanya. Di Desa Tolang Jae, minoritas masyarakatnya banyak diikat oleh status perkawinan
dengan suku jawa. Yang menjadi alasan warga suku jawa berada di desa ini.
72 2.
Faktor Pekerjaan Selain faktor perkawinan, faktor pekerjaan juga menjadi satu alasan
seseorang untuk tinggal dan menetap di Desa Tolang Jae. Misalnya masyarakat Suku Nias yang mencari lapangan pekerjaan baru dengan
membuka lahan perkebunan di Desa Tolang Jae tepatnya di Dolok Sabottar Dusun Adian Goti datang dari Pulau Nias demi memperoleh
alat produksi dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Jika diamati sebelum terjadinya konflik besar pada 23 desember 2013 lalu, antara
masyarakat Desa Tolang Jae Asli dengan Masyarakat Dusun Adian Goti Pendatang saling berinteraksi melalui hubungan kegiatan yang
sifatnya dagang. Kedekatan yang ada pada masyarakat Desa Tolang Jae dan Dusun Adian Goti dulunya hanya didasarkan hubungan kegiatan
ekonomi yang saling membutuhkan antara masyarakat Asli dan Pendatang.
2.1.8. Sarana Dan Prasarana Di Desa Tolang Jae