14
1.6 Kerangka Teori
Dalammempermudah sebuah penelitian, kerangka teori sangat diperlukan karena diharapkan mampu sebagai dasar pedoman pemikiran dari penelitian.
kerangka teori dapat dikatakan sebagai unsur yang paling penting dalam sebuah penelitian, karena. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruksi ,defenisi
untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.
9
Elit dalam konteks ilmu politik menunjuk pada sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasaan, sebaliknya massa adalah bagian terbesar yang justru
tidak memiliki kekuasaan. Dengan menerangkan dan menjelaskan
mengenai gejala-gejala spesifik mengapa proses tertentu dapat terjadi, sebuah teori harus dapat diuji melalui fakta-fakta ataupun realitas yang sebenarnya.
Penelitian akan menggunakan teoriyang berkaitan dengan Konflik, Mediasi Dan Tokoh Masyarakat.
1.6.1 Teori Elit
10
Demokrasi adalah pemerintahan oleh banyak orang, tetapi dalam prakteknya demokrasi bergantung kepada sekelompok kecil orang
dalam menjalankannya, dan bagi Harold Lasswell inilah yang disebut dengan ironi demokrasi.
11
9
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi , metode penelitian survei ,jakarta LP3ES,1995,hal 37
10
Thomas R. Dye Harmon Ziegler, The Irony of Democracy: An Uncommon Introduction to American Politics, Duxburry Press, 1998, hlm. 1.
11
Harold Lasswell Abraham Kaplan. Power and Society, New Haven: Conn, Yale University Press 1950, hlm. 219.
Bahkan dalam Demokrasi, pembagian masyarakat ke dalam elit dan massa bersifat universal. Elit tidak dibentuk atau dilahirkan oleh sosialisme
15 atau kapitalisme, oleh sistem represif atau demokratis tetapi karena semua
masyarakat membutuhkan elit. Para ilmuwan politik penganut teori ini percaya bahwa dalam semua
masyarakat, apakah pemerintahannya bersifat Otoriter atau Demokratis dimana saja dan kapan saja, selalu ada unsur oligarki dalam Kepemimpinan Masyarakat.
Kelompok kecil ini dinamakan Elit. Keberadaan Elit yang menonjol merupakan bagian dari Minoritas kecil yang terorganisir rapi dan massa rakyat merupakan
mayoritas yang tidak terorganisir dan apatis sehingga cenderung menerima Kepemimpinan Elit.
12
Menurut Pareto pusat perhatian harusnya terletak pada elit yang
memerintah, yang menurut dia memiliki kekuasaan karena Pareto percaya bahwa setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecil orang yang mempunyai
kualitas-kualitas yang diperlukan bagi kehadiran mereka pada kekuasaan sosial dan politik yang penuh. Mereka yang bisa menjangkau pusat kekuasaan adalah
selalu merupakan yang terbaik dan merekalah yang dikenal sebagai elit. Elit merupakan orang-orang yang berhasil, yang mampu menduduki jabatan tinggi
dalam lapisan masyarakat. Mereka terdiri dari pengacara, mekanik, bajingan atau para gundik. Menurut Pareto, masyarakat terdiri dari 2 kelas : yaitu 1 lapisan
atas, yaitu elit yang terbagi ke dalam elit yang memerintah governing elit dan Elit yang tidak Memerintah Non Governing elit, 2 lapisan yang rendah, yaitu
12
Miriam Budiardjo, ed, Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, Jakarta: Sinar Harapan, 1986, hlm. 22.
16 non-elit. Arena bisa menggabungkan kekuasaan dan kelicikan yang dilihatnya
sebagai hal yang penting.
13
Pareto menyebut elit sebagai the rulling class, yaitu kelas elit yang memerintah, yang terdiri dari individu yang secara tidak langsung atau langsung,
memainkan perannya, sementara di pihak lain ada kelas yang dikuasai dan yang diperintah. Secara umum, elit lokal adalah individu-individu yang menduduki
jabatan strategis pada pemerintahan dan birokrasi, yang mempunyai kecenderungan kekuasaan dengan tujuan untuk mengatur dan menguasai
masyarakat dan dipilih melalui pemilihan umum dan dalam proses politik yang demokratis ditingkat lokal. Elit politiknya seperti gubernur, bupati, walikota,
Ketua DPRD, anggota DPRD, dan pemimpin-pemimpin partai politik.
14
Menurut Sartono Kartodirdjo, Elite terbentuk karena terjadinya
perubahan dalam struktur masyarakat yang menyangkut perubahan kedudukan golongan-golongan sosial yang mempunyai Peranan dan Kekuasaan dalam
menentukan arah dari gerakan tersebut.
15
13
SP. Varma terj, Teori Politik Modern. Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2001, hlm. 200.
14
Moch Nurhasim Editor. Konflik Antar Elit Politik Lokal. Jakarta : Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 13.
15
Sartono Kartodirjo. Elite Dalam Perspektif Sejarah, Jakarta: LP3ES, 1981, hlm. Vii.
Sedangkan Mosca berpendapat bahwa
di dalam masyarakat terdapat distribusi kekuasaan, yang digambarkan dalam setiap masyarakat terdapat dua kelas yang menonjol. Pertama adalah kelas yang
Memerintah. Yaitu sekelompok anggota masyarakat yang melaksanakan fungsi Politik, Memonopoli Kekuasaan, dan Menikmati keuntungan-keuntungan akibat
kekuasaan. Dan kelas ini terdiri dari sedikit orang. Kedua adalah kelas yang
17 diperintah. Yaitu kelas yang diarahkan dan dikendalikan oleh penguasa dengan
cara-cara yang kurang lebih berdasarkan hukum dan paksaan.
16
Sedangkan menurut Bottomore, Elit dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar. Yang pertama adalah Elit Formal, yaitu individu-individu yang secara langsung ikut dalam pemerintahan. Sedangkan yang kedua adalah Elit Informal,
yaitu individu-individu yang tidak terlibat dalam Pemerintahan namun memiliki pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Contoh dari kelompok yang kedua adalah
Tokoh Masyarakat, Elit Partai Politik, dan Ekonomi. Sejalan dengan hal tersebut
JW. Schroll berpendapat jika melihat Elit ditingkatan lokal biasanya memiliki
jabatan maupun kedudukan dalam organisasi lokal yang bersifat formal dan informal.
17
Konflik adalah sebuah gejala sosial yang selalu terdapat dalam setiapmasyarakat dan dalam setiap kurun waktu.Mengenai pengertian konflik
definisinya dipahami mulai dari hal yang bersifat lunak sampai pada pengertian Disini peneliti menggunakan teori elit untuk dapat menjelaskan bagaimana
Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik yang terjadi di Desa Tolang Jae dengan Dusun adian goti.karena ada dugaan bahwa, terjadi dan munculnya
konflik antar warga justru diawali oleh adanya kepentingan Tokoh Masyarakat Yang menunjukkan adanya Peran Elit didalamnya.
1.6.2 Teori Konflik