Sarana Dan Prasarana Di Desa Tolang Jae

72 2. Faktor Pekerjaan Selain faktor perkawinan, faktor pekerjaan juga menjadi satu alasan seseorang untuk tinggal dan menetap di Desa Tolang Jae. Misalnya masyarakat Suku Nias yang mencari lapangan pekerjaan baru dengan membuka lahan perkebunan di Desa Tolang Jae tepatnya di Dolok Sabottar Dusun Adian Goti datang dari Pulau Nias demi memperoleh alat produksi dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Jika diamati sebelum terjadinya konflik besar pada 23 desember 2013 lalu, antara masyarakat Desa Tolang Jae Asli dengan Masyarakat Dusun Adian Goti Pendatang saling berinteraksi melalui hubungan kegiatan yang sifatnya dagang. Kedekatan yang ada pada masyarakat Desa Tolang Jae dan Dusun Adian Goti dulunya hanya didasarkan hubungan kegiatan ekonomi yang saling membutuhkan antara masyarakat Asli dan Pendatang.

2.1.8. Sarana Dan Prasarana Di Desa Tolang Jae

Dalam mendukung aktivitas masyarakat Desa Tolang Jae, maka diperlukan sarana prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimaksud seperti sarana prasarana di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, perhubungan dan sebagainya. Jika lihat dengan tingkat populasi penduduk yang mencapai sekitar 1.485 jiwa, mustahil jika sarana kesehatan yang tersedia saat ini minim. Dari fakta lapangan yang di ketahui, disekitar Kecamatan Sayur Matinggi. Hanya 73 tersedia 3 buah puskemas, dan rumah sakit besar untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih serius hanya terdapat di Kota Sidimpuan dan juga Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Masyarakat terkadang juga banyak yang bersusah payah membawa penderita sampai beberapa rumah sakit besar di Kota Medan. Sungguh keadaan yang sangat keliru jika kemudian hari tidak lagi muncul penyakit-penyakit baru jika upaya penyuluhan kesehatan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan tidak segera dipecahkan oleh pemerintah. Seperti yang disampaikan diatas dari segi pendidikan, Disekitar Desa Tolang Jae terdapat sarana pendidikan setingkat Sekolah lanjutan tingkat atas SLTA sebanyak 2 dua buah, 1 satu SMA dan satu satu lagi SMK. Dan sekolah tingkat menengah pertama sebanyak 3 tiga buah, 2 dua Smp negeri dan 1 satu Mts negeri. Dan terdapat puluhan sekolah dasar yang tersebar disetiap desa. Jika puluhan SD tersedia, itu artinya akan ada ribuan lulusan setiap tahunnya, dan bisa dikatakan hanya sekian orang yang dapat di tampung di SMP, dan akan semakin berkurang jika sudah masuk SMA. Secara akses pendidikan yang sangat terbatas, hanya segelintir orang yang bisa menamatkan jenjang pendidikan sampai pendidikan tingkat menengah. Lebih banyak lulusan sekolah jenjang pendidikan SD. Untuk sarana ibadah seperti yang dijelaskan di atas, Desa Tolang Jae terdapat beberapa rumah ibadah yang berdiri atas swadaya dan gotong royong masyarakat. Rumah ibadah tersebut antara lain satu unit mesjid dan tiga unit 74 mushola mayoritas penduduk yang ada di Desa Tolang Jae adalah muslim. Dan ada juga satu unit gereja yang hanya berada di Dusun Adian Goti. Sarana lain seperti fasilitas jalan di Desa Tolang Jae yang menghubungkan dusun ke dusun dan desa ke desa sebagian telah diaspal. Namun ada juga yang masih belum dilapisi oleh aspal hanya batu kerikil dan sebagian jalan juga dilapisi oleh semen, akses jalan di desa ini sebagian besar adalah jalan yang dibuat sendiri oleh warga yang ingin pergi keladangnya masing-masing. Bila turun hujan bisa dibayangkan dengan kondisi jalan tikus yang dibuat warga akan sangat licin, becek, dan berlumpur jika dilewati. sementara akses jalan yang menghubungkan kecamatan dengan desa sudah mulus dilapisi dengan aspal begitu juga akses jalan dari ibukota kabupaten dengan kecamatan. Untuk kebutuhan penerangan, Desa Tolang Jae telah menggunakan listrik dari Perusahaan Listrik Negara PLN. Namun dusun yang berada di Desa Tolang Jae seperti Dusun Adian Goti sampai saat ini belum dialiri listrik, karena Dusun adian goti berada dipegunungan Desa Tolang Jae berada sehingga penyaluran aliran listrik ke Dusun tersebut mengalami kendala jarak. Dilihat dari sumber air di Desa Tolang Jae seperti yang dijelaskan diatas, sumber air di Desa Tolang Jae baik untuk di konsumsi, mandi , mencuci dan sebagainya, meraka dapatkan dari aliran air sungai yang datang dari pegunungan Dolok sibottar Desa Tolang Jae. Dan sebagian masyarakat juga mendapatkan air dari sumur yang ada dirumah mereka masing-masing. Hampir setiap penduduk memperoleh air dari aliran sungai dan sumur yang berada di Desa Tolang Jae. 75 Bila diamati dari segi transportasi dan kenderaan masyarakat Desa Tolang Jae, sebagian diantaranya masyarakat Desa Tolang Jae mempunyai kenderaan roda dua dan roda empat yang digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas mereka, seperti mengangkut hasil panen dari lahan untuk dijual pada pasar terdekat atau pengada. Di Desa Tolang Jae, pasar untuk mendistribusikan hasil pertanian harus menjual ke pasar tradisional yang terletak di setiap kecamatan Sayur Matinggi, ada juga yang terkadang menjual hasil pertaniannya sampai ke pasar yang terletak di Kota Padang Sidimpuan. Sedangkan untuk membeli keperluan sehari-hari seperti konsumsi, pupuk untuk pertanian dan sebagainya mereka dapatkan di pasar tradisional yang berada di pasar sangkumpal bonang dan toko- toko yang ada di sekitar Desa Tolang Jae. Untuk jaringan komunikasi di Desa Tolang Jae telah berjalan dengan baik, terutama seluler. Sehingga memungkinkan masyarakat desa ini menggunakan telepon seluler sementara untuk jaringan internet, selain jaringan internet di Desa Tolang Jae susah sebagian besar masyarakat Desa Tolang Jae belum mengerti menggunakan dan memanfaatkan jaringan internet yang tersedia.

2.1.9. Organisasi Sosial