27 penyelesaian sengketa dengan cara Mediasi yang sekarang, dipraktikkan bersifat
terintegrasi dengan proses peradilan.
28
1.
Menurut Laurence Boulle, mediation is a decision making process in wich the parties are assisted by a mediator, the mediator attempt to
improve the process of decision making and to assist the parties the reach an out come to wich of them can assent
mediasiadalah prosespengambilan keputusandi yangpara pihakdibantu olehmediator
,
mediatorupayauntuk meningkatkan prosespengambilan keputusan danuntukmembantu para pihakmencapaikeluardatang kepuritan
yangmerekadapatpersetujuan
1.6.3.1 Teori Mediasi
Mediasi secara etimologi berasal dari bahasa latin, mediare yang berarti berada di tengah. Makna ini menunjuk pada peran yangditampilkan pihak ketiga
sebagai mediator dalam menjalankantugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa antara para pihak.Penjelasan mediasi dari segi kebahasaan ini belum
lengkap,oleh karena itu perlu ditambah dengan penjelasan lain secaraterminologi
yang dikemukakan oleh para ahli resolusi konflik,diantaranya:
28
Mediasi dalam proses hukum acara perdata dilihat dari segi administrasi akanmengurangi tekanan perkara di pengadilan sehingga pemeriksaan perkara dapat dilakukan lebih bermutu karena tidak ada ketergesa-
gesaan, efektif, efisien dan mudah dikontrol. Lihat dalam Bagir Manan, “Peran Sosok Hakim Agama sebagai Mediator dan Pemutus Perkara serta Kegamangan masyarakat terhadap Keberadaan lembaga Peradilan,”
sambutan Ketua Mahkamah Agung RI. Pada Serah Terima Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan. 22 Agustus 2003 hlm : 4
http:www.pta-bandung.go.iduploadsarsip888Sinopsis_Disertasi.pdf di akses pada
tanggal 25 maret 2014 pukul 15:00
28 2.
Menurut Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dinyatakan bahwa Mediasi adalah cara penyelesaian
sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
29
1.6.3.2 Tujuan dan Manfaat Mediasi
Tujuan dan mamfaat kenapa mediasi dilakukan sebagai berikut
30
1. Mempercepat proses penyelesaian sengketa dan menekan biaya;
:
2. Keputusan pengadilan tidak menyelesaikan perkara. “Menangjadi
arang kalah jadi abu”; 3.
Untuk mengurangi kemacetan dan penumpukan perkara court congestion di pengadilan.
4. Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat desentralisasi hukum
atau memberdayakan pihak pihak yang bersengketa dalam proses penyelesaian sengketa;
5. Untuk memperlancar jalur keadilan acces to justice di masyarakat
6. Untuk memberi kesempatan bagi tercapainya penyelesaian sengketa
yang menghasilkan keputusan yang dapat di terima oleh semua pihak sehingga para pihak tidak menempuh upaya banding dan kasasi ;
29
Teori Dan Implementasi Mediasi Dalam Sistem Peradilan Agama Kajian Implementasi Mediasi dalam Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Jawa Barat hal:11
http:www.pta- bandung.go.iduploadsarsip888Sinopsis_Disertasi.pdf
diakses pada tanggal 25 maret 2014 pukul 15:30
30
Teori Dan Implementasi Mediasi Dalam Sistem Peradilan Agama Kajian Implementasi Mediasi dalam Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Jawa Barat hal:11 -12
http:www.ptabandung.go.iduploadsarsip888Sinopsis_Disertasi.pdf diakses pada tanggal 25 maret 2014 pukul 15:35
29 7.
Bersifat tertutuprahasia confidential ; 8.
Lebih tinggi tingkat kemungkinan untuk melaksanakan kesepakatan, sehingga hubungan pihak-pihak yang bersengketa dimasa depan masih
di mungkinkan terjalin dengan baik;
1.6.3.3 Tahap-Tahap Mediasi