Faktor yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa responden bersikap patuh dalam menjalani pengobatan karena dorongan, bimbingan dan
konsultasi yang diberikan oleh petugas kesehatan dan bukan karena pengetahuan yang dimiliki. Perlu untuk dinyatakan bahwa petugas kesehatan dengan pendekatan
holistik dapat memengaruhi responden sehingga responden merasa bahwa apa yang dinyatakan petugas kesehatan berguna bagi kesembuhan dirinya dari penyakit
tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Gimyanti 2012 kepada 45 ODHA mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA dalam menjalankan terapi ARV di Puskesmas Kec. Tambora. Secara statistik menunjukkan tidak ada hubungan
antara faktor pengetahuan dengan kepatuhan terapi ARV yaitu p = 0.577 p0.005. Dan sejalan dengan penelitian Sally Atyasasmi 2011 mengenai faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan berobat pada pengguna napza suntik pasien terapi rumatan metadon. Bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan
pasien.
5.9. Hubungan Persepsi Responden Terhadap Kepatuhan Dalam Menjalani
Terapi ARV
Persepsi responden mengenai resiko, ancaman dan manfaat terhadap kepatuhan dalam menjalani pengobatan
dimana dari hasil uji analisa Chi Square diperoleh hasil berdasarkan pada tabel 4.22. memiliki nilai p value = 0,231, artinya p 0,05. Hal ini
menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi dengan kepatuhan responden.
Persepsi merupakan penindaklanjutan dari pengetahuan yang dimiliki responden dan masih berupa pemikiran dan pandangan terhadap suatu objek. Persepsi
juga merupakan domain yang dapat dirubah seketika akibat pengaruh pengalaman responden saat mulai mengambil keputusan untuk pergi ke rumah sakit sampai
menjalani pengobatan. Menurut asumsi peneliti bahwa persepsi yang baik belum cukup membuat ODHA patuh. Hal tersebut mungkin dikarenakan ketakutan adanya
diskriminasidijauhi oleh lingkungannya dan masalah biaya yang menjadi beban
pemikiran responden seandainya ARV tidak gratis lagi. Maka disarankan perlu adanya dukungan dari semua lapisan masyarakat untuk
membangun kepercayaan diri ODHA untuk tetap terus berusaha dan semangat melawan penyakitnya dan menjalani pengobatan dengan ARV. Dan diperlukan
kualitas pelayanan kesehatan dan sikap petugas yang tinggi untuk menciptakan hubungan yang erat sehingga ODHA mau menceritakan setiap pengalamannya baik
itu privasi ataupun kondisi fisiknya.
5.10. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Kepatuhan Responden Dalam
Menjalani Terapi ARV
Dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,047 dimana p0,05. Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara dukungan sosial terhadap kepatuhan responden dalam menjalani kepatuhan minum obat.
Menurut Gottilieb 1983 dikutip Nursalam 2007 terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap kesehatan. Hipotesis efek langsung berpendapat bahwa
dukungan sosial itu bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan. Sumber-sumber