Jenis-Jenis Pemeriksaan HIVAIDS HIVAIDS 1. Definisi HIVAIDS
                                                                                diperiksa  telah  terinfeksi  HIV  karena  tes  ini  mempunyai  sensitivitas  tinggi  tetapi spesifisitas  rendah.  Maka  masih  diperlukan  tes  pemeriksaan  lain  untuk
mengkonfirmasi hasil pemeriksaan ELISA ini.   Rapid Test
Metode pemeriksaan dengan menggunakan sampel darah, jari dan air liur. Tes ini mempunyai  sensitivitas  tinggi  mendekati  100  dan  spesifisitas  99.  Hasil
positif pada tes ini belum dapat dipastikan apakah dia terinfeksi HIV. Dan diperlukan pemeriksaan tes lain untuk mengkonfirmasi hasil tes ini.
  Western Immunoblot Test Sama  halnya  dengan  ELISA,  Western  Blot  juga  mendeteksi  antibodi  terhadap
HIV.  Western  blot  digunakan  sebagai  tes  konfirmasi  untuk  tes  HIV  lainnya  karena mempunyai  spesifisitas  yang  lebih  tinggi  untuk  memastikan  apakah  terinfeksi  HIV
atau tidak. Rapid  test  lebih  tepat  digunakan  oleh  institusi  kesehatan  kecil  yang  hanya
memeriksa  sedikit  sampel  setiap  hari.  Rapid  test,  sesuai  dengan  namanya,  hanya membutuhkan  waktu  pemeriksaan  10  menit.  Sementara  itu  tes  ELISA  dan  Western
blot  biasanya  digunakan  sebagai  tes  konfirmasi  dan  tersedia  di  rumah-rumah  sakit besar atau RSU tingkat propinsi.
2.1.6.
CD4 Cluster Differentiated 4
Sel  CD4  merupakan  protein  yang  menempel  pada  permukaan  sel  T  yang berperan  dalam  mengenali  sumber  penyakit  dan  mengatur  sel  imun  di  dalam  tubuh.
CD4 disebut  juga sel  T-4, sel  pembantu ataupun sel  CD4. Jumlah CD4 adalah cara
untuk  menilai  status  imunitas  ODHA.  Pemeriksaan  CD4  melengkapi  pemeriksaan klinis  untuk  menentukan  pasien  yang  memerlukan  pengobatan  profilaksis  IO  dan
terapi ARV. Ketika  seseorang  terinfeksi  HIV,  sel  yang  terinfeksi  adalah  sel  CD4.  Ketika
sel  CD4  menggandakan  diri  untuk  melawan  infeksi  apapun,  sel  tersebut  juga membuat  banyak  duplikasi  HIV.  Semakin  menurunnya  sel  CD4  berarti  sistem
kekebalan  tubuh  kita  semakin  rusak  dan  semakin  rendahnya  jumlah  CD4  yang  ada dalam  tubuh  manusia,  semakin  mungkin  kita  mudah  sakit  atau  mungkin  mengalami
infeksi oportunistik Burban SD, 2007. Jumlah CD4 normal adalah 410 selmm
3
– 1590 selmm
3
, bila jumlah CD4 350mm
3
, atau  14, dikatakan AIDS. Rata rata penurunan CD4 adalah sekitar 70- 100  selmm
3
tahun,  dengan  peningkatan  setelah  pemberian  ARV  antara  50 –  100
selmm
3
tahun Pedoman Nasional Pengobatan ARV, 2011. Tes  CD4  sebaiknya  diulang  setiap  3  -  6  bulan  untuk  pasien  yang  belum
diobati dengan ARV dan jangka waktu 2 - 4 bulan pada pasien yang memakai ARV. Tes tersebut  sebaiknya diulangi  bila hasilnya tidak konsisten dengan kecenderungan
sebelumnya. Frekuensi  akan berbeda-beda tergantung keadaan individu.  Kalau tidak
diobati, jumlah CD4 akan menurun rata-rata 4 persen per tahun untuk setiap log viral load.
                