1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV di RSU. dr.
Pirngadi Medan tahun 2012.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik, pengetahuan, persepsi, dukungan sosial, pelayanan kesehatan dan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi
antiretroviral di RSU. dr. Pirngadi Medan. 2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ODHA terhadap kepatuhan dalam
menjalani terapi antiretroviral di RSU. dr. Pirngadi Medan 3. Untuk mengetahui hubungan persepsi ODHA terhadap kepatuhan dalam
menjalani terapi antiretroviral di RSU. dr. Pirngadi Medan 4. Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap kepatuhan ODHA dalam
menjalani terapi antiretroviral di RSU. dr. Pirngadi Medan. 5. Untuk mengetahui hubungan pelayanan kesehatan terhadap persepsi mengenai
kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi antiretroviral di RSU. dr. Pirngadi Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : a. Bagi ODHA
Meningkatkan kemampuan ODHA dalam memahami dan memelihara kesehatan secara mandiri serta tetap semangat dalam menjalani terapi antiretroviral.
b. Bagi RSU. dr. Pirngadi Medan Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak Rumah Sakit dalam
menganalisa dan merencanakan strategi untuk meningkatkan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi antiretroviral.
c. Bagi Keluarga dan Pendamping Meningkatkan pengetahuan keluarga dan pendamping lainnya tentang HIVAIDS
dan terapi ARV agar dapat memberikan perhatian, dukungan dan setia mendampingi pasien dalam menjalani pemeriksaan terapi ARV.
d. Bagi Peneliti Diharapkan menjadi pengalaman belajar, bermanfaat dan dapat digunakan
sebagai data dasar dalam menambah wawasan penelitian selanjutnya.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. HIVAIDS 2.1.1. Definisi HIVAIDS
Menurut Umar 2006, HIV Human Immunodeficiency Virus adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil, yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus HIV termasuk dalam RNA virus genus Lentivirus golongan Retrovirus
family Retroviridae. Virus ini secara material genetik adalah virus RNA yang tergantung pada enzim reverse trancriptase untuk dapat menginfeksi mamalia,
termasuk manusia, dan menimbulkan kelainan patologi secara lambat Zein, dkk, 2006.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom. Yang mana Acquired artinya didapat, bukan penyakit turunan, Immuno artinya sistem
kekebalan tubuh, Deficiency artinya kekurangan, dan Syndrome artinya kumpulan gejala.
Jadi AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga mudah diserang penyakit-penyakit lain
yang dapat menimbulkan infeksi opurtunistik. Berkurangnya kekebalan tubuh pasien sendiri disebabkan berkurangnya sel CD4 karena diserang oleh virus HIV.
2.1.2. Epidemiologi HIVAIDS
AIDS pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1981 ketika CDC the U.S. Centers for Disease Control and Prevention mengumumkan
penemuan aneh dari Pneumocystis carini pneumonia pada 5 laki-laki homoseksual yang di Los Angeles dan Kaposi’s Sarkoma pada 26 laki-laki homoseksual yang
sehat di New York dan Los Angeles. Pada tahun 1983, HIV Human Immunodeficiency Virus diisolasi dari
seorang penderita limfadenopati dan pada tahun 1984, HIV didemonstrasikan sebagai penyebab dari penyakit AIDS Fauci dan Lane, 2005.
Menurut Djoerban Z 1999 dalam Zein 2006, dalam catatan literatur di Indonesia, kasus infeksi HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1985 di Jakarta pada
seorang wanita yang menderita anemia hemolitik autoimun yang kerap mendapat transfusi darah. Diduga kuat transmisi virus HIV melalui transfusi.
Kasus AIDS yang pertama di Indonesia ditemukan pada bulan April 1987, ketika seorang turis Belanda pengidap AIDS meninggal di Bali Muninjaya, 1999.
Sedangkan kasus HIV positif pertama kali ditemukan di Medan pada tahun 1992, ketika dilakukan serosurvei Zein, 2006.
2.1.3. Penularan Infeksi HIVAIDS
Untuk berada dalam tubuh manusia, HIV secara langsung masuk melalui darah manusia yang bersangkutan. HIV tidak dapat berkembang biak di luar tubuh
manusia dan cepat mati karena HIV menempel pada CD4 lalu merusak sel T sehingga sistem imun di dalam tubuh terganggu dan tidak bekerja.