dukungan sosial menurut Kahn Antonoucci dalam SM Siregar 2010 terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu yang selalu ada sepanjang hidupnya, yang selalu bersama dan mendukungnya. Misalnya keluarga dekat,
pasangan suamiistri atau teman-teman dekat. b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sedikit berperan
dalam hidupnya dan cenderung berubah sesuai dengan waktu. Sumber ini meliputi teman kerja, tetangga, keluarga dan sepergaulan.
c. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat jarang memberi dukungan sosial dan memiliki peran yang sangat cepat berubah. Sumber
dukungan yang dimaksud meliputi supervisor, tenaga ahliprofesional dan keluarga jauh.
Menurut asumsi peneliti, dalam penelitian ini yang menjadi dukungan sosial terdapat dalam kategori yang pertama pada jenis sumber dukungan sosial di atas yaitu
didukung oleh keluarga dekat, pasangan suamiistri atau teman-teman dekat. Hal ini sejalan dengan penelitian Ishak Daud mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan penderita TB Paru pasien rawat jalan di RSUD. Ahmad Muchtar. Dimana secara statistik nilap p = 0,040 bahwa ada hubungan
bermakna antara dukungan sosial khususnya keluarga dengan kepatuhan berobat pasien.
5.11. Hubungan Pelayanan Kesehatan Terhadap Persepsi Mengenai Kepatuhan
Dalam Menjalani Terapi ARV
Dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,040 dimana p0,05. Secara statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara pelayanan kesehatan terhadap persepsi responden dalam menjalani kepatuhan minum obat.
Layanan ARV lebih banyak diakses di klinik RS Pemerintah. Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan
pasien maupun orang lain yang berkunjung ke rumah sakit. Kepuasan muncul dari kesan pertama masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan,
misalnya: pelayanan yang cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan pengobatan Cecep Triwibowo, 2012
.
Banyak penyedia layanan kesehatan lebih cenderung menekankan kepatuhan dengan mempercayai responden mampu mengelola diri mereka sendiri. Dalam hal ini
diperlukan suatu komunikasi yang baik karena komunikasi dengan pasien merupakan komponen yang penting dari perawatan. Sehingga pemberi pelayanan kesehatan
harus mempunyai waktu yang cukup untuk berbagi dengan pasien dalam diskusi tentang ketaatan dan motivasi untuk merawat diri mereka.
96
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pembahasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA dalam menjalani
terapi antiretroviral di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Simpulan Analisis Univariat Sebagian besar responden berumur 26
– 35 tahun, sebagian besar responden berjenis kelamin laki
– laki, jenjang pendidikan responden yaitu SMA, status pekerjaan yang dilakoni antara lain sebagai supir, berdagang, wiraswasta, status
pernikahan responden adalah menikah dan lama terapi yang dijalani responden adalah 2 tahun .
Responden memiliki pengetahuan baik tentang terapi antiretroviral, begitu juga dengan persepsi yang dimiliki responden yaitu baik, dimana persepsi
merupakan penindaklanjutan dari pengetahuan yang dimiliki responden. Pelayanan kesehatan yang diperoleh ataupun dijalani responden selama di
Rumah Sakit tergolong baik. Sedangkan responden mendapat dukungan sosial baik itu dari keluarga ataupun teman tergolong sedang. Dimana dukungan
keluarga berupa perhatian dalam memberikan saran, mendampingi pasien dan membantu dalam hal biaya pengobatan, sedangkan dari teman atau LSM masih
berupa dalam hal mengatasi masalah saat menjalani ARV dan membantu