Epidemiologi HIVAIDS Penularan Infeksi HIVAIDS

Penularan HIV akan terjadi bila ada kontak atau pencampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu 1. Melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan seseorang pengidap HIV homoseksual maupun heteroseksual 2. Melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang telah terinfeksi HIV 3. Melalui penggunaan jarum suntik atau alat tusuk lainnya akupuntur, tindik, tato yang tercemar oleh HIV. 4. Penularan HIV dari ibu hamil pengidap HIV kepada janin saat kehamilan, proses kelahiran. Perlu diketahui bahwa HIV tidak dapat ditularkan melalui : 1. Udara, bersin, batuk 2. Bersentuhan dengan penderitapengidap HIV, bersalaman, cium pipi, ataupun berpelukan. 3. Gigitan nyamuk dan serangga 4. Melalui makanan dan minuman 5. Menggunakan WC dan kolam renang bersama-sama.

2.1.4. Diagnosis HIVAIDS

WHO telah menetapkan Stadium Klinis HIVAIDS untuk dewasa maupun anak. Untuk dewasa maupun anak, stadium klinis HIVAIDS masing-masing terdiri dari 4stadium. Jika dilihat dari gejala yang terjadi pembagian stadium klinis HIVAIDS adalah sebagai berikut : Tabel 1 : Stadium Klinik HIVAIDS Gejala terkait HIV Stadium Klinis Asimptomatik 1 Gejala ringan 2 Gejala lanjut 3 Gejala berat sangat lanjut 4 Sumber : Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk ODHA, 2006 Gejala klinis khas HIV adalah sebagai berikut : 1. HIV Stadium I : Asimtomatis atau terjadi PGL persistent generalized lymphadenopath 2. HIV Stadium II : Berat badan menurun lebih dari 10, ulkus atau jamur di mulut, menderita herpes zoster 5 tahun terakhir, sinusitis, rekuren. 3. HIV Stadium 3 : Berat badan menurun lebih dari 10, diare kronis, dengan sebab tak jelas lebih dari 1 bulan. 4. HIV Stadium IV : Berat badan menurun lebih dari 10, gejala-gejala infeksi pneumosistosis, TBC, kriptokokosis, herpes zoster dan infeksi lainnya sebagai komplikasi turunnya sistem imun, virus penyebabnya dapat diisolasi dari limfosit darah tepi atau dari sumsum tulang penderita. Menurut kriteria WHO gejala klinis AIDS untuk penderita dewasa meliputi minimum 2 gejala major dan 1 gejala minor. Gejala major : 1. Berat badan menurun lebih dari 10 2. diare kronis lebih dari 1 bulan 3. demam lebih dari 1 bulan.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam Menjalani Terapi Antiretroviral (ARV) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2016

2 7 126

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dalam Menjalani Terapi Antiretroviral (ARV) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2016

0 0 17

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dalam Menjalani Terapi Antiretroviral (ARV) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dalam Menjalani Terapi Antiretroviral (ARV) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2016

0 0 8

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dalam Menjalani Terapi Antiretroviral (ARV) di Puskesmas Teladan Kota Medan Tahun 2016

1 3 15

1 FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN ODHA DALAM MENJALANKAN TERAPI ARV DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA PUSAT

0 1 11

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

1 0 16

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi ARV Di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 33

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi ARV Di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 10

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi ARV Di RSU. dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 16