Dari Gambar 27, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tidak terpengaruh ketika produk lain ada yang mengadakan kegiatan promosi.
Hal tersebut dikarenakan tingkat kepuasan para responden dalam pembelian dan penggunaan laptop Asus tinggi, yang menyebabkan terbentuknya
dimensi loyalitas dalam diri responden. Jika dimensi loyalitas telah terbentuk dalam benak konsumen, maka kecil kemungkinannya konsumen
tersebut beralih pada produk lain. Hanya sebagian kecil responden yang menyatakan akan membeli laptop dengan merek lain, tetapi tetap
menggunakan laptop Asus, dan sebagian kecil responden membeli merek lain dan tidak menggunakan laptop Asus.
4.4 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Laptop Asus
Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya
sebagai faktor. Salah satu tujuan analisis faktor adalah mereduksi jumlah variabel dengan cara mirip seperti pengelompokkan variabel. Dalam analisis
faktor, variabel-variabel dikelompokkan berdasarkan korelasinya. Variabel yang mempunyai korelasi tinggi akan berada dalam kelompok tertentu
membentuk suatu faktor, sedangkan dengan variabel dalam kelompok faktor lain mempunyai korelasi yang relatif kecil.
Penelitian yang dilakukan pada analisis faktor ini melibatkan empat belas variabel. Variabel tersebut yaitu status sebagai mahasiswa, pengaruh
keluarga, pengaruh teman, pengaruh penjualwiraniaga, promosi laptop lain, pengetahuan terkait atribut laptop Asus, pengalaman menggunakan laptop
merek lain, kemudahan mendapatkan laptop Asus, penghasilan orang tua, perwujudan gaya hidup, harga, bentukukuran, kepopuleran merek, dan fitur.
Pengolahan data dalam analisis faktor dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kaiser-Meyer-Olkin KMO dan
Bartlett’s Test. Korelasi antarvariabel independen dalam analisis faktor harus lebih dari 0,5 dengan
signifikansi kurang dari 0,05. Hasil pengujian Lampiran 8 menunjukkan nilai KMO dan
Bartlett’s Test sebesar 0,722 dengan signifikansi 0,000. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa variabel dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Pada tabel anti-image matrices yang terdapat pada lampiran 9, dapat dilihat besarnya nilai Measures of Sampling Adequacy MSA yang ditandai
d engan angka yang membentuk diagonal yang bertanda „a‟. Jika ada
variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0,5, maka variabel tersebut harus dikeluarkan terlebih dahulu kemudian dilakukan pengolahan data ulang
tanpa memasukkan variabel tersebut hingga tidak ada lagi variabel yang mempunyai nilai MSA di bawah 0,5. Dari nilai pada tabel tersebut ternyata
semua variabel memiliki nilai MSA lebih dari 0,5. Jika nilai MSA seluruh variabel sudah lebih dari 0,5, maka proses berikutnya adalah melakukan
ekstraksi. Ringkasan nilai MSA dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Ringkasan nilai MSA
No. Variabel
Nilai MSA 1.
Status sebagai mahasiswa 0,503
2. Pengaruh keluarga
0,674 3.
Pengaruh teman 0,645
4. Pengaruh penjual
0,741 5.
Promosi produk laptop Asus 0,781
6. Pengetahuan terkait atribut produk
0,704 7.
Pengalaman menggunakan laptop lain 0,739
8. Kemudahan mendapatkan produk
0,773 9.
Penghasilan orang tua 0,757
10. Perwujudan gaya hidup 0,735
11. Harga produk 0,779
12. Bentukukuran produk 0,759
13. Kepopuleran merek produk 0,777
14. Fitur produk 0,671
Langkah ekstraksi dilakukan pada sekumpulan variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Setelah proses ekstraksi dilakukan,
diperoleh nilai communalities yang diartikan sebagai jumlah varian dari variabel mula-mula yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Pada
Tabel communalities yang dapat dilihat pada Lampiran 10, nilai extraction yang menginterpretasikan persentase varian suatu variabel yang dapat
dijelaskan dari faktor yang terbentuk dan dapat menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel yang bersangkutan terhadap keputusan pembelian
konsumen. Semakin tinggi nilai extraction pada communalities dari suatu
variabel, semakin besar pengaruh variabel tersebut terhadap suatu keputusan pembelian. Sebaliknya, semakin kecil nilai extraction pada communalities
dari suatu variabel, semakin kecil pengaruh variabel tersebut terhadap suatu keputusan pembelian. Ringkasan Tabel communalities dan nilai extraction-
nya dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Ringkasan tabel communalities
No. Variabel
Communalities 1.
Pengaruh teman 0,818
2. Status sebagai mahasiswa
0,751 3.
Pengetahuan terkait atribut produk 0,696
4. Pengalaman menggunakan laptop lain
0,657 5.
Pengaruh penjual 0,649
6. Promosi produk
0,639 7.
Fitur produk 0,621
8. Harga produk
0,612 9.
Kemudahan mendapatkan produk 0,603
10. Perwujudan gaya hidup 0,579
11. Bentukukuran produk 0,544
12. Penghasilan orang tua 0,527
13. Pengaruh keluarga 0,521
14. Kepopuleran merek produk 0,499
Pada Tabel communalities, variabel pengaruh teman menempati urutan pertama dengan nilai extraction sebesar 0,818, hal tersebut menunjukkan
bahwa 81,8 persen varian dari variabel tersebut dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel tersebut juga mempunyai nilai terbesar dalam
communalities, sehingga merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian laptop Asus. Variabel yang mempunyai nilai extraction
terbesar kedua adalah status sebagai mahasiswa dengan persentase sebesar 0,751 persen. Variabel yang mempunyai nilai extraction terbesar ketiga
adalah pengetahuan terkait atribut produk dengan persentase sebesar 0,696. Kepopuleran merek produk menempati variabel terakhir pada tabel
communalities dengan persentase sebesar 0,499 persen. Tabel Total Variance Explained yang terdapat pada Lampiran 11
menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka. Persentase varians menjelaskan varian masing-masing faktor. Nilai
eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians seluruh variabel yang dianalisis. Eigenvalues dari
masing- masing faktor yang terbentuk memiliki kriteria harus ≥ 1. Susunan
nilai eigenvalues diurutkan dari nilai yang terbesar hingga nilai yang terkecil. Berdasarkan tabel Total Variance Explained, ada lima faktor yang terbentuk.
Faktor pertama mempunyai eigenvalue 3,668, faktor kedua mempunyai eigenvalue 1,490, faktor ketiga mempunyai eigenvalue 1,367, faktor keempat
mempunyai eigenvalue 1,141, sedangkan faktor kelima mempunyai eigenvalue sebesar 1,047. Kelima faktor tersebut memiliki nilai total
percentage of variance sebesar 62,238 persen, yang menyatakan bahwa 62,238 persen dari seluruh variabel yang ada dapat dijelaskan oleh kelima
faktor yang terbentuk. Tabel Component Matrix Lampiran 12 terdapat nilai factor loading,
yang merupakan nilai korelasi antar suatu variabel dengan lima faktor yang telah terbentuk. Tabel Rotated Component Matrix yang dapat dilihat pada
Lampiran 13 menunjukkan distribusi 14 variabel tersebut pada lima faktor yang telah terbentuk. Pada Tabel Rotated Component Matrix dapat dilihat
bahwa factor loading masing- masing variabel sebesar ≥ 0,4, sehingga
memiliki korelasi yang cukup kuat dengan faktor yang membentuk variabel tersebut.
Pemberian nama faktor-faktor yang terbentuk dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan variabel-variabel yang mempunyai
nilai factor loading tertinggi. Hal tersebut dikarenakan tidak terdapat kemiripan nama antara variabel yang terdapat pada lima faktor yang
terbentuk. Tabel 7 menunjukkan nama faktor yang terbentuk, variabel penciri, dan nilai factor loading-nya.
Faktor pertama yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh penjual. Variabel yang memiliki nilai loading factor tertinggi adalah pengaruh
penjualwiraniaga. Variabel lainnya yang terdapat pada faktor pengaruh penjual yaitu perwujudan gaya hidup, promosi produk, bentukukuran
produk, dan kepopuleran merek produk. Penjual memiliki cukup pengaruh dalam keputusan pembelian laptop Asus. Rata-rata responden mencari suatu
laptop dengan mutu dan kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau. Pengetahuan penjual yang dirasakan cukup luas oleh konsumen terkait atribut
dari suatu laptop dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli laptop dengan kualitas yang baik.
Tabel 7. Faktor yang terbentuk serta variabel pencirinya
Faktor Variabel
Factor Loading Pengaruh penjual
- Pengaruh penjual - Perwujudan gaya hidup
- Promosi produk - Bentukukuran produk
- Kepopuleran merek 0,723
0,719 0,610
0,549 0,515
Pengalaman menggunakan
laptop merek lain - Pengalaman menggunakan laptop
merek lain - Harga produk
- Kemudahan mendapatkan produk - Pengaruh keluarga
0,757 0,755
0,591 0,443
Fitur produk - Fitur produk
- Pengetahuan
terkait atribut
produk 0,745
0,714
Status sebagai mahasiswa
- Status sebagai mahasiswa - Penghasilan orang tua
0,848 0,550
Pengaruh teman - Pengaruh teman
0,853
Faktor kedua yang terbentuk dinamakan faktor pengalaman menggunakan laptop merek lain dimana variabel penciri yang memiliki nilai
factor loading tertinggi adalah pengalaman menggunakan laptop merek lain. Variabel lainnya yang terdapat pada faktor yaitu harga produk, kemudahan
mendapatkan produk, dan pengaruh keluarga. Pengalaman menggunakan laptop merek lain akan membuat suatu sensasi dan memori tentang kinerja
dan performa laptop tersebut. Rata-rata responden merasa kurang puas terhadap kinerja laptop tersebut sehingga memutuskan untuk membeli laptop
yang mereka harapkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengalaman tersebut nantinya akan dijadikan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan laptop Asus. Faktor ketiga yang terbentuk dinamakan faktor fitur produk dimana
variabel penciri yang memiliki nilai factor loading tertinggi adalah fitur produk. Variabel lain yang terdapat pada faktor yaitu pengetahuan terkait
atribut produk. Fitur merupakan suatu atribut yang ditawarkan setiap pemasar kepada calon konsumen. Fitur merupakan alat bersaing untuk membedakan
suatu produk dari produk lainnya. Biasanya, laptop yang mempunyai fitur
yang lengkap akan dicari oleh para calon konsumen. Karena itu fitur sangat dijadikan pertimbangan dalam proses keputusan pembelian laptop Asus.
Faktor keempat yang terbentuk dinamakan faktor status sebagai mahasiswa dimana variabel penciri yang memiliki nilai factor loading
tertinggi adalah status sebagai mahasiswa. Status sebagai mahasiswa berpengaruh dalam keputusan pembelian laptop Asus dikarenakan mahasiswa
membutuhkan suatu
perangkat yang
dapat menunjang
kegiatan perkuliahannya, diantaranya kebutuhan mengetik, internet, presentasi, dan
mengirim email. Selain itu, aktivitas mahasiswa di luar perkuliahan seperti organisasi, cukup mempunyai tingkat mobilitas tinggi yang membuat mereka
merasakan adanya suatu keharusan mempunyai laptop untuk menunjang semua kegiatannya tersebut. Variabel lain yang terdapat pada faktor status
sebagai mahasiswa adalah penghasilan orang tua. Faktor kelima yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh teman.
Faktor ini hanya memiliki satu variabel yaitu pengaruh teman. Teman memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kalangan mahasiswa dalam
keputusan pembelian laptop Asus karena kebanyakan mahasiswa menghabiskan waktunya di sekitar kampus. Tingginya intensitas tatap muka
yang dilakukan menyebabkan terbentuknya suatu kepercayaan antar teman. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pengaruh teman sangat
mempengaruhi keputusan pembelian laptop Asus.
4.5 Analisis Sikap Konsumen dengan Model Multiatribut Fishbein