deskriptif meliputi beberapa hal yang terdiri dari distribusi frekuensi, pengukuran tendensi sentral, dan pengukuran variabilitas.
2.7 Analisis Faktor
Dalam studi perilaku dan sosial, peneliti membutuhkan pengembangan pengukuran untuk bermacam-macam variabel yang tidak dapat diukur secara
langsung, seperti tingkah laku, pendapat, intelegensi, personality, dan lain- lain. Faktor analisis adalah metode yang dapat digunakan untuk pengukuran
semacam itu Sharma, 1996. Menurut Sharma 1996, tujuan analisis faktor adalah menggunakan
matriks korelasi hitungan untuk: 1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum yaitu model faktor
yang paling parsimoni yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator.
2. Mengidentifikasi melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal.
3. Estimasi bentuk dan struktur loading, communality, dan varian unik dari indikator.
4. Interpretasi dari faktor umum. 5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor.
2.8 Analisis Multiatribut Fishbein
Engel, et al. 1994 mengemukakan bahwa formulasi Fishbein merupakan model multiatribut yang paling terkenal. Model tersebut
mengemukakan bahwa sikap terhadap objek tertentu misalnya merek didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut
objek yang bersangkutan, yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut ini. Menurut Sumarwan 2011, model multiatribut sikap Fishbein
menjelaskan sikap konsumen terhadap objek sikap produk atau merek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang
dievaluasi. Model multiatribut menekankan adanya salience of atribute, artinya tingkat kepentingan yang diberikan konsumen kepada sebuah atribut.
Tiga konsep utama dari model multiatribut Fishbein menurut Sumarwan 2011 adalah sebagai berikut:
a. Atribut Salient Belief Atribut adalah karakter dari objek sikap Ao. Salient belief adalah
kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut sebagai attribute-object beliefs. Para peneliti sikap harus
mengidentifikasi berbagai atribut yang akan dipertimbangkan konsumen ketika mengevaluasi suatu objek sikap Ao suatu produk.
b. Kepercayaan Belief Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki
atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang
dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh bi yang menukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-
masing merek. c. Evaluasi atribut
Evaluasi atribut merupakan evaluasi terhadap baik buruknya suatu atribut dari produk, yaitu menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi
konsumen. Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau karakteristik yang dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Konsumen
akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.
2.9 Penelitian Terdahulu