commit to user
23
G. Kerangka Pemikiran
Sumber : Mulki et al., 2009 Gambar I
Kerangka Pemikiran Penelitian ini merupakan replikasi parsial dari penelitian yang
dilakukan oleh Mulki et al., 2009. Dengan demikian, kerangka penelitian dalam penelitian ini didasarkan pada model yang dikemukakan oleh Mulki
et al., 2009. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, kepemimpinan instrumental berpengaruh pada iklim etis. Hal ini tidak lepas dari peran
para pemimpin organisasi dalam membentuk iklim etis dengan menempatkan dan menerapkan kebijakan etis dan prakteknya, seperti yang
dikemukakan oleh Grojean et al., dalam Mulki et al., 2009. Dalam hal ini ketika pemimpin instrumental mengembangkan petunjuk
etis, mengkomunikasikan harapan, dan menetapkan konsekuensi dari pelanggaran norma-norma organisasi, maka karyawan akan menjadi lebih
memungkinkan untuk mematuhi iklim etis organisasi. Dengan demikian
Kepuasan Kerja
Iklim Etis
Kepuasan Terhadap
Supervisor
kinerja
Kepemimpinan Instrumental
commit to user
24 iklim etis dalam organisasi akan terbentuk dan diterapkan dengan baik
oleh seluruh karyawan. Iklim etis pada penerapannya mempunyai pengaruh pada kepuasan
terhadap supervisor. Hal ini dikarenakan iklim etis yang diterapkan dalam perusahaan dapat memberikan arahan yang jelas bagi karyawan dalam
menjalankan pekerjaan mereka. Penerapan iklim etis tidak lepas dari peran supervisor karena supervisorlah yang bertanggung jawab dalam
memberikan supporting, coaching, dan mentoring pada para karyawan dalam hal ini adalah tenaga penjual. Johlke et al., dalam Mulki et al.,
2009 mengatakan bahwa suatu petunjuk etis dapat mengurangi kerancuan peran sehingga dapat meningkatkan kepuasan terhadap organisasi terutama
kepuasan terhadap supervisor. Kepuasan terhadap supervisor pada gilirannya mempunyai pengaruh
pada kepuasan kerja. Jika seorang karyawan merasa bahwa supervisor mereka dapat menunjukkan sikap serta perilaku yang sesuai dengan
pengharapan mereka maka karyawan akan dapat bekerja secara maksimal tanpa rasa ragu karena mereka mendapatkan dukungan dari supervisor
mereka. Jika karyawan merasa nyaman dengan pekerjaan mereka, maka kepuasan terhadap pekerjaan mereka juga dapat terpenuhi.
Dalam hubungan dengan Kepuasan Kerja, Brown dan Peterson dalam Mulki et al., 2009 berpendapat bahwa usaha lebih dialokasikan pada
aktivitas yang membawa ke tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Oleh
commit to user
25 karena itu, karyawan akan menunjukkan kinerja yang lebih ketika mereka
merasa puas dengan pekerjaan mereka.
H. Hipotesis