commit to user
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan Instrumental
Kepemimpinan instrumental menggambarkan seorang pemimpin yang menggunakan directive style dalam memberikan pengarahan serta aturan-
aturan bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Menurut Evans dalam Mulki et al., 2009 seorang pemimpin yang menggunakan
gaya kepemimpinan instrumental akan menggambarkan aktivitas kelompok, menguraikan peran masing-masing anggota kelompok, serta
menetapkan petunjuk tugas yang jelas. Pemimpin instrumental juga mengkomunikasikan serta menerapkan sistem penghargaan yang sesuai
yang memotivasi karyawan untuk patuh dengan aturan. Pendapat
lain dikemukakan
oleh Johnson
2010 bahwa
Kepemimpinan instrumental dapat dengan jelas digambarkan sebagai “orientasi tujuan”. Ini merupakan suatu gaya kepemimpinan mendasarkan
pada pembentukan regu yang dikhususkan untuk suatu tujuan atau tugas. Kepemimpinan instrumental sangat sederhana untuk dipahami. Itu
didasarkan pada pembentukan kelompok, menciptakan sikap yang disesuaikan ke suatu hasil yang spesifik. Hasil yang spesifik adalah bagian
paling penting dari pendekatan ini pada kepemimpinan.
commit to user
13
B. Iklim Etis
Iklim etis berisi petunjuk yang memandu perilaku karyawan dan mencerminkan karakter organisasi yang etis Cullen et al., dalam Mulki et
al., 2009. Dengan adanya suatu iklim etis, maka akan mengurangi resiko dari tindakan tidak etis karyawan terutama tenaga penjual dalam
melakukan pekerjaan mereka. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Mulki et al., 2008 bahwa iklim etis merupakan jenis iklim pekerjaan yang
mencerminkan prosedur, kebijakan organisatoris, dan praktek yang mempunyai konsekuensi moral. Dengan demikian karyawan akan lebih
mudah dalam menerapkan iklim etis yang ada dalam perusahaan karena mereka dapat dengan jelas mengetahui batasan-batasan tentang apa dan
bagaimana seharusnya mereka bersikap dalam menjalankan pekerjaan mereka agar tidak melanggar etika serta iklim etis perusahaan
Martin dan Cullen dalam Mulki et al., 2009 menyatakan bahwa iklim etis merupakan suatu jenis iklim kerja yang mencerminkan kebijakan,
prosedur, dan praktek organisasi yang memiliki konsekuensi moral. Fusun et al., 2009 berpendapat bahwa iklim etis bertindak sebagai
suatu pencerminan persepsi dimana para pekerja mendiagnosa dan menilai situasi.
Victor dan Cullen dalam Mulki et al., 2009 menggambarkan iklim etis sebagai ‘‘ pemberlakuan persepsi tentang tipe praktek organisatoris
yang khas dan prosedur yang mempunyai isi etis’’. Pendapat lain juga
commit to user
14 dikemukakan oleh Victor dan Cullen dalam Kim dan Miller, 2008 bahwa
iklim etis merupakan persepsi bersama dari perilaku etis mana yang benar dan bagaimana isu etis harus ditangani.
Deshpande dan Joseph 2009 mengidentifikasikan iklim etis organisasi sebagai suatu kelompok iklim yang ditentukan yang
mencerminkan prosedur organisasi, kebijakan dan praktek dengan konsekuensi moral.
Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa iklim etis sangat penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan dan dapat membantu meningkatkan citra perusahaan di mata para pelanggan. Hal ini dikarenakan dengan penerapkan iklim etis dari
suatu perusahaan akan mencerminkan perilaku dari para karyawan termasuk tenaga penjual. Jika para pelanggan percaya bahwa tenaga
penjual bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan iklim etis yang baik,maka pelanggan akan memandang perusahaan serta tenaga penjual
sebagai satu kesatuan yang memiliki kredibilitas yang baik dalam berbisnis. Hal ini akan sangat membantu promosi produk yang dijual serta
membuat pelanggan menjadi loyal terhadap perusahaan.
C. Kepuasan Kerja