1. Umur Orang Tua
Orang tua muda terutama ibu, cenderung kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengasuh anak sehingga umumnya mereka mengasuh dan
merawat anak didasarkan pada pengalaman orang tua terdahulu. Faktor usia muda juga cenderung menjadikan seorang ibu akan lebih memperhatikan kepentingannya
sendiri daripada kepentingan anaknya sehingga kuantitas dan kualitas pengasuhan kurang terpenuhi. Sebaliknya, ibu yang lebih berumur cenderung akan menerima
dengan senang hati tugasnya sebagai ibu sehingga akan memengaruhi pula terhadap kualitas dan kuantitas pengasuhan anak Hurlock, 1999 dalam Nazaruddin 2013.
2. Pendidikan Orang Tua
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Menurut Suhardjo 1989 dalam Syafli 2011, keadaan tingkat pendidikan orang tua yang rendah terutama ibu berpengaruh terhadap perilaku ibu
dalam mengelola rumah tangga terutama pola konsumsi pangan sehari-hari. Sedangkan menurut Gabriel 2008 Ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan
lebih mudah menerima pesan dan informasi gizi dan kesehatan anak. Sehingga orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih mengerti dan memperhatikan tentang
pemilihan pengolahan pangan serta pemberian makan yang sehat dan bergizi bagi anggota keluarganya. Hal ini juga didukung dari hasil penelitian Nazaruddin 2013
yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan praktek KADARZI.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengetahuan Orang Tua
Tingkat pengetahuan menentukan perilaku konsumsi pangan, salah satunya melalui pendidikan gizi sehingga akan memperbaiki kebiasaan konsumsi pangan
dirinya dan keluarganya. Tingkat pengetahuan ibu bermakna dengan sikap positif terhadap perencanaan dan persiapan makan. Semakin tinggi pengetahuan ibu, maka
semakin positif sikap ibu terhadap gizi makanan. Kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari merupakan
sebab penting gangguan gizi Suhardjo, 2003 dalam Ridwan, 2010. Sebagaimana
hasil penelitian Nazaruddin 2010 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dan perilaku kadarzi pada keluarga balita. Tingkat
pengetahuan ibu bermakna dengan sikap positif terhadap perencanaan dan persiapan makan. Semakin tinggi pengetahuan ibu, maka semakin positif sikap ibu terhadap
gizi makanan. Masalah gizi selain merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya
dengan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung perilaku hidup sehat. Pengetahuan
sangat penting dalam menentukan bertindak atau tidaknya seseorang yang pada akhirnya sangat akan mempengaruhi status kesehatan anggota keluarganya Depkes
RI, 2007. Seseorang yang mempunyai pendidikan rendah belum tentu kurang mampu
menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi dibandingkan dengan orang lain yang berpendidikan lebih tinggi. Karena sekalipun berpendidikan rendah kalau orang
Universitas Sumatera Utara
tersebut rajin mendengarkan informasi tentang gizi bukan mustahil pengetahuan gizinya akan lebih baik Ridwan, 2010.
4. Pekerjaan Orang Tua