bayi yang masih berumur 0-1 bulan, baik jika pernah ditimbang dan belum baik jika tidak pernah ditimbang Depkes RI, 2008.
Menurut penelitian Sihotang 2009 menunjukkan bahwa dari 66 keluarga responden yang diteliti kesadaran keluarga terhadap gizi berdasarkan indikator
penimbangan yang dikategorikan baik hanya sekitar 40,90 dan kategori tidak baik sebesar 59,10. Ada beberapa alasan keluarga tidak menimbangkan balitanya antara
lain: anak sudah mendapat imunisasi lengkap sehingga ibu merasa tidak perlu membawa anaknya ke posyandu dan alasan bekerja bagi keluarga petani juga sangat
mempengaruhi responden mengikuti penimbangan. Kemungkinan hal tersebut di atas dipengaruhi oleh kurang pengetahuan masyarakat tentang manfaat penimbangan.
2. Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan ASI
Eksklusif ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayi atau anak Winarno 1995 dalam Syafli 2011. Air Susu
Ibu ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama, sebab memenuhi syarat-syarat kesehatan. ASI mengandung semua nutrient
untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan Adriani dan Wirjatmadi, 2012.
ASI eksklusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi, sejak lahir sampai bayi berusia enam bulan tanpa minuman dan makanan lain selain ASI. Pentingnya
memberikan ASI secara eksklusif pada bayi baru lahir sampai usia enam bulan dan terus memberikan ASI sampai anak berusia 24 bulan telah memiliki bukti yang kuat.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif menunjukkan perkembangan sosial dan kognitif yang lebih baik dari bayi yang diberi
susu formula Michael S. Kramer, et al, 2003 dalam BAPPENAS, 2011. Begitu juga
hasil penelitian Karolina,dkk 2009 menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara memberikan ASI Eksklusif dengan status gizi balita. Pemberian ASI juga memberi manfaat yang besar bagi ibu yaitu mengurangi
perdarahan setelah melahirkan, mencegahmengurangi terjadinya anemia, menunda kembalinya kesuburan ibu sesudah melahirkan sehingga dapat menjaga waktu hingga
kehamilan berikutnya, membantu rahim kembali ke ukuran semula, mempercepat penurunan berat badan seperti sebelum hamil, mengurangi kemungkinan menderita
kanker ovarium dan payudara, lebih ekonomis, serta tidak merepotkan Zahraini, 2009.
Saat pemberian ASI, ibu sangat memerlukan dorangan secara aktif dan dukungan emosional dari praktisi pelayanan kesehatan dan anggota keluarga agar
berhasil memberikan ASI pada bayinya. Pemberian ASI merupakan praktik yang unik dan bukan hanya memberikan asupan nutrient dan energi yang memadai, tetapi juga
asuhan psikososial melalui pembentukan ikatan kasih sayang dengan ibu dan kesehatan melalui unsur imunulogik pada ASI Gibney, dkk., 2009.
Morbiditas bayi akibat infeksi saluran pernafasan dan pencernaan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih jarang dibandingkan dengan bayi yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif. Karena ASI mengandung macam-macam substansi anti- infeksi yang melindungi bayi terhadap infeksi, terutama apabila kebersihan
lingkungan yang tidak baik. Zat-zat anti infeksi dapat digolongkan dalam golongan
Universitas Sumatera Utara
spesifik dan nonspesifik. Responsi imunitas spesifik pada umumnya memerlukan kerja sama dengan zat non spesifik untuk menyingkirkan kuman atau virus dari tubuh
Adriani dan Wirjatmadi, 2012. Program ASI ekslusif merupakan salah satu dari pelayanan kesehatan dasar
cakupan program desa siaga aktif pada subbidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang termuat dalam standar pelayanan minimal, bahwa
bayi usia 0-6 bulan hanya memperoleh ASI saja tanpa makanan pendamping ASI. Target pemerintah untuk program ASI ekslusif yaitu pada tahun 2015 jumlah bayi 0-6
bulan yang hanya mendapat ASI saja tanpa ada makanan pendamping yang lain yaitu sebesar 80 Depkes RI, 2008. Hasil penelitian yag dilakukan oleh Sihotang 2009
bahwa dari 66 responden yang diteliti diketahui bahwa kesadaran keluarga terhadap gizi berdasarkan indikator pemberian ASI eksklusif yang dikategorikan baik hanya
3,03, hal ini menunjukkan hampir seluruh responden tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Cara menyusui secara eksklusif: 1. Mulai memberikan ASI segera setelah lahir,
2. Jangan diberikan makananminuman lain sampai bayi berumur enam bulan, 3. Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan bergantian setiap kali menyususi,
4. Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih banyak dengan menu seimbang.
3. Makan Beraneka Ragam