Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Sistem pengupahan berdasarkan Upah Minimum Regional UMR untuk daerah Sumatera Utara, yaitu:
Upah serendah-rendahnya Rp. 150.000
Upah setinggi-setingginya Rp. 2.200.000, untuk tahap manager
2. Fasilitas Lainnya
Untuk mendorong staff dan karyawan agar tetap bekerja lebih giat dalam meningkatkan prestasinya, perusahaan memberikan insentif dan fasilitas berupa
materi maupun non materi, yakni : 1.
Pemberian Cuti Pemberian cuti tahunan, cuti sakit kepada staff dan karyawan tetap serta cuti
khusus dan cuti insidentil untuk staff dari pusat 2.
Perawatan kesehatan Diberikan perawatan Rumah Sakit untuk 1 orang istri dan 3 orang anak
3. Fasilitas Kerja
Perusahaan memberikan pakaian kerja, sarung tangan, kaca mata las, helm, dan alat pengaman kepada regu produksi
4. Jaminan sosial
Seluruh staff dan karyawan yang bekerja di PBB Sumatera Utara diikutsertakan pada PERUM JAMSOSTEK
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
5. Dana Pensiun
Kepada seluruh staff dan karyawan diberikan dana pensiun BPLK dan asuransi untuk batas usia 55 tahun ke atas
6. Premi Produksi
Setiap karyawan mendapat premi jika mampu bekerja baik sehingga produk yang dihasilkan melebihi target yang telah ditetapkan untuk shift produksi
7. Memberikan tunjangan
Memberikan tunjangan berupa THR atau Tahun Baru sebesar 1 bulan upah 8.
Sarana fasilitas Staff dan karyawan mendapat fasilitas messpenginapan, mushalla, serta
lapangan tennis 9.
Makanan dan ekstra puding Seluruh staff dan karyawan mendapat jatah 1 kali makan dan minum
secukupnya setiap hari, serta ekstra puding bubur kacang hijau dan susu setiap hari Senin dan Kamis.
10. Koperasi Karyawan
Perusahaan juga memikili koperasi yang dikelola oleh para karyawan di bawah pengawasan perusahaan.
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
2.4. Proses Produksi 2.4.1. Standar Mutu Produk
Produk bermutu dan memiliki pelayanan yang baik merupakan usaha perusahaan didalam menjual produknya pada konsumen. Keberhasilan perusahaan
sangat tergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengerahui, mengerti dan memahami permintaan pelanggan tersebut pengawasan mutu dilakukan terhadap
proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk dengan melakukan pemeriksaan yang selektif terhadap mutu bahan baku yang
diterima. Dalam hal mutu tiang pancang dan tiang listrik telah menentukan
spesifikasi teknis. Kriteria yang digunakan untuk memberi batasan pada mutu adalah untuk pasir, koralsplit, semen, PC wire, besi beton, besi plat sambung, dan
zat additive Kaomighty, Rheobuild 900 I Degusa, Sicament NN, Glenium, Viscocrate. Masing-masing karakteristik tersebut erat kaitannya dengan barang
yang akan dihasilkan. Oleh sebab itu spesifikasi mutu produk sangat menentukan aspek pasar bagi produk itu sendiri.
Standar mutu bahan dapat diperlihatkan pada table 2.3, table 2.4, dan tabel 2.5, berikut ini :
Tabel 2.3. Bahan Baku Material Alam
No Parameter
Standard
1 Pasir
Kadar lumpur 5 2
KoralSplit Kadar lumpur 3
Sumber : PT. Wijaya Karya Beton Medan