Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.6. Data Speed Rate Time Bulan November 2008-April 2009 Bulan
Speed Rate Time Mesin Mixer Batching Plan
KgMenit
November 141,98
Desember 135,81
Januari 123,46
Februari 135,81
Maret 135,81
April 135,81
Sumber : PT. Wijaya Karya
5.2. Pengolahan Data
Setelah semua data dikumpulkan maka dilakukan pengolahan data berdasarkan data hasil pengamatan, langkah yang dilakukan mulai dari pengujian
kenormalan data.
5.2.1. Penentuan Ideal Cycle Time ICT
Penentuan ideal cycle time adalah berdasarkan kecepatan mesin untuk menghasilkan 1 buah tiang pancang, dimana satu buah tiang pancang bermassa
3.505 kg. Rata-rata massa 1 unit tiang pancang adalah 3.505 kg, sehingga ideal cycle timekg adalah 2,37 jam 3.505kg = 0,00068 jamkg. Hasil perhitungan ideal
cycle time dapat dilihat pada Tabel 5.7. V-6
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.7. Ideal Cycle Time Di Mesin Mixer Batching Plan Bulan
Speed Rate kgmenit
Speed Rate kgjam
Ideal Cycle Time JamKg
November 141,98
2,37 0,00068
Desember 135,81
2,26 0,00065
Januari 123,46
2,06 0,00059
Februari 135,81
2,26 0,00065
Maret 135,81
2,26 0,00065
April 135,81
2,26 0,00065
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.2. Perhitungan Availability
Availability adalah rasio waktu operation time terhadap loading time-nya. Untuk menghitung nilai availability digunakan rumusan sebagai berikut :
100 ×
= time
Loading time
Operation ty
Availabili
100 ×
= time
Loading time
Operation
5.2.2.1. Loading time
Loading time adalah waktu yang tersedia per hari atau per bulan dikurangi dengan downtime mesin yang direncanakan. Perhitungan loading time ini dapat
dituliskan dalam formula matematika, sebgai berikut : Loading time = Total Available Time – Planned Down Time
Loading time = 368 – 42,8 = 325,2 Hasil loading time setiap bulan dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.8. Loading Time setiap Bulan pada Mesin Mixer Batching Plan Bulan
Total Available Time
Jam Planned down
Time Jam
Loading Time Jam
November 368
42,8 325,2
Desember 352
45,5 306,5
Januari 320
39,5 280,5
Februari 352
45,3 306,7
Maret 352
35,6 316,4
April 352
48,7 303,3
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.2.2. DownTime
Downtime adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan proses produksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin equipment
failures maka mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi sebagai mestinya.
Downtime = Breakdown + Set Up Downtime = 3,17 + 18,36 = 21,53
Hasil Down time setiap bulan produksi dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Downtime Setiap Bulan Mesin Mixer Batching Plan Bulan
Breakdown time Jam
Set Up Jam
Downtime Jam
November 3,17
18,36 21,53
Desember 3,58
18,48 22,06
Januari 3,08
16,02 19,10
Februari 3,67
18,56 22,23
Maret 2,50
15,22 17,72
April 4,75
20,33 25,08
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
5.2.2.3. Operation time
Operation time adalah total waktu proses yang efektif. Dalam hal ini operation time adalah hasil pengurangan loading time dengan downtime mesin.
Formula matematikanya adalah : Operation time = Loading time – Downtime
Operation time = 325,2 – 21,53 Operation time = 303,67
Hasil Operation time setiap bulan produksi dapat dilihat pada Tabel 5.10.
. Tabel 5.10. Operation Time setiap Bulan Pada Mesin Mixer Batching Plan Bulan
Loading Time Jam
DownTime Jam
Operation Time Jam
November 325,2
21,53 303,67
Desember 306,5
22,06 284,44
Januari 280,5
19,10 261,40
Februari 306,7
22,23 284,47
Maret 316,4
17,72 298,68
April 303,3
25,08 278,22
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.2.4. Nilai Availability
Nilai avaibility Mesin Mixer Batching Plan pada Bulan November dapat dihitung dengan rumus :
100 ×
= time
Loading time
Operation ty
Availabili
Availability = 2
, 325
67 ,
303 x 100 = 93,38
Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung availability Periode November sampai April 2009 dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.11. Availability mesin Mixer Batching Plan Periode November 2008 – April 2009
Bulan Operation Time
Jam Loading Time
Jam Availability
Bulan Juli 303,67
325,2 93,38
Bulan Agustus 284,44
306,5 92,80
Bulan September 261,40
280,5 93,19
Bulan Oktober 284,47
306,7 92,75
Bulan November 298,68
316,4 94,40
Bulan Desember 278,22
303,3 91,73
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.3. Perhitungan Performance Efficiency