Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAT
A
5.1. Pengumpulan Data
Mesinperalatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian penggilingan di PT. WIKA BETON yaitu pada Mesin Mixer Batching Plan. Dari
hasil penelitian yang dilakukan khususnya pada bagian penggilingan di PT. WIKA BETON, dimana pada Mesin Mixer Batching Plan sering terjadi
pergantian atau perawatan sehingga dapat menghentikan proses produksi. Sasaran dari penerapan TPM adalah meminimumkan six big losses yang
terdapat pada mesin Mixer Batching Plant, sehingga dapat diperoleh efektivitas penggunaan mesin pada area tersebut secara maksimal. Maka terlebih dahulu
dilakukan pengukuran untuk dapat mengetahui tingkat efektivitas mesinperalatan yang digunakan saat ini dengan menggunakan indikator OEE overall equipment
effectivenes. Dengan peningkatan OEE akan menghasilkan peningkatan efisiensi dan produktivitas pada mesin Mixer Batching Plan.
Untuk pengukuran efektivitas dengan menggunakan OEE pada mesin ini Mixer Batching Plan dibutuhkan data yang bersumber dari laporan produksi.
Data yang digunakan adalah dalam periode November 2008 – April 2009, yaitu:
1. Data waktu downtime mesin 2. Planned downtime untuk mesin Mixer Batching Plan
3. Data produksi Mesin Mixer Batching Plan
V-1
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
4. Data Waktu Siklus Mesin Mixer Batching Plan 5. Data Jumlah Jam Kerja Available Time
6. Data Ideal Cycle Time
Data yang diperlukan untuk analisa produktivitas dan efisiensi mesin Mixer Batching Plan pada PT. WIKA BETON dengan menggunakan Overall Equipment
Effectiveness 1. Data waktu breakdowntime
Waktu down time adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan proses produksi akan tetapi dikarenakan adanya kerusakan atau
gangguan pada mesin mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi sebagaimana mestinya
Kerusakan breakdowns atau kegagalan proses pada mesinpealatan yang terjadi tiba-tiba. Downtime merupakan kerugian yang dapat terlihat dengan jelas.
Data waktu breakdowntime dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Data Waktu Kerusakan Breakdown Mesin Batching Plant No
Periode Total Waktu
Kerusakan Menit
Total Waktu Kerusakan
Jam
1 November
190 3.17
2 Desember
215 3.58
3 Januari
185 3.08
4 Februari
220 3.67
5 Maret
150 2.50
6 April
285 4.75
Sumber : PT. Wijaya Karya
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
2. Planned Downtime Planned Downtime merupakan waktu yang sudah dijadwalkan dalam
rencana produksi, termasuk pemeliharaan terjadwal dan kegiatan manajemen yang lain seperti pertemuan. Pemeliharaan terjadwal dilakukan oleh pihak
perusahaan untuk menjaga agar mesin tidak rusak saat proses produksi berlangsung. Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin dan sesuai jadwal yang
dibuat oleh departemen maintenance. Data waktu pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Data Waktu Pemeliharaan Mesin Mixer Batching Plan No
Periode Total waktu Pemeliharaan
Jam
1 November
42,8 2
Desember 45,5
3 Januari
39,5 4
Februari 45,3
5 Maret
35,6 6
April 48,7
Sumber : PT. Wijaya Karya
3. Data Waktu Setup Mesin Mixer Batching Plan Waktu setup adalah waktu produksi untuk memproduksi satu jenis produk
setelah jenis produk lain selesai dilaksanakan. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setup mesin mulai dari waktu berhenti mesin sampai proses untuk
kegiatan produksi berikutnya. Data waktu setup mesin Mixer Batching Plan dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.3. Data Waktu Setup Mesin Mixer Batching Plan No
Periode Total Waktu Set Up
Jam
1 November
18,36 2
Desember 18,48
3 Januari
16,02 4
Februari 18,56
5 Maret
15,22 6
April 20,33
Sumber : PT. Wijaya Karya
4. Data Produksi Data produksi mesin Mixer Batching Plan Pada bagian penggilingan di
PT. WIKA BETON dalam periode November 2008 – April 2009 adalah : a.
Machine working time adalah total waktu proses untuk memproduksi tiang pancang pada setiap bulan di mesin Mixer Batching Plan dalam satuan jam
b. Speed rate adalah rata-rata kecepatan mesin untuk memproduksi tiang
pancang pada setiap bulan di Mesin Mixer Batching Plan dalam satuan kgmenit
c. Total product processed gross product adalah jumlah masa produk yang
diproses pada Mesin Mixer Batching Plan dalam satuan kg d.
Total broke adalah jumlah massa produk yang ditolak karena cacat pada produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas produk yang telah
ditentukan dalam satuan kilogram kg
Data produksi di Mesin Mixer Batching Plan dapat dilihat pada Tabel 5.4. V-4
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.4. Data Produksi Mesin Mixer Batching Plan Bulan
Machine Working Time
Jam Speed Rate
KgMenit Gross
Products Kg
Broke Kg Scrap
Kg Rework
Kg Jumlah
Kg
1 325,2
141,98 353.887
4.459 4.707
9.166 2
306,5 135,81
360.123 4.574
5.114 9.687
3 280,5
123,46 423.169
1.058 1.777
2.835 4
306,7 135,81
334.203 969
4.345 5.314
5 316,4
135,81 404.231
606 5.417
6.023 6
303,3 135,81
367.829 4.340
5.076 9.416
Sumber : PT. Wijaya Karya
5. Data Jumlah Jam Kerja Available Time Total available time adalah total waktu mesin Mixer Batching Plan yang
tersedia untuk melakukan proses produksi dalam satuan jam. Data Jumlah jam kerja yang tersedia available time tiap bulan dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Data Available Time Bulan November 2008-April 2009 Bulan
Available Time Jam
November 368
Desember 352
Januari 320
Februari 352
Maret 352
April 352
Sumber : PT. Wijaya Karya
6. Data Speed Rate Time Mesin Mixer Batching Plan Data Speed Rate Mesin Mixer Batching Plan setiap bulan dapat dilihat
pada Tabel 5.6. V-5
Cut Lisna Wati : Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika, 2009.
Tabel 5.6. Data Speed Rate Time Bulan November 2008-April 2009 Bulan
Speed Rate Time Mesin Mixer Batching Plan
KgMenit
November 141,98
Desember 135,81
Januari 123,46
Februari 135,81
Maret 135,81
April 135,81
Sumber : PT. Wijaya Karya
5.2. Pengolahan Data