Pengertian dan Defenisi Susu kambing

6 Bahkan, usaha ternak kambing dan domba lebih diupayakan menjadi pola industri Murtidjo,1993:4

2.1.1. Pengertian dan Defenisi Susu kambing

Susu kambing adalah cairan putih yang dihasilkan oleh binatang ruminansia dari jenis kambing-kambingan Capriane. Kambing mulai menghasilkan susu sejak masa laktasi pertama, yakni setelah melahirkan pertama kalinya. Penggunaan susu kambing untuk pengobatan, pemeliharaan kesehatan, dan membantu penyembuhan berbagai jenis penyakit mulai banyak dilakukan oleh masyarakat. Tidak sedikit kalangan medis yang melakukan terapi kepada pasiennya dengan menggunakan susu kambing Septriyansah,2007:1. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis immunological protection bagi bayi mamalia. Keunggulan gizi dibandingkan susu sapi, dan ASI dapat dilihat pada Tabel 1. 7 Tabel 1. Perbandingan Komposisi Susu Kambing, Sapi, ASI per 100gr pada tahun 1997 Kandungan Gizi Komponen Kambing Sapi ASI Air g 83 – 87,5 87,2 88,3 Karbohidrat g 4,6 4,7 6,9 Energi Kcal 67,0 66,0 69,1 Protein g 3,3 – 4,9 3,3 1,0 Lemak g 4,0 – 7,3 3,7 4,4 Ca mg 129 117 33 P mg 106 151 14 Fe mg 0,05 0,05 0,02 Vitamin A IU 185 138 240 Thiamin mg 0,04 0,03 0,01 Riboflavin mg 0,14 0,17 0,04 Niacin mg 0,3 0,08 0,2 Vitamin B12 mcg 0,7 0,36 0,04 Sumber: Balai Penelitian Ternak Bogor, dalam Sarwono 2005:70 Berdasarkan Saleh 2008:4 Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, panas jenis dan kekentalannya. Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya. Aroma air susu mudah berubah dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. Berat jenis air susu = 1,027 – 1,035 dengan rata-rata 1,031. Titik beku air susu adalah –0,5 C, untuk Indonesia menjadi –0,52 C dan titik didih air susu 100,16°C. Air susu mengandung bahan atau zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap 8 dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100. Sehingga susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Potensial ion hydrogen pH susu segar terletak antara 6.5 – 6.7. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri Saleh,2008:6.

2.1.2. Budidaya Kambing Perah