Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis

b. Definisi Operasional Disiplin kerja guru adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah yang meliputi disiplin dalam waktu, disiplin dalam loyalitas kerja dan disiplin dalam mematuhi peraturan.

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Disiplin Kerja Guru Y

Untuk mengumpulkan data, angket yang digunakan sebagai instrumen pada variabel disiplin kerja guru. Angket yang menggunakan Skala Likert tersebut dikembangkan berdasarkan kisi-kisi berikut: Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y Disiplin Kerja Guru Dimensi Indikator Item Jumlah Disiplin dalam waktu a. Hadir di sekolah b. Tepat waktu dalam mengajar c. Disiplin dalam mengerjakan administrasi d. Disiplin dalam penyelesaian program pengajaran 1,2 3,4 5,6 7,8, 9 2 2 2 3 Disiplin dalam loyalitas kerja a. Ikut serta dalam rapat b. Melaksanakan evaluasi c. Pengawasan terhadap siswa d. Melaksanakan proses pembelajaran e. Membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat 10,11 12,13 14,15 16,17,18 19,20 2 2 2 3 2 Disiplin dalam mematuhi peraturan a. Disiplin dalam berpakaian b. Mematuhi kode etik guru c. Ikut memelihara tata tertib kelas dan sekolah 21,22 23,24,25,26 27,28,29 2 4 2 d. Skala Disiplin Kerja Guru Y Dalam instrumen penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja guru di MTs Ta’lim al- Mubtadi Cipondoh Tangerang. Skala disiplin kerja guru mempunyai empat kemungkinan jawaban dan masing-masing diberi skor sebagai berikut: Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Negatif Selalu SL 4 1 Sering SR 3 2 Kadang-kadang KD 2 3 Tidak Pernah TP 1 4 Skala Likert disiplin kerja guru disusun sebanyak 29 item. Sebelum Skala disiplin kerja guru digunakan untuk penelitian yang sebenarnya, maka diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitasnya.

G. Uji Instrumen

1. Validitas Instrumen

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. 2 Dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan maksud untuk mengukur apakah instrumen dalam penelitian ini valid atau tidak valid, yaitu: r xy =                     2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Keterangan : r xy : Angka indeks korelasi “r” product moment N : Number of Cases Jumlah data  xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y  x : Jumlah hasil skor X  y : Jumlah hasil skor Y. 3 Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel r hitung r tabel maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar “r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data. Dari hasil uji validitas dapat diketahui bahwa angket kepemimpinan kepala sekolah terdapat 24 item yang valid nomor 1,2,3,4,5,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,24,26,27,29 dan 5 item yang tidak valid nomor 6,10,23,25,28. Dengan demikian, item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 24 item. 2 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, cet. 1, h. 287 3 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006, h. 206. Dari hasil uji validitas dapat diketahui bahwa pada angket disiplin kerja guru terdapat 24 item yang valid 1,2,3,4,6,7,8,10,11,12,13,14,15, 16,18,20,21,22,23,24,25,26,27,28 dan 5 item yang tidak valid 5, 9, 17, 19, 29. Dengan demikian, item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 24 item. 2.Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen agar dapat dipercaya maka digunakan rumus Alpha, yaitu: Langkah-langkah perhitungan reliabilitas instrumen kedua variabel adalah sebagai berikut: 4 a. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh b. Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan menggunakan rumus: S i =   N N i X Xi 2 2    c. Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: ∑S i = S 1 + S 2 + S 3 .......... S n d. Menghitung Varians total dengan rumus: S t =   N N Xt Xt 2 2    e. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpa: r 11 =                  St k k SI 1 1 4 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta, 2009, h. 115-116. Keterangan : S i : Varians skor tiap-tiap item ∑ X i 2 : Jumlah kuadrat item Xi ∑X i 2 : Jumlah item Xi dikuadratkan N : Jumlah responden ∑Si : Jumlah Varians semua item S 1 , S 2 , S 3 .....n : Varians item ke 1,2,3....n S t : Varians total ∑ X t 2 : Jumlah kuadrat X total ∑X t 2 : Jumlah X total dikuadratkan r 11 : Nilai Reliabilitas k : Jumlah item ∑S i : Jumlah varians skor tiap-tiap item S t : Varians total Dalam perhitungan uji reliabilitas ini, item pernyataan yang dihitung untuk menentukan jumlah total varians butir dan varians total adalah item yang valid saja sedangkan item yang tidak valid tidak dihitung.

H. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, teknik pengolahan data akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: memeriksa angket tentang kebenaran dan kelengkapannya lalu dikelompokkan sesuai isi, membuat tabel-tabel untuk memasukkan jawaban responden yang kemudian dicari potensinya untuk dianalisis, menganalisis data yang telah diolah sehingga hasil penelitian mudah dipahami dan terakhir memberi kesimpulan dari hasil analisis dan interpretasi data. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis statistik sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan koefisien korelasi product moment r xy atau r hitung , guna membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat diketahui tingkat hubungan antara dua variabel tersebut, dengan rumus: r xy =                     2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Keterangan : r xy : Angka indeks korelasi “r” product moment N : Number of Cases Jumlah data xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y x : Jumlah hasil skor X y : Jumlah hasil skor Y Selanjutnya, untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi terhadap r xy digunakan pedoman sebagai berikut: Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi: 5 Besarnya “r” product moment r xy Interpretasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah, sehingga korelasi itu dapat diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y. 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90 – 1,00 Anatara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau tinggi. 2. Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” yaitu d f = N – nr. Hasilnya dikonsultasikan pada tabel “r” produt moment dari Pearson untuk df pada taraf yang signifikansi 1 dan 5. 3. Mencari kontribusi variabel X dan variabel Y dengan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100. 5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 193. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Tangerang

1. Sejarah Berdirinya MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Tangerang

Awal didirikannya MTs Ta’lim al-Mubtadi oleh H. Muhammad Nur yang mempunyai wakaf dan juga merupakan salah satu anggota masyarakat yang berada di daerah cipondoh. Sehubungan dengan adanya Madrasah Ibtidaiyah Ta’lim al-Mubtadi yang pada saat itu jumlah muridnya sangat banyak dan karena adanya tuntutan dari masyarakat serta orang tua murid yang menghendaki diadakannya Madrasah Tsanawiyah MTs dengan maksud agar anaknya tidak mengalami kesulitan dalam mencari lembaga pendidikan setelah lulus dari Madrasah Ibtidaiyah, maka pada tahun 1995 didirikankanlah Madrasah Tsanawiyah MTs Ta’lim al-Mubtadi. Gedung MTs Ta’lim al-Mubtadi merupakan bangunan milik sendiri yang terletak di jalan KH. Maulana Hasanudin Cipondoh-Tangerang. Adapun yang bertindak sebagai pengurus yayasan pada saat itu adalah Drs. H. Syahroni selaku ketua umum MTs Ta’lim al- Mubtadi, ketua I Misun Spd.I, ketua II Drs. Masturoh, sekretaris Drs. Arsani dan bendahara oleh Ny. Maryamah. Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini dilaksanakan pada pagi hari, fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah ini antara lain seperti gedung berlantai dua, perpustakaan, ruang osis, aula, ruang BK, ruang kepala sekolah, gudang sampai lapangan dan halaman yang biasa digunakan siswa untuk kegiatan upacara atau kegiatan lainnya. Adapun prestasi yang pernah diraih pada MTs Ta’lim al-Mubtadi yang paling menonjol yaitu dalam perlombaan pramuka. Salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang ada di MTs Ta’lim al-Mubtadi yang pernah menjuarai dalam perlombaan baris berbaris serta perlombaan lainnya adalah dalam kegiatan ekstrakulikuler pramuka. Walaupun banyak kegiatan ekstrakulikuler yang ada di MTs Ta’lim al-Mubtadi seperti paskibra, marawis, basket dan lain sebagainya, namun kegiatan ekstrakulikuler pramuka yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Awal pertama kali didirikannya MTs Ta’lim al-Mubtadi yang menjadi kepala sekolah yaitu Drs. Kusnadi yang menjabat sebagai kepala sekolah sejak tahun tahun 1995-1998, kemudian pada saat itu adanya pergantian kepala sekolah yang dipegang oleh Jamaludin, Lc yang juga merupakan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menjabat sebagai kepala sekolah di MTs Ta’lim al-Mubtadi pada tahun 1999-2004. Namun pada saat itu kepemimpinan kepala sekolah yang dijalankan oleh Jamaludin, Lc, adanya perubahan atau pergantian kepala sekolah, disebabkan karena padatnya jadwal kerja yang dilakukan oleh Jamaludin Lc, sehingga untuk melakukan pengawasan di sekolah kurang optimal dan pada akhirnya jabatan kepala sekolah setelah kepemimpinan yang dipegang oleh Jamaludin Lc, digantikan oleh Misun, S.pd.I yang menjabat pada tahun 2005 sampai sekarang. Kepemimpinan yang dilakukan oleh Misun, S.pd.I yaitu dengan memberikan contoh tauladan yang baik kepada para bawahannya dengan hadir di sekolah secara tepat waktu dan selalu hadir di sekolah serta melakukan pengawasan dan bimbingan kepada para guru dan para siswa. Dalam hal melakukan pengawasan terhadap para guru dan siswa, kepala sekolah ini selalu memantau para siswa yang melanggar peraturan serta apabila terdapat guru yang tidak hadir dan adanya kekosongan guru di dalam kelas, maka kepala sekolah turut membantu atau ikut serta untuk menggantikan guru tersebut untuk melakukan pengajaran di kelas dan sebagian digantikan oleh guru piket untuk melakukan proses pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana semestinya.

2. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru Untuk menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran, perlu didukung tenaga pengajar yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah. Adapun tenaga pengajar yang terdapat di MTs Ta’lim al-Mubtadi, yang berjumlah 22 orang guru, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 3 DATA TENAGA GURU MTs TA’LIM AL-MUBTADI No. Nama L P Status di sekolah Tempat Tanggal Lahir Pendidikan Terakhir Jabatan B. Studi 1 Neneng. N, S.Pd.I P GTY Tangerang, 11- 02-1975 S1 PAI Guru Qur’an Hadist 2 Hj. Iyusmawati, S.Ag P GTY Tangerang, 18- 09-1972 S1 PAI Guru Fiqih 3 Mulyadi, S.Pd L GTT Tangerang, 07- 09-1967 S1 MATEMATIKA Guru Matematika 4 Drs. Komarudin L GTT Tangerang, 18- 06-1964 S1 PAI Guru SKI 5 Drs. H. Syahronih L GTT Tangerang, 16- 02-1964 S1 PAI Guru PKN 6 Rofikoh, S.Pd P GTT Tangerang, 14- 09-1967 S1 B.INDONESIA Guru B.indonesia 7 Lindawati, S.Pd P GTT Tangerang, 30- 10-1970 S1 B.INDONESIA Guru IPS Geografi 8 Anita, S.Pd.I P GTT Tangerang, 16- 05-1977 S1 PAI Guru KTK 9 Muhdi, S.Pd L GTT Jakarta, 08-02- 1979 S1 IPS Guru Penjas 10 Juhaeni, s.Pd.I L GTT Tangerang, 15- 03-1969 S1 PAI Guru B.inggris 11 Drs. Arsani L GTT Tangerang, 19- 09-1965 S1 PAI Guru Akidah Akhlak 12 Rohidi, S.Pd L GTT Tangerang, 17- 08-1965 S1 IPA Guru IPA Fisika 13 Drs. H. Abd. Alim L GTT Pandegalang, 02-05-1952 S1 PAI Guru B.arab 14 Yayan Diana, S.sos.I P GTT Tangerang, 05- 04-1982 S1 EKONOMI Guru IPS Ekonomi 15 M. Harun Rosyid, A.Md L GTT Surabaya, 18- 10-1966 DI PAI Guru Mulok 16 Aida. H, S.Pd.I P GTT Tangerang, 01- 04-1982 S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN Guru IPS Sejarah 17 A. Tuslih, S.Pd.I L GTY Ciamis, 08-08- 1967 S1 PAI Guru Mulok 18 Hidayat, SE L GTT Jakarta, 29-03- 1966 S1 EKONOMI Guru Komputer 19 Yeni, S.Pd P GTT Tangerang, 16- 07-1970 S1 B.INGGRIS Guru B.inggris 20 Mamduh. J, S.Pd L GTT Tangerang, 05- 12-1984 S1 IPA Guru IPA Biologi 21 Yanti Hidayat, A.Md P GTT Tangaerang, 01-01-1979 DII ADMINISTRASI Bendahara - 22 Alifa Hanum, A.Md P GTT Surabaya, 07- 04-1973 DII ADMINISTRASI Sekretaris - Data mengenai guru sebagaimana terdapat pada tabel di atas, bahwa dari 22 orang guru terdapat Guru tetap yayasan yang berjumlah tiga orang dan sisanya termasuk kedalam Guru tidak tetap. Dan dari tabel di atas dapat dijelaskan pula bahwa terdapat guru yang mengajar bukan berdasarkan keahlian atau jurusan yang ia miliki namun karena kemampuan atau keahlian yang ia miliki, guru tersebut dapat mengajar bidang studi yang lain yang bukan keahlian yang sebenarnya. Dari tabel data guru diketahui bahwa secara umum guru- guru MTs Ta’lim al-Mubtadi berlatar belakang sarjana pendidikan. Kondisi tersebut sangat memungkinkan untuk dapat mewujudkan proses pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pada tingkat sekolah dapat tercapai dengan baik. b. Keadaan Siswa Jumlah siswa MTs Ta’lim al-Mubtadi pada tahun ajaran 2005-2010 dengan perincian yaitu kelas I, II dan III. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini. TABEL 4 DATA SISWA LIMA TAHUN TERAKHIR Kelas 2005 2006 2006 2007 2007 2008 2008 2009 2009 2010 VII 28 29 32 57 67 VIII 39 26 32 48 60 IX 58 38 28 30 30 Keseluruhan murid yang ada pada tahun 2009-2010 berjumlah 157 siswa. Berdasarkan pada tabel mengenai data guru yang telah dikemukakan di atas, maka dengan adanya jumlah keseluruhan siswa tersebut, maka guru-guru secara mudah dapat membimbing dan mengawasi para siswa dengan baik dan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah.

B. Deskripsi Data

1. Data Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan data dengan indikator kepemimpinan kepala sekolah yang diteliti dengan kuesioner yang terdiri dari 24 item pertanyaan mengenai kepemimpinan kepala sekolah diperoleh skor tertinggi 94 dan terendah 57, dengan rata-rata 74,03 dan simpangan baku standar deviasi 10,11 dari jumlah sampel sebanyak 13 orang. Pada awalnya populasi dalam penelitian ini sebanyak 22 orang guru, kemudian untuk uji validitas menggunakan responden 9 orang dengan item pertanyaan sebanyak 29 item. Dari hasil uji validitas terdapat 24 item pertanyaan yang valid, sehingga item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk menjaring data selanjutnya. Untuk menghitung data angket variabel selanjutnya menggunakan sampel sebanyak 13 orang dari sisa populasi yang telah digunakan untuk uji validitas. TABEL 5 DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL ANGKET KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH No Kelas Batas Nyata Batas Nyata Frekuensi Interval bawah Atas Absolut Relatif Kumulatif Kumulatif 1 57 - 64 56,5 64,5 3 23,1 3 23,1 2 65 - 72 64,5 72,5 3 23,1 6 46,2 3 73 - 80 72,5 80,5 3 23,1 9 69,2 4 81 - 88 80,5 88,5 3 23,1 12 92,3 5 89 - 96 88,5 96,5 1 7,7 13 100 Jumlah 13 100