Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru

34 disiplin modern, pendekatan disiplin dengan tradisi dan pendekatan disiplin bertujuan”. 41 a. Pendekatan disiplin modern, dilaksanakan dengan cara mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar hukuman. Jadi hukuman fisik sepenuhnya dihindari, penyuluhan akan lebih baik, diberikan kesempatan untuk menemukan fakta-fakta baru sebagai bukti tidak bersalah sehingga bebas dari hukuman. b. Pendekatan disiplin dengan tradisi, dilaksanakan dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini sepenuhnya bermaksud untuk memberikan hukuman pada setiap pelanggaran yang terjadi. Sehingga pelanggaran yang lebih keras akan diberikan hukuman yang lebih keras, demikian seterusnya. c. Pendekatan disiplin bertujuan, dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada guru, murid dan staf bahwa disiplin dirancang dan diberikan bukan hanya formalitas untuk dilanggar dan diberikan hukuman. Tetapi disiplin kerja dibuat agar terjadi pembentukan perilaku dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam menerapkan disiplin bertujuan adalah dengan pemberian penyuluhan di awal tentang tujuan dan maksud diterapkannya disiplin kerja di sekolah, lalu dilakukan evaluasi dan laporan pengawasan terhadap tindakan disiplin yang dilakukan guru. Pendekatan penerapan disiplin kerja guru di atas memberikan informasi bagaimana seharusnya disiplin kerja guru diterapkan. Disiplin kerja guru dapat diterapkan dengan cara penyuluhan, pemberian hukuman dan penyadaran. 41 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Rosda, 2002, h. 130 35 C . KERANGKA BERPIKIR Guru sebagai subyek pendidikan di sekolah menjadi orang yang paling berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru juga merupakan komponen pendidikan yang menjadi kunci pokok bagi keberhasilan pendidikan, guru mempunyai posisi yang paling depan sebagai orang yang terlibat dalam melaksanakan pendidikan di sekolah, untuk itu disiplin kerja guru perlu ditumbuhkan. Disiplin untuk sebagian orang mungkin dapat tumbuh langsung berdasarkan kesadaran, tetapi untuk sebagian yang lain kiranya perlu ditumbuhkan melalui berbagai macam aturan, sanksi atau hukuman, keteladanan pemimpin, pengawasan, ketegasan dan mungkin hubungan kemanusiaan. Disiplin kerja guru disebuah institusi pendidikan harus dilaksanakan dan dikembangkan dengan sebaiknya agar tercapai tujuan organisasi yaitu mutu pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, Setiap kepala sekolah harus mampu menjadi pendorong dan motivator kepada bawahannya, agar tercipta situasi dan kondisi belajar yang efektif. Seorang kepala sekolah sangat dituntut untuk mempengaruhi para guru untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah, mempunyai peran yang penting untuk menggerakan, mengarahkan, membimbing, membina, memberi teladan, dorongan serta bantuan kepada para guru, murid dan staf di sekolah. Peran dan fungsi yang terpenting bagi kepala sekolah adalah menggerakan segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat di dayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan dan terciptanya disiplin kerja guru yang baik. 36

D. PENGAJUAN HIPOTESIS

Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan variabel Y Disiplin Kerja Guru, maka penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut: H a : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTs Ta’lim al-Mubtadi Cipondoh-Tangerang. H o : Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MTs Ta’lim al-Mubtadi Cipondoh-Tangerang.