Deskripsi Data HASIL PENELITIAN
TABEL 7 Pengumpulan Angket Responden Variabel X dan Variabel Y
Berdasarkan hasil kedua angket diperoleh data sebagai berikut
No. X
Y X.Y
X2 Y2
1 83
83 6889
6889 6889
2 86
86 7396
7396 7396
3 61
61 3721
3721 3721
4 85
85 7225
7225 7225
5 65
65 4225
4225 4225
6 59
59 3481
3481 3481
7 67
67 4489
4489 4489
8 94
94 8836
8836 8836
9 57
57 3249
3249 3249
10 77
78 6006
5929 6084
11 79
78 6162
6241 6084
12 81
78 6318
6561 6084
13 85
65 5525
7225 4225
Jumlah ΣX=979
ΣY=956 ΣXY=73522
ΣX2=75467 ΣY2=71988
r
xy
=
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
= 956
71988 .
13 .
979 75467
. 13
956 979
73522 .
13
2 2
r
xy
= 913936
935844 .
958441 981071
19862
r
xy
= 21908
22630 19862
r
xy
= 495778040
19862
r
xy
= 074
, 22266
19862
r
xy
= 0,89
Setelah melakukan penghitungan secara keseluruhan, maka hasil yang didapatkan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru di
MTs Ta’lim al-Mubtadi Cipondoh-Tangerang, diperoleh angka indeks korelasi ”r” product moment sebesar 0,89. Hal ini berarti terdapat hubungan antara variabel X dan
variabel Y, hubungan tersebut termasuk dalam kategori tinggi pada rentang 0,70-0,90. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel tersebut
signifikan atau tidak, maka nilai r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel.
Sebelum membandingkannya terlebih dahulu dihitung derajat kebebasannya degree of
freedom df = N – n
r
= 13 – 2 = 11 dari df sebesar 11 maka diperoleh r
tabel
pada taraf signifikan 5 sebesar
0,553
sedangkan taraf signifikan 1 sebesar
0,684
. Kriteria pengajuan adalah jika r
hitung
≥ dari r
tabel
maka H
a
diterima dan H
o
ditolak, sebaliknya jika r
hitung
≤ r
tabel
maka H
a
ditolak dan H
o
diterima. Ternyata r
xy
yang besarnya 0,89 adalah jauh lebih besar dari r
tabel,
baik pada signifikansi 5 maupun 1 karena r
xy
lebih besar dari r
tabel
, maka hipotesis alternatif diterima, sedangkan hipotesis nihil ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan
variabel Y. Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi r
xy
product moment yang telah diperoleh dengan rumus:
KD = r
2
x 100 = 0,89
2
x 100 = 79,21
Dari penghitungan di atas, terlihat bahwa koefisien determinasinya adalah 79,21. Hal ini berarti faktor kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi
sebesar 79,21 terhadap faktor disiplin kerja guru, sedangkan sisanya 20,79 dipengaruhi oleh faktor yang lain, seperti kompensasi yang diberikan, sarana dan
prasarana dan iklim kerja yang ada di sekolah juga dapat mempengaruhi disiplin kerja guru di MTs Ta’lim al-Mubtadi Cipondoh-Tangerang.
Maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penghitungan angket di atas adalah tinggi rendahnya disiplin kerja guru erat sekali hubungannya dengan
kepemimpinan kepala sekolah, dan hubungan itu sifatnya searah. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan oleh kepala sekolah mengenai disiplin kerja guru
yaitu bahwa penerapan disiplin kerja guru yang terdapat di sekolah MTs Ta’lim al-
Mubtadi berdasarkan peraturan kerja kepala sekolah. Hambatan-hambatan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja guru yaitu jarak yang ditempuh guru dari
rumah ke sekolah yang membuat guru sering terlambat dan apabila terjadinya hujan masih terdapat guru yang tidak masuk sehingga menjadi terhambatnya dalam
meningkatkan dispilin kerja guru. Adapun solusi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerapan disiplin kerja guru bagi guru yang indisiplin yaitu dengan
mengadakan rapat pertemuan kepada semua dewan guru untuk membicarakan hambatan-hambatan yang terjadi, seperti kelalaian tugas guru dalam kehadiran.
Begitu pula jenis hukuman yang diberikan kepala sekolah kepada guru yang indisiplin yaitu dengan memberikan teguran serta pengarahan kepada guru. Jenis penghargaan
yang diberikan kepala sekolah kepada guru yang disiplin yaitu berupa tunjangan atau penambahan dana trasportasi. Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin kerja guru yaitu dengan memberikan reward bagi guru yang disiplin, keteladanan kepala sekolah dari segi kehadiran serta performance dan
pengawasan yang dilakukan kepala sekolah.