Media Cetak Media Massa a. Pengertian Media Massa

Pada umumnya, frekuensi terbit majalah adalah mingguan, dwi mingguan, bahkan bulanan. Majalah berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya mempunyai waktu yang cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa. Analisis beritanya dapat dipercaya dan didasarkan pada buku referensi yang relevan dengan peristiwa yang disajikan menjadi sebuah berita. Selain itu, berita-berita yang disajikan dalam majalah lebih lengkap karena ditambahkan dengan latar belakang peristiwa. Unsur why dan how dikemukakan secara lengkap dan jelas. 2. Nilai aktualitas lebih lama Koran sebagai jenis media cetak lain hanya berumur satu hari, sedangkan majalah memiliki nilai aktualitas lebih lama sampai dengan satu minggu atau lebih. 3. Gambarfoto lebih banyak Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyampaian beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambarfoto yang lengkap, dengan ukuran besar dan berwarna. Foto-foto yang ditampilkan dalam majalah memiliki daya tarik yang membuat pembaca merasa tertarik untuk terus membaca. 4. Kover sebagai daya tarik Selain gambarfoto yang menarik, kover atau sampul majalah juga memiliki daya tarik tersendiri. Kover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya kover suatu majalah tergantung pada tipe majalahnya, serta konsistensi atau keajegan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya. Misalnya majalah Noor, pada majalah Noor selalu menampilkan sosok perempuan berhijab dalam setiap kovernya. Selain karakteristik, di dalam majalah juga terdapat bagian-bagian atau disebut juga sebagai rubrik. Rubrik merupakan kepala ruangan, bab, atau pasal. Di dalam surat kabar atau majalah, rubrik diartikan sebagai “ruangan”, misalnya rubrik tinjauan Luar Negeri, rubrik ekonomi, rubrik olahraga, dan rubrik kewanitaan. 83 Sedangkan Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Ilmu Komunikasi dan Praktek menyatakan bahwa rubrik adalah ruangan pada surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya, mengenai aspek atau kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti rubrik kewanitaan, rubrik olahraga, serta rubrik lainnya yang bersangkutan dengan kehidupan bermasyarakat. 84 83 Komarudin Hidayat, Kamus Istilah skripsi dan Tesis, Bandung, Angkasa. 1985, h.74 84 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h.149-150. BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH NOOR

A. Gambaran Umum Majalah Noor

Majalah noor adalah majalah yang berdiri sejak tahun 2003. Majalah Noor terbit atas kehendak mewujudkan media cetak yang dapat membawa bangsa khususnya muslimah menjadi berkualitas serta mampu memberikan informasi yang dapat membuka mata khalayak lebih luas dengan wawasan ilmu pengetahuan yang disertai dengan nilai keagamaan di dalamnya. Kemunculan majalah Noor awalnya dilatarbelakangi oleh adanya rasa prihatin melihat banyaknya majalah yang menyajikan berita tanpa syiar islam. Majalah Noor merupakan salah satu majalah yang didalamnya terdapat pesan dakwah. Majalah muslimah Indonesia dengan tagline “Yakin Cerdas Bergaya” ini, terus berusaha memberikan kontribusi yang terbaik yang berhubungan dengan nilai-nilai islam dalam kehidupan bagi pembaca. Majalah Noor hadir di tengah banyaknya informasi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Selain penyajian beritanya yang menarik, tampilan majalah Noor pun didesain dengan sangat menarik sehingga tidak heran jika majalah Noor masih dapat menunjukan eksistensinya hingga sekarang. Majalah yang terbit pada tahun 2003 ini diprakarsai oleh tiga wanita hebat, yakni Ratih Sanggarwati, Sri Artaria Alisjahbana, Jetti Rosilla Hadi dan juga didukung oleh Mario Alisjahbana dan Isson Khairul. Majalah ini juga ingin membuat pencitraan bahwa Islam identik dengan kecerdasan, kekinian, dan modis. Sesuai dengan tagline- nya, yakin “yakin, cerdas, bergaya”, majalah Noor ingin menjadi media yang dapat memberikan pesan kepada para pembaca khususnya muslimah, bahwa sebagai muslimah harus memiliki keyakinan terhadap apa yang sedang dijalani berdasarkan al- Qur‟an dan as- Sunnah, pemikiran yang cerdas dalam mengimplementasikan apa yang seharusnya dipahami dalam kehidupan sehari-hari, serta harus memiliki pemikiran yang cerdas, dan bergaya adalah bonus dari kedua hal baik tersebut. 85 Majalah Noor hadir sebagai satu-satunya majalah yang tidak hanya memuat unsur-unsur budaya tetapi juga nilai-nilai Islam di dalamnya, yang diterbitkan oleh Group Pin Point Publications sebagai perusahaan besar. Kantor redaksi majalah Noor berada di kawasan industri Jati Padang, Pasar Minggu, tepatnya di Jalan Karang Pola VI No. 7A, Jakarta Selatan. Pencitraan Islam yang dilakukan oleh majalah Noor sesuai dengan sasaran dan target pasar yang ditujukan kepada kalangan menengah atas, dan lebih disarankan kepada kalangan elite. 86 Respon masyarakat Indonesia cukup baik sejak awal mula terbitnya majalah Noor, sehingga majalah Noor selalu mengembangkan produksinya menjadi 20.000 eksemplar setiap bulannya yang disebar hingga seluruh Indonesia. Bahkan pada tiga tahun pertama, pembaca majalah Noor ada yang berasal dari Irian Jaya. Hal tersebut membuktikan 85 Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Ekslusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta 86 Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Ekslusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta bahwa eksistensi majalah Noor tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah terpencil. 87 Sasaran pembaca dari majalah ini ialah perempuan muslim, dengan usia kisaran 25-45 tahun, berpendidikan, berkeluarga, status ekonomi sosial kelas menengah dan atas, berpikiran maju, dan mempunyai minat terhadap agama dan kesetaraan gender, serta suka mengikuti kegiatan bakti sosial. Tidak lengkap rasanya apabila didukung oleh mekanisme kerja yang baik, oleh karena itu mekanisme yang diberlakukan oleh majalah Noor dilakukan dengan sangat baik melalui rapat redaksi dan rapat perencanaan. Pada setiap rapat redaksi yang dilangsungkan, seluruh staff berpartisipasi dalam memberikan ide-ide terbaiknya. Rapat redaksi dilaksanakan satu kali dalam seminggu, tepatnya hari senin. Sedangkan rapat perencanaan dilaksanakan pada awal tahun dalam rangka menyusun dan membahas topik-topik yang akan diangkat selama satu tahun. 88 Topik-topik tersebut tidak terlepas dari sesuatu yang memiliki maksud baik untuk perempuan yang ditulis berdasarkan al- qur‟an dan hadits, karena pada dasarnya majalah Noor adalah majalah wanita muslimah dimana setiap topik yang diberitakan di beberapa rubrik berkaitan dengan perempuan dan Islam. Dalam hal pemberian nama majalah, para pendiri memilih nama Noor agar mudah diingat oleh para pembaca, namun tetap memiliki arti yang baik. Noor yang dimaksud adalah Nuur yang memiliki makna cahaya. Pemberian nama Noor ini diharapkan bisa menjadi cahaya bagi pembacanya. 87 Jetti Rosila Hadi, Wawancara Ekslusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta. 88 Jetti Rosilla Hadi, Wawancara Ekslusif, Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Jakarta.