Analisis Level Kognisi Sosial

mengisi tempat-tempat yang berkaitan dengan perkara misalnya KPK, ORMAS Perlindungan Perempuan dll. Wartawan Noor tidak harus memiliki latar belakang tertentu dalam menuliskan suatu berita. Namun, majalah Noor merupakan majalah yang bernafaskan Islam yang dalam beritanya didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. Meskipun beritanya mengenai koruptor perempuan yang di beberapa media lain justru memojokkan kaum perempuan karena melakukan tindak pidana korupsi, majalah Noor memiliki pandangan yang berbeda dengan majalah lain yang memberitakan hal sama yaitu tentang perempuan yang terlibat kasus korupsi. 2. Skema Diri Self Schemas Badriyah Fayumi, wartawan penulis yang juga menjadi redaktur majalah Noor, mengatakan bahwa beliau tertarik meliput berita ini karena yakin dan ingin membuktikan bahwa perempuan yang terlibat kasus korupsi pada dasarnya tidak sepenuhnya salah. Karena beberapa diantara terlibat kasus korupsi diakibatkan oleh suami yang korupsi dan istri hanya menerima uang hasil pekerjaan suami yang disebut sebagai nafkah. Tetapi nafkah yang diberikan dan merupakan kewajiban suami terhadap istri justru membuat istri dipojokkan dan dianggap bersalah. Dan dalam kondisi seperti ini, banyak masyarakat Indonesia yang membandingkan laki-laki dengan perempuan. Saat perempuan melakukan kesalahan maka jenis kelaminnya akan disebut-sebut. Padahal pelaku tindak pidana korupsi kebanyakan adalah kaum laki-laki. Menurut Badriyah Fayumi Indonesia wajib melihat suatu permasalahan tidak hanya dari satu sudut pandang: “Sebagai penulis, saya tertarik buat berita ini karena berita itu sedang mencuat di masyarakat saat itu, dan yang lebih membuat saya tertarik karena masalah ini merupakan masalah yang dilatarbelakangi oleh sosiologis dan politis dimana perempuan dianggap sebagai sosok yang dapat membebaskan sebuah Negara dari Korupsi. Hal tersebut terbukti di beberapa Negara, diantaranya: Skandinavia, Swedia, Finlandia, dan Belgia. Diantara beberapa Negara yang bisa dikatakan kuat dari korupsi tersebut, keterwakilan perempuan di parlemennya sangat tinggi. Tetapi ternyata fenomena di Indonesia tidak demikian…” 128 3. Skema Peran Role Schemas Majalah Noor merupakan majalah yang bernafaskan Islam, terlihat dari organisasi medianya, dan dari berbagai berita yang didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. Tujuan penulisan berita ini dibuat adalah agar tidak lagi terjadi misrepresentasi terhadap perempuan, dan perempuan tidak lagi dianggap sebelah mata. Terkait adanya berita ini, majalah Noor ingin menegaskan kepada pemerintah agar banyak wanita yang terwakilkan di parlemen. Dan terhadap masyarakat agar masyarakat sadar bahwa peran perempuan di ruang publik juga penting karena sosok perempuan juga memiliki integritas yang cukup baik, “Masyarakat sekarang ini kan stigmanya sudah negatif terhadap perempuan, maka sudah seharusnya kita sebagai pemberi informasi meluruskan stigma buruk tersebut menjadi baik. Sudah sepatutnya, baik perempuan maupun laki-laki berkolaborasi dalam kebaikan. Menurut saya, isu ini sifatnya sensitif sampai membandingkan jenis kelamin. Tulisan ini dibuat juga agar pemerintah melakukan sesuatu agar tidak lagi terjadi hal seperti ini. Misalnya, buat perkumpulan perempuan untuk belajar bersama dalam 128 Transkip Wawancara langsung dengan Badriyah Fayumi, Redaktur dan Penulis Majalah Noor pada 16 Juni 2014. hal-hal yang dapat memajukan Negara ini. Berita ini pun saya buat dengan hati- hati, agar tidak ada salah paham dari pembaca…” 129 Majalah Noor mengambil perannya berbeda dengan biasanya karena menganggap bahwa permasalahan ini memiliki sangkut paut dengan hak perempuan pada umumnya. Selain itu majalah Noor menyajikan berita ini secara berbeda dengan media lain karena bagi majalah Noor baik perempuan maupun laki-laki pada dasarnya baik, yang membedakan hanyalah pola pikir dan perbuatannya. Berikut merupakan hasil wawancara dengan Jetti R. Hadi: “Majalah Noor ini kan memang majalah perempuan islami. Jadi pembahasannya memang lebih ke perempuan, lebih condong begitu maksudnya. Seperti misalnya masalah haji, kami memfokuskan hanya pada perempuan seperti seleb berhaji, begitu juga saat ada masalah korupsi, karena pada dasarnya memang kami mau menonjolkan sisi baik perempuan …” 130 4. Skema Peristiwa Event Schemas Menurut Badriyah Fayumi, wartawan penulis berita mengenai koruptor perempuan, dia melihat bahwa peristiwa ini adalah peristiwa yang sensitif dan telah diketahui motif umumnya seperti apa, namun belum diketahui motif khusus dari tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh perempuan tersebut. “Tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh perempuan di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, dan bisa dikatakan banyak pelakunya. Padahal sebetulnya masih lebih banyak koruptor laki-laki. Mengapa ketika laki-laki yang berbuat tindak pidana korupsi hanya disebut koruptor, sementara ketika perempuan yang melakukan tindak pidana korupsi, gendernya dipermasalahkan, dan seolah tidak dilihat rekam jejaknya…” 131 129 Transkip Wawancara Langsung dengan Badriyah Fayumi, Redaktur dan Penulis Majalah Noor pada 16 Juni 2014. 130 Transkip Wawancara Langsung dengan Jetti R. Hadi, Pimimpinan Redaksi Majalah Noor pada 7 Mei 2014. 131 Transkip Wawancara Langsung dengan Badriyah Fayumi, Redaktur dan Penulis Majalah Noor pada 16 Juni 2014. Sedangkan menurut hasil wawancara dengan Jetti R. Hadi, perempuan adalah harapan bangsa yang seharusnya berfikir cerdas ketika akan melakukan sesuatu terlebih sesuatu itu lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Pada wawancara yang dilakukan peneliti kepada dua narasumber, yakni Badriyah Fayumi Redaktur dan Wartawan Penulis Majalah Noor dan Jetti R. Hadi Pimpinan Redaksi Majalah Noor mengatakan hal yang sedikit berbeda mengenai berita ini. Badriyah sendiri berpandangan bahwa berita ini muncul sarat akan motif politik yang juga berkaitan dengan sosiologis, dan agamis. Sementara Jetti menilai bahwa permasalah ini adalah isu yang dimunculkan oleh banyak media untuk menarik simpati dari rakyat, tetapi di majalah Noor isu ini kemudian diangkat dengan cara penyampaian yang berbeda.

C. Analisis Level Konteks Sosial

1.Praktik Kekuasaan Media merupakan institusi sosial yang penting karena memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan perempuan, yang bertindak sebagai penentu makna dan memainkan sebuah peran dalam menentukan dan mempertahankan definisi cultural mengenai gender. Selain itu, media juga sebagai pemberi informasi kepada khalayak. Sehingga dalam hal ini media memiliki kuasa yang besar terhadap informasi yang meluas dan penting dalam masyarakat. Dalam kutipan terhadap wawancara tertulis kepada Badriyah Fayumi Wartawan Penulis rubrik Topik Kita mengatakan bahwa masyarakat perlu mengingat bahwa perempuan bukan semata berperan sebagai istri tetapi juga berhak melakukan aktifitas positif yang dilakukan oleh laki-laki. Majalah Noor dengan kekuasaannya sebagai media massa yang berlandaskan Islam telah membawa opini masyarakat mengenai kasus korupsi yang melibatkan banyak perempuan dengan sudut pandang yang berbeda. Majalah Noor sebagai majalah perempuan muslim membawa opini masyarakat menjadi positif karena di dalam pemberitaannya, majalah Noor memberitakan tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Dalam pemberitaan mengenai koruptor perempuan, pemimpin redaksi, Jetti R. Hadi menyatakan bahwa majalah Noor ingin menampilkan sisi baik seorang perempuan agar perempuan terus dapat berkarya dengan percaya diri di ruang publik. Indonesia sebagai negara yang mayoritasnya adalah beragama Islam seharusnya memiliki pola pikir untuk dapat memaknai suatu berita dari dua sisi, dari sisi agama maupun hukum undang-undang yang berlaku. Namun, realitanya, dalam pemberitaan mengenai kasus korupsi yang dilakukan oleh beberapa kaum perempuan, sebagian media memberitakan dari sudut pandang masyarakat yang berlaku dan dari hukum yang berlaku saja, serta membawa perempuan dalam posisi yang didiskriminasi di dalam ruang publik. Seperti hasil wawancara dengan pihak majalah Noor, Badriyah Fayumi: “Ya kebayang kan giliran laki-laki yang berbuat korupsi eh masyarakat sudah biasa saja dan tidak terlalu menanggapi, giliran perempuan yang korupsi, malahan gendernya yang disebut-sebut. Padahal perempuan juga berhak mendapatkan kepercayaan di parlemen seperti layaknya laki-laki. Perempuan juga bisa melakukan apa yang dilakukan oleh laki-laki namun masih dalam koridornya. Dimana wanita harus dapat memainkan perannya dengan baik. Perannya sebagai seorang istri, seorang ibu, dan seorang yang bisa menjadi manfaat bagi masyarakat banyak. Tetapi, banyak masyarakat yang menganggap bahwa perilaku korupsi yang dilakukan oleh beberapa perempuan tersebut adalah karena mereka terlalu konsumtif dalam membelanjakan sesuatu sehingga tidak bersyukur terhadap apa yang mereka punya yang menyebabkan mereka melakukan tindak keji tersebut. Nah, disini majalah Noor ingin mengikis pemberitaan miring tentang perempuan…” 132 Namun, pemikiran penulis mengenai perempuan tidak selalu disambut baik oleh masyarakat. Banyak juga masyarakat yang sudah terdoktrin terhadap pemberitaan buruk perempuan, dan di sisi yang lain, banyak juga masyarakat yang sependapat dengan pemberitaan yang memperlihatkan dua sisi menjadi sebuah berita seperti yang terangkum jelas dalam majalah Noor. 2.Akses Mempengaruhi Wacana Majalah Noor merupakan majalah wanita muslimah yang sangat mengutamakan nilai Ke-Islaman di dalam pemberitaannya khususnya pada rubrik Topik Kita. Dalam pemberitaan mengenai tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh beberapa perempuan, beberapa media cetak maupun media elektronik semuanya berisi memojokkan perempuan karena perempuan dinilai tidak layak untuk berada dan bekerja di ruang publik. Perempuan dianggap hanya sebagai pelaku konsumtif yang tidak pernah puas terhadap apa yang diperoleh nya dan menjadikan hal tersebut menjadi isu terjadinya fenomena koruptor perempuan di Indonesia. 132 Transkip Wawancara Langsung dengan Badriyah Fayumi, Redaktur dan Penulis Majalah Noor pada 16 Juni 2014.