Saya memposisikan diri saya sebagai pihak yang netral dan bersifat general.
7. Maksudnya bagaimana?
Kalau mau menjadi seorang wartawan, yang pertama harus berani, berani dalam artian, berani mencari tahu dan menuliskan apa yang kita
pikirkan yang menurut kita bermanfaat bagi orang lain. Tetapi tidak hanya itu, seorang wartawan tidak boleh memihaknetral, karena tugas
seorang wartawan adalah untuk memberikan informasi, bukan malah memanas-manasi. Selain itu, menjadi wartawan selain mencari tahu
tentang berita yang sedang di buat, Dia juga harus tahu segala hal, caranya bisa dengan bertanya kepada wartawan senior agar lebih
memperluas wawasan.
8. Dalam hal peliputan berita, bagaimana majalah Noor
melakukannya?
Dalam Kasus korupsi misalnya, wartawan yang ditugaskan dalam peliputan adalah wartawan yang sudah siap di tempat yang
berhubungan dengan kasus korupsi tersebut. Dalam hal ini, majalah Noor menugaskan wartawannya untuk mencari data ke tempat yang
berhubungan dengan kasus korupsi dan perempuan itu sendiri. Apabila terdapat data yang kurang lengkap biasanya saya ambil data dari
orang-orang yang pernah bertugas meliput tentang korupsi. Selain mengumpulkan berita dari beberapa tempat, majalah Noor juga
mengambil dari Al-quran dan Hadits karena menurut saya, Al- qur‟an
dan Hadits adalah sumber pokok ajaran umat Islam. Jadi, di setiap
beritanya, majalah Noor selalu menyelipkan konsep yang ada di dalam
Islam terkait masalah yang sedang dibahas. 9.
Sebagai majalah yang bernafaskan Islam, peran apa yang ingin ditonjolkan majalah Noor dalam meluruskan stigma negatif
masyarakat terhadap perempuan yang melakukan tindak pidana korupsi?
Benar, Masyarakat sekarang ini kan stigmanya sudah negatif terhadap perempuan, maka sudah seharusnya kita sebagai pemberi informasi
meluruskan stigma buruk tersebut menjadi baik. Sudah sepatutnya, baik perempuan maupun laki-laki berkolaborasi dalam kebaikan.
Menurut saya, isu ini sifatnya sensitif sampai membandingkan jenis kelamin. Tulisan ini dibuat juga agar pemerintah melakukan sesuatu
agar tidak lagi terjadi hal seperti ini. Misalnya, buat perkumpulan perempuan untuk belajar bersama dalam hal-hal yang dapat
memajukan Negara ini. Berita ini pun saya buat dengan hati-hati, agar tidak ada salah paham dari pembaca.
10. Bagaimana anda dalam melihat kasus ini?
Tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh perempuan di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, dan bisa dikatakan banyak
pelakunya. Padahal sebetulnya masih lebih banyak koruptor laki-laki. Mengapa ketika laki-laki yang berbuat tindak pidana korupsi hanya
disebut koruptor, sementara ketika perempuan yang melakukan tindak pidana korupsi, gendernya dipermasalahkan, dan seolah tidak dilihat
rekam jejaknya.