Lampiran. 4 TRANSKIP WAWANCARA
Redaktur Ahli dan Wartawan Penulis Rubrik Topik Kita, Badriyah Fayumi Kantor Redaksi Majalah Noor16 Juni 2014
1. Aspek apa yang melatarbelakangi terciptanya tema tentang
perempuan yang belakangan ini diisukan terjerat kasus korupsi?
Itu memang ada latarbelakang sosiologis, ada latarbelakang poloitis, ada
juga latarbelakang
agama. Latarbelakang
sosiologisnya, perempuan kan sering dianggap sebagai orang yang bisa membebaskan
sejumlah bangsa dan negara dari korupsi. Itu terbukti di beberapa negara di negara-negara makmur di dunia itu, keterwakilan perempuan
di parlemen itu menciptakan tingkat korupsi yang rendah. Tapi justru fenomenanya di Indonesia, banyak perempuan yang terlibat dalam
korupsi. Sehingga pada tahun 2004, 2009, itu kita mengkampanyekan sebuah gerakan perempuan politik di Indonesia dalam kampanye untuk
memilih perempuan karena suatu tawarannya adalah perempuan dijanjikan akan dapat mensejahterakan bangsa, bisa meminimalisir
angka korupsi, tapi ternyata kenyataannya kok berbeda. Perempuan baik di parlemen, di eksekutif, dan di yudikatif itu kok ada saja
perempuan yang terjerat kasus korupsi. Hal itu kemudian yang melatarbelakangi saya menulis tema tentang perempuan dan korupsi di
majalah ini. Itu latarbelakang sosio-politiknya. Ini menjadikan perjuangan perempuan semakin berat, karena itu seolah-olah
menegukkan stigma bahwa perempuan memang mudah tergoda oleh
uang, sehingga hal ini juga menginspirasi mengapa tulisan ini ada. Tapi juga kita melihat, menginginkan bahwa sebetulnya Islam itu kan
tidak menilai baik buruknya seseorang berdasarkan jenis kelaminnya, tapi berdasarkan perbuatannya. Makanya laki-laki dan perempuan
seharusnya dapat berkolaborasi dalam kebaikan. Dan sebagai seorang perempuan jangan juga sampai melakukan hal-hal yang membuat
korupsi. Misalnya, ketika perempuan memainkan perannya sebagai istri kemudian perempuan banyak tuntutan sehingga mendorong laki-
laki untuk berbuat korupsi dan ujung-ujungnya perempuan juga bisa tersangkut kasus korupsi tersebut. Dan untuk perempuan sendiri,
mulailah lebih bersyukur dengan apa yang dimiliki. Seharausnya perempuan bisa menjadi penyeimbang dalam kehidupan. Korupsi bisa
dilakukan siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. dan perempuan idealnya memang memiliki kekuatan, disitulah perlu ada
pemberdayaan perempuan sehingga perempuan dapat memiliki integritas yang baik, tidak gampang terpengaruh sekalipun ia berada
dalam lingkungan politik yang rawan sekali korupsi.
2. Apa tujuan dari penulisan berita mengenai perempuan yang
korupsi di rubrik topik kita?
Tujuan adalah agar perempuan bisa berdaya, perempuan bisa mandiri, perempuan bisa berintegritas, dengan berpegang teguh pada spirit
Islam. jadi berangkat dari fenomena sosial yang konkrit itu tapi kemudian kita ingin membangun satu kesadaran bahwa perempuan tuh
gaboleh begini karena kita bisa memainkan peran untuk tetap