Karakteristik Pembaca Majalah Noor

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian analisis wacana berita koruptor perempuan terkait dengan maraknya perempuan yang terlibat kasus tindak pidana korupsi dengan menggunakan analisis wacana milik Teun A. Van Dijk, yang terdiri dari struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Kasus mengenai fenomena koruptor perempuan disajikan dengan cara berbeda oleh majalah Noor edisi 31 Desember 2013. Terdapat dua berita yang saling terkait terhadap pemberitaan koruptor perempuan, diantaranya ialah berita berjudul Agar Perempuan Tak Rentan, dan Peta Identitas Perempuan menyikapi fenomena koruptor perempuan. Kedua judul tersebut menceritakan tentang posisi perempuan di ruang public yang berkenaan dengan status perempuan dalam agama Islam. Berita mengenai koruptor perempuan sebenarnya telah banyak beredar di berbagai media massa, baik media cetak maupun elektronik. Namun dari banyak media yang memberitakan sisi negatif seorang koruptor perempuan, majalah Noor menyajikan dengan dua sudut pandang di dalamnya, yaitu sudut pandang secara umum dan secara khusus. Sudut pandang secara umum disini maksudnya adalah anggapan dari masyarakat sekitar, sedangkan sudut pandang secara khususnya ialah pandangan dari agama Islam.

A. Analisis Struktur Teks Berita

Dalam model analisis wacana milik Teun A. Van Dijk terbagi menjadi tiga tingkatan yang saling berkaitan satu sama lain. Tingkatan pertama, struktur makro: tematik yang berarti makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topiktema yang diangkat oleh suatu teks. Tingkatan kedua, superstruktur yang merupakan kerangka suatu teks, seperti pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan. 94 Dan tingkatan ketiga, struktur mikro yang terdiri dari semantik latar, detail, praanggapan, sintaksis koherensi, bentuk kalimat, kata ganti, stilistik leksikon, dan retoris grafis. 1.Analisis Level Teks Berita judul Agar Perempuan Tak Rentan 311213 a. Struktur Makro; Tematik Gagasan utama atau makna global yang diambil dalam berita berjudul Agar Perempuan Tak Rentan yang terbit pada 31 Desember 2013 yang ditulis oleh Badriyah Fayumi ini mengenai banyaknya perempuan yang terkait kasus korupsi dan sebagian diantaranya ialah sepasang suami istri. Berita ini menggambarkan bahwa bias gender terjadi ketika perempuan yang berkiprah di ranah publik bermasalah seperti melakukan tindak pidana korupsi, perempuan akan dipandang buruk dengan membahas jenis kelamin sebagai kritikan. Padahal fakta yang terjadi, pelaku korupsi lebih banyak adalah laki-laki. Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan Badriyah Fayumi, Redaktur dan Penulis Rubrik Topik Kita, majalah Noor sebagai berikut: “Saya membuat berita ini karena menurut saya perempuan adalah makhluk yang harus dihormati dan dihargai, karena tanpa peran perempuan kita bukan apa-apa di dunia ini. Namun banyak anggapan buruk tentang perempuan hanya karena beberapa perempuan melakukan 94 Eriyanto, Analisis Wacana Yogyakarta: LKIS, 2011, h. 227. tindak pidana korupsi bukan berarti semua perempuan buruk. Dan baik perempuan, maupun laki-laki sama-sama mulia di mata Allah SWT …” 95

b.Superstruktur; Skematik

Superstruktur menurut Van Dijk terdapat dua kategori skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen antara lain judul dan lead. Kedua, story, yakni isi berita secara keseluruhan. Story terbagi menjadi dua sub-kategori yakni proses jalannya suatu peristiwa dan komentar yang dimunculkan dalam teks. 96 Dalam superstruktur terdapat pendahuluan, isi, dan penutup dalam bagian berita yang merupakan urutan kejadian yang diceritakan dalam sebuah berita. Pendahuluan – berita berjudul Agar Perempuan Tak Rentan, pada Lead penulis menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki senantiasa saling membantu dalam mengemban amanah sebagai khalifah Allah. “Perempuan dimotivasi oleh Allah agar menjadi pribadi termulia, bersama laki-laki harus saling membantu karena mengemban amanah yang sama sebagai khalifah Allah…” 97

Bagian Isi - berita ini menjelaskan bahwa tradisi, pandangan, serta relasi

pergaulan sehari-hari menjadi pangkal banyaknya perempuan melakukan korupsi karena hal tersebut membuat perempuan tumbuh dan terpengaruh menjadi manusia seadanya yang kurang terobsesi untuk menjadi pribadi yang sukses sebagai hamba Allah dan menjadi khalifah Allah dalam mempertahankan integritas diri tatkala berada di sebuah lingkungan yang mengajak berbuat maksiat seperti tindak pidana korupsi. 95 Wawancara dengan Badriyah Fayumi, Redaktur dan Penulis Rubrik Topik Kita majalah Noor pada 16 Juni 2014. 96 Eriyanto, Analisis Wacana Yogyakarta: LKIS, 2011, h. 232. 97 Berita berjudul Agar Perempuan Tak Rentan Noor, Edisi 310313.