Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah Agama yang menyerukan kepada Amar Ma‟ruf Nahyi Munkar, atau dengan kata lain Islam adalah agama dakwah. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 125:                           Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” QS. An-Nahl : 125. 1 Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia merupakan perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan komunikasi. Alquran adalah sumber informasi mengenai keagamaaan Islam dari Tuhan kepada umat manusia sebagai pemeluk Islam. Demikian pula sabda Rasulullah SAW. “Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat” HR. Al-Bukhari, yang memerintahkan untuk menyampaikan sesuatu yang berasal dari Rasul, walaupun hanya satu ayat kepada orang lain. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW. memerintahkan untuk menyebarkan informasi yang berasal dari beliau . 2 1 Al- Qur’an, surat An-Nahl ayat 125. 2 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009, h. vii-viii. 2 Diantara media massa komunikasi elektronik yang cukup berhasil menarik perhatian orang adalah radio. Hal ini karena radio memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh luas. Radio menduduki porsi yang strategis dan memiliki banyak kelebihan, diantaranya radio memiliki kesederhanaan bentuk dan kemampuan menjangkau setiap pendengarnya yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan lain sekalipun atau bahkan sedang menikmati media massa lainnya. Hal ini dikarenakan radio tidak di batasi oleh ruang dan waktu. Suatu pesan yang disampaikan oleh penyiar, dan pada saat itu juga diterima oleh khalayak, walaupun sasaran yang dituju sangat jauh. 3 Radio merupakan media auditif hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. 4 Di dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat 3 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 cet. Ke-4, h. 108. 4 Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, Yogyakarta: 2006, Penerbit LKis, Cet ke-4, h. 9. 3 radio kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar, dan pada akhirnya akan digugat masyarakat sebab tidak berguna bagi mereka. 5 Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan berita-berita penting dan baru, masalah- masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif. 6 Semua alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai pendidikan dan pengajaran agama kepada orang lain, segala sesuatu atau benda dapat dipakai sebagai media pembelajaran agama seperti; papan tulis, buku pelajaran, buletin board atau display, film atau gambar hidup, radio pendidikan, televisi pendidikan, komputer, karyawisata, dan lainnya. 7 Sebagaimana yang kita ketahui para Nabi menyebarkan agama kepada kaumnya atau kepada umat manusia bertindak sebagai guru-guru yang baik dan sebagai pendidik keagamaan yang agung. Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi sendiri dan dengan jalan memberikan contoh teladan yang baik uswatun hasana h. 8 Seiring dengan perkembangan zaman maka dakwah yang dilakukan para Nabi dapat kita lanjutkan dengan berbagai bentuk dan cara agar para mad’u tertarik untuk mengikuti dakwah yang disajikan, baik dari media 5 Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, h. 2. 6 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: 2002, Ciputat Pers, h. 38. 7 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, h. 117. 8 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, h. 116. 4 televisi, internet maupun radio. Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa adalah dakwah melalui radio, seperti halnya dilakukan pada radio Suara Edukasi 1440 AM. Pesan dakwah dikemas dalam bentuk acara siaran radio dalam program “Suara Rohani”. Dari acara tersebut, diharapkan mampu sebagai media pembelajaran sekaligus media dakwah guna meningkatkan mutualisme mentalitas anak bangsa. Radio Suara Edukasi merupakan media komunikasi massa yang ditujukan untuk membangun dan meningkatkan mutualisme pendidikan, yang mempunyai misi utama mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan komunikasi untuk membantu memecahkan masalah-masalah pendidikan. Radio Suara Edukasi adalah radio publik. Secara birokrasi, radio ini berada di bawah naungan Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Dengan segmentasi anak-anak dan remaja, diharapkan mampu membangun akhlak yang baik dalam masyarakat. Pelajar yang pintar jika diiringi dengan akhlak yang mulia akan menambah nilai plus untuk dirinya dan lingkungannya. Radio Suara Edukasi mempunyai 15 program siaran tentang pendidikan karena sebagian besar pendengarnya adalah anak-anak dan remaja, tetapi ada satu program siaran bertemakan dakwah yaitu ”Suara Rohani ”. Radio Suara Edukasi sebagai media komunikasi massa berusaha memberi tampilan berbeda dalam memberikan pelayanan kepada pendengarnya dalam menyajikan program-program pendidikan tanpa mengurangi isi pesan dakwah yang ada di dalamnya. Untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam tiga dimensi komunikasi pada program Radio Suara Edukasi Pustekkom, penulis tertarik untuk menjadikan Radio Suara Edukasi 5 Pustekkom sebagai objek penelitian skripsi. Adapun penelitian skripsi ini penulis beri judul ”Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program ”Suara Rohani ” di Radio Suara Edukasi 1440 AM - Ciputat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah