Pahlawan Islam Analisis Isi Pesan Dakwah Dzatiyah, Dakwah Profesional, Dakwah

60 Hendaknya kita harus memasang niat yang baik, karena niat kita baik sekalipun belum tercapai akan mendapat pahala. Ini berdasarkan sabda Rasul, “Siapapun yang meniatkan niat yang baik walaupun belum terlaksana maka tetap Allah beri satu pahala kebaikan.” Segala aktifitas yang baik apabila niatnya baik, insya Allah akan bernilai ibadah. Apabila memenuhi tiga kriteria, antara lain: 1 kita bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, maksudnya tidak asal- asalan. Sabda Nabi, “Allah mencintai hamba bila ia bekerja dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.” 2 kita bekerja dengan penuh kejujuran, misalnya belajar dengan penuh kesungguhan tidak hanya membuka-buka buku. Dan 3 kita bekerja hendaknya yang halal, apabila bekerja dengan baik tetapi tidak halal maka tidak akan bernilai ibadah. 6

7. Pahlawan Islam

Tabel 9 Kategorisasi Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional Kategorisasi Sub Kategori Pendakwah - Pengarang - Tentara a. Abu Ubaidah juga salah satu sahabat kepercayaan rosul dan sangan memiliki semangat yang tinggi dalam membela rosul. 6 Ustadz Wawan Rusdi, Tema Bekerja tanpa pamrih, pada Hari Ju m’at, 15 Oktober 2010. 61 b. Suatu ketika Umar bin Khatab berkunjung ke rumah Abu Ubaidah bin Zaroh, Umar kaget karena ia tidak menemui sofa di rumah Abu Ubaidah, tidak ada permadani disana, tidak banyak makanan, yang ada hanya perkakas dan alat-alat perang, lalu Umar bertanya, “wahai Abu Ubaidah, mengapa engkau tidak mengambil harta untuk keperluanmu sendiri, sebagaimana yang dilakukan oleh orang- orang?”, Abu Ubaidah menjawab, “wahai Amirul Mukminin, ini sudah cukup menjadikanku tidur nyenyak.” c. Akhirnya pada 18 Hijriah, Abu Ubaidah bin Zaroh meninggal dunia karena terkena wabah To’un kolera ditengah 33.000 pasukan tentaranya di medan perjuangan. 62 Pahlawan adalah orang yang berjasa dalam membela Negara, mempertahankan agama, dan memperjuangkan bangsa agar terbebas dari penjajah dan kedzholiman yang terjadi. Abu Ubaidah bin Zaroh adalah salah satu dari 10 orang yang diberikan kabar oleh Rasulullah saw. untuk masuk surga dan beliau adalah salah satu sahabat kepercayaan umat. Abu Ubaidah juga salah satu sahabat kepercayaan rosul dan sangan memiliki semangat yang tinggi dalam membela rosul. Beliau masuk agama Islam atas ajakan Abu Bakar As-Sidiq dan beliau pernah hijrah ke Hafsah dalam waktu sekitar 2 tahun kemudian kembali bersama Rasul mengikuti peristiwa-peristiwa bersama Rasul. Pengorbanan Abu Ubaidah bin Zaroh ini luar biasa, Beliau mempunyai ayah yang musyrik dan saat berperang berada di pihak lawan yaitu orang- orang kafir Qurais. Ketika Perang Badar, ayah beliau sangat ingin membunuh anaknya padahal Abu Ubaidah bin Zaroh selalu menghindar dari bapaknya. Dan ketika dalam keadaan yang tidak bisa menghindar lagi akhirnya beliau berhadapan dengan ayahnya sendiri sehingga pada saat itu Abu Ubaidah berhasil membunuh ayahnya. Diabadikan oleh oleh Allah dalam ayat al- Qur’an surat al-Mujadillah ayat 22,                                      63                     Artinya: “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap limpahan rahmat-Nya. mereka Itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” Q.S. Al-Mujadillah: 22. Ketika Perang Uhud, Abu Ubaidah adalah orang yang paling cepat dalam membela Rasul, suatu kali Rasul terjatuh dan Abu Bakar as-Sidiq melihat Rasul, ia mengejar dan ingin menolong Rasul. Tiba-tiba sudah ada orang yang bersama dan menolong Rasul. Ternyata orang yang bersama Rasul adalah Abu Ubaidah bin Zaroh. Suatu ketika Umar bin Khatab berkunjung ke rumah Abu Ubaidah bin Zaroh, Umar kaget karena ia tidak menemui sofa di rumah Abu Ubaidah, tidak ada permadani disana, tidak banyak makanan, yang ada hanya perkakas dan alat-alat peran g, lalu Umar bertanya, “wahai Abu Ubaidah, mengapa engkau tidak mengambil harta untuk keperluanmu sendiri, sebagaimana yang dilakukan oleh orang- orang?”, Abu Ubaidah menjawab, “wahai Amirul Mukminin, ini sudah cukup menjadikanku tidur nyenyak.” 64 Akhirnya pada 18 Hijriah, Abu Ubaidah bin Zaroh meninggal dunia karena terkena wabah To’un kolera ditengah 33.000 pasukan tentaranya di medan perjuangan. 7

8. Hijrah