Orang yang menyia-yiakan waktu sama saja Rasul saja yang bergelar al- Ikhlas dalam bahasa Arab, adalah tidak ada

80 pandangan Islam. konteks: bekerja tanpa pamrih 10. kita bekerja dengan penuh kejujuran, misalnya belajar dengan penuh kesungguhan tidak hanya membuka-buka buku. Manajemen Sensasi, Persepsi, Memori dan Berpikir menurut pandangan Islam. konteks: bekerja tanpa pamrih 11. “Bahwa sebaik-baiknya manusia itu adalah orang yang diberikan panjang umur kemudi an baik pula amal perbuatannya.” Dan ketika ditanya tentang “Siapa manusia terburuk, ya Rasul?”Rasul menjawab, “Bahwa manusia yang buruk itu adalah orang yang diberikan umur panjang tapi jelek amal perbuatannya.” Manajemen Sensasi, Persepsi, Memori dan Berpikir menurut pandangan Islam. konteks: menghargai waktu

12. Orang yang menyia-yiakan waktu sama saja

menyia-yiakan ibadah. konteks: menghargai waktu Manajemen Sensasi, Persepsi, Memori dan Berpikir menurut pandangan Islam. 13. Istigfar adalah salah satu dzikir yang suka dibaca oleh Rasulullah saw. dalam sehari nabi beristigfar 70 sampai 100 kali. Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. 81 konteks: istigfar

14. Rasul saja yang bergelar al-

Ma’sum masih beristigfar sehari tidak kurang 70 kali, karena dengan beristigfar dapat menggugurkan dosa-dosa kecil kita pada Allah. Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: istigfar 15. Istigfar yang tulus, akan menunda datangnya bala bencana. Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: istigfar 16. “wahai sahabatku semua, istigfar yang kalian lakukan itu, ibarat dosa-dosa kecil seperti ranting-ranting kecil ini. Maka kalau kita beristigfar sama saja kita menggoyangkan batang pohon kurma merontokkan dosa-dosa kita kepada Allah SWT. Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: istigfar 17. “Barangsiapa yang membiasakan membaca istigfar Allah akan menjadikan dirinya dari setiap kesempitan, ada jalan keluar, dari tiap kegelisahan akan ada obatnya dan akan diberikan rizqi yang tidak disangka-sangka datangnya.” Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: istigfar 18. fadilah istigfar yaitu merontokkan dosa- Manajemen akal, kalbu, 82 dosa kecil kita kepada Allah. nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: istigfar

19. Ikhlas dalam bahasa Arab, adalah tidak ada

sesuatu kosong, karena semuanya sudah dipasrahkan kepada Allah, tidak berharap apa-apa pada makhluk karena semuanya sudah dipasrahkan kepada Allah. Semua amal tidak akan sampai kepada Allah, kecuali dengan hati yang ikhlas. Kalbu Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: ikhlas 20. Dalam menyikapi setiap pergantian masa dianjurkan dalam agama kita yaitu Muhasabah atau evaluasi diri. Nurani Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: muhasabah 21. Fadillah muhasabah adalah dapat menghapus azab kubur, karena kesalahan yang kita lakukan sebaiknya langsung dikoreksi dan ditutup dengan kebaikan serta senantiasa memperbaiki diri. Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: muhasabah 22. “Evaluasilah diri kalian sebelum kalian dievaluasi di Padang Masyar, dan timbanglah amal kalian sebelum amal kalian ditimbang di Mizan. Sesungguhnya akan Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: muhasabah 83 mudah bagi kalian keesokan harinya pada Hari Kiamat ketika kalian menghisab atau melakukan evaluasi pada saat ini. Berhiaslah kalian untuk datangnya sesuatu yang sangat besar yaitu kematian.” 23. Rasul bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang suka mengevaluasi dirinya. Dan orang yang lemah adalah orang yang menurutkan nafsunya.” syahwat Manajemen akal, kalbu, nafs, nurani, syahwat, dan fitrah. konteks: muhasabah

24. takut kepada allah karena hanya kepada