29
2. Konteks Komunikasi
a. Perdagangan
Pertemuan antara penjual dan pembeli, produsen dan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan kegiatan
komunikasi. Dia abad sekarang ini, hubungan antara dua pihak bukan lagi dilakukan melalui pasar tradisional, melainkan melalui teknologi media
dan teknologi informasi. Surat menyurat, faks, dan email berkembang sangat pesat. Ini juga memungkinkan terjadinya percepatan komunikasi.
Komunikasi dengan alur itu menunjukkan bahwa makin lama makin terbuka kemungkinan komunikasi ekonomi dilaksanakan oleh pelaku-
pelaku ekonomi yang berbeda latar belakang, tidak saja individual ataupun kelompok, tetapi juga budaya usaha, cara membicarakan bisnis, apa saja
yang boleh dan tidak boleh dibicarakan, tema-tema apa saja yang cocok, apa yang harus dikerjakan berdasarkan waktu yang ketat atau luwes.
29
b. Pendidikan
Aspek komunikasi dalam dunia pendidikan atau komunikasi yang terjadi pada bidang pendidikan. Dengan begitu maka faktor pendidikanlah
yang menjadi init pembicaraan, sedangkan komunikasinya lebih merupakan aspek pandang saja, atau “alat” saja. Disebut alat di sini karena
fungsinya bisa diupayakan untuk membantu pemecahan masalah pendidikan.
29
Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Penerbit LKis, 2002, h. 40-41.
30
Contoh kita pada bagian yang digambarkan dengan suasana dialigis antara ayah dan anak. Komunikasi berlangsung dalam suasana
yang bebas, akrab, dan bertujuan juga bertanggung jawab. Di sini komunikasi berlangsung tanpa paksaan. Masing-masing pihak bebas dan
tanpa tekanan mengungkapkan gagasan dan perasaannya pada pihak lain.
30
c. Budaya
Budaya berkenaan dengandengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut
menirut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, prakti komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan
poltitk, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Ada orang-orang yang berbicara bahasa tatalog, memakan ular, menghindari
minuman keras terbuat dari anggur, menguhurkan orang-orang mati, berbicara melalui telepon, atau meluncurkan roket ke bulan, ini semua
karena mereka semua telah dilahirkan atau sekurang-kurangnya dibesarkan dalam suatu budaya yang mengandung unsure-unsur tersebut. Apa yang
orang-orang lakukan, bagaimana merka bertindak, bagaimana mereka hidup dan berkomunikasi, merupakan respons-respons terhadap dan
fungsi-fungsi dari budaya mereka.
31
30
Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktik, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2010, h. 50.
31
Deddy Mulyana
Dan Jalaluddin
Rakhmat,Komunikasi Antar
Budaya,Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2005, Cet Ke. 9. Hal.18
31
d. Lingkungan