Komunikasi Antarpribadi dalam Dakwah Fardiyah Komunikasi Antarkelompok dalam Dakwah Halaqoh

24 Berpikir biasa kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan decision making, memecahkan persoalan problem solving, dan menghasilkan yang baru creativity. Secara garis besar ada dua macam berpikir: berpikir autistik melamun dan berpikir realistik deduktif, induktif, dan evaluatif. Berpikir deduktif ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, kita mulai dari hal-hal yang umum pada hal-hal yang khusus. Berpikir induktif sebaliknya, dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian mengambil kesimpulan umum. Dan berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. 16

b. Komunikasi Antarpribadi dalam Dakwah Fardiyah

Definisi sederhana dari dakwa fardiyah adalah “konsentrasi dengan dakwah atau berbicara dengan mad’u secara tatap muka atau dengan sekelompok kecil dari manusia yang mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat khusus .” 17 Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” sebagai “proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.” 18 Pentingnya situasi komunikasi antarpribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara ideologis. Komunikasi yang berlangsung 16 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 68 17 Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah; Pendekatan Personal dalam Dakwah, Surakarta: Era Intermedia, 2000, Cet. ke-2, h. 47. 18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 59-60. 25 secara ideologis selalu lebih baik daripada secara monologis. Monolog menunjukkan suatu bentuk komunikasi dimana seorang berbicara, yang mendengarkan; jadi tidak terdapat interaksi. 19

c. Komunikasi Antarkelompok dalam Dakwah Halaqoh

“Komunikasi Kelompok group communication berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang.” 20 Sekolompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kelompok kecil small group communication; jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar dinamakan komunikasi kelompok besar large group communication. d. Komunikasi Massa dalam Dakwah Ramzi Komunikasi Massa mass communication adalah “komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi, berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar d i banyak tempat, anonym, dan heterogen”. 21 Berikut ini adalah karakteristik Komunikasi Massa: 1 Komunikator terlembagakan, dari prosespenyusunan pesan sampai ke khalayak pembaca. 19 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 60. 20 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 75. 21 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. ke-8, h. 83. 26 2 Pesan bersifat umum, menarik bagi sebagian besar komunikan. 3 Komunikan anonym tidak saling kenal dan heterogen berbagai macam latar belakang etnis, penduduk, pekerjaan, agama, dan lain-lain. 4 Media massa menimbulkan keserempakan pada waktu yang sama. 5 Komunikasi massa mengatakan unsur-unsur; isi daripada hubungan isi berita yang tersusun baik dan menarik bukan kepada hubungan kontraknya. 6 Komunikasi massa bersifat satu arah bagi siaran tidak langsung dan dua arah bagi live atau ada interaktif antara komunikator dan komunikan. 7 Stimulasi alat indera terbatas radio , telinga mendengar media cetak membaca, TV melihat dan mendengar. 8 Feed Back komunikasi massa tertunda siara tidak langsung dan siaran langsung tidak tertunda. 22

e. Komunikasi Organisasi dalam Dakwah Profesional